Toboali, Bangka Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k {{rapikan}}, masukkan info
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
masyarakat bangka selatan,terutama toboali di masa jayanya timah, hidup dengan berkecukupan, tetapi akan menjadi masalah untuk paska timah.fasilitas publik di kota ini termasuk kurang, mengingat daerah ini baru berkembang. masyarakat di daerah ini kebanyakan hidup mandiri secara ekonomi, karena pemerintah kelihatannya kurang intervensi dalam mengentaskan kemiskinan.
 
budaya orang toboali salah satunya adalah 'kawin massal', menikah dengan jumlah pasangan yang banyak, disertai dengan hiburan band, yang pada umumnya dilaksanakan malam hari, yang akhir-akhir ini membawa banyak masalah terutama dapak negatif generasi mudanya yang tidak militan belajar menuntut ilmu, dan ada kecenderungan hura-hura dan foya-foya.di pulau bangka kota toboali termasuk yang kurang dalam bidang pendidikan di bandingkan daerah lainnya, terutama daerah utara,seperti sungailiat, pangkal pinang, dan mentok serta belinyu.
 
transportasi darat lancar, terutama menghubungkan kota toboali ke ibukota propinsi, serta beberapa jalur umum lainnya, seperti trayek sadai. transportasi laut, terutama pelabuhan sadai menyeberangkan penumpang dari pulau bangka ke pulau belitung serta pulau jawa.rata-rata orang toboali punya kendaraan roda dua.
Baris 24:
kehidupan ekonomi masih alamiah dan belu memanfaatkan teknologi maju, seperti nelayan yang tradisional, petani tradisional. masyarakat toboali secara umum sudah terbuka dengan kemajuan dan mulai bisa mengikuti arus perubahan global dengan ditopnag sarana transportasi dan telekomunikasi yang lancar dan lumayan layak.meskipun demikian tingkat kemajuannya lambat, karena pemerintah daerahnya agak lamban dalam melihat peluang perubahan dan persaingan global yang semestinya mengembangkan dan mendorong rakyatnya untuk bisa menerobos halangan kemajuan ekonomi, pendidikan, budaya dan sosial politik.
 
Bupati bangka selatan, Joestiar noor,ST., yang sekarang menjabat adalah bupati kedua, bupati pertamanya adalah Drs. Zikri kisai.
Bupati bangka selatan, Joestiar noor,ST., yang sekarang menjabat adalah bupati kedua, bupati pertamanya adalah Drs. Zikri kisai. politik lokal cenderung kurang berkembang dan cenderung tidak tertib dan masih memainkan ketidakmengertian masyarakat. masyarakat cenderung kurang memahami sistem yang mau dikembangkan oleh pemerintahnya dan pemerintahnya pun lamban, kondisi yang demikian ini membuat sistem manajemen pemerintahan dinilai beberapa pihak lamban dan kurang proaktif.masyarakat toboali dan bangka selatan pada umumnya belum bisa diberdayakan dalam sisi politiknya, sehingga politik praktis yang terjadi adalah berjalan sepihak dengan kurang pengawasan oleh masyarakat.
 
masyarakat perkampungan pada umumnya dalam hal ekonomi bersifat konsumtif dan kurang inovasi produktif, sehingga orang bangka selatan cenderung kurang membuka lapangan usaha baru yang lebih menjanjikan, tetapi berpegang pada sistem ekonomi lamanya, sehingga konservatif sifatnya.
 
meskipun bagaimana rakyat di daerah ini adalah masyarakat yang siap untuk diberdayakan kelihatan dari antusiasme dalam aktivita hidup mereka.
 
{{Kabupaten Bangka Selatan}}