Operasi Ke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
Midori (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Keputusan Jepang untuk mundur dan menyerahkan Guadalkanal ke tangan [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] didasarkan pada beberapa alasan. Segala upaya Jepang untuk merebut kembali [[Bandar Udara Internasional Honaira|Lapangan Terbang Henderson]] di Guadalkanal berakhir dengan kegagalan dan menyebabkan korban besar bagi Jepang. Armada Angkatan Laut Jepang di kawasan itu juga menderita kerugian besar dalam berbagai misi pengiriman bala bantuan dan perbekalan di Guadalkanal. Di samping itu, perkiraan sumber daya yang dibutuhkan untuk upaya-upaya berikutnya merebut Guadalkanal dipandang telah mempengaruhi keamanan strategis dan operasi-operasi Jepang di wilayah-wilayah Kekaisaran Jepang lainnya. Keputusan mundur telah mendapat dukungan dari [[Kaisar Jepang|Kaisar]] [[Hirohito]] pada 31 Desember 1942.
 
Operasi ini dimulai pada 14 Januari 1943 ditandai dengan kedatangan satu batalion pasukan infanteri di Guadalkanal yang bertindak sebagai pasukan barisan belakang sewaktu evakuasi. Sekitar waktu yang bersamaan, pesawat-pesawat dari angkatan darat dan angkatan laut Jepang memulai kampanye [[superioritas udara]] di sekitar Kepulauan Solomon dan Nugini. Selama kampanye udara berlangsung, satu [[kapal penjelajah]] Amerika Serikat ditenggelamkan Jepang dalam [[Pertempuran KepulauanPulau Rennell]]. Dua hari kemudian, pesawat-pesawat Jepang menenggelamkan satu [[kapal perusak]] Amerika yang sedang berada di dekat Guadalkanal. Operasi penarikan mundur dilaksanakan Jepang pada malam 1 Februari, 4 Februari, dan 7 Februari 1943 dengan memakai kapal-kapal perusak. Selain beberapa kali serangan udara dan serangan [[kapal patroli torpedo]] terhadap kapal-kapal perusak Jepang yang sedang melakukan evakuasi, Sekutu tidak berusaha secara aktif menghalangi penarikan mundur tentara Jepang. Para komandan Sekutu percaya operasi yang sedang dilakukan Jepang adalah operasi pengiriman bala bantuan dan bukan operasi evakuasi.
 
Secara keseluruhan, Jepang berhasil mengevakuasi 10.652 prajurit dari Guadalkanal hanya dengan korban satu kapal perusak tenggelam dan kerusakan pada tiga kapal perusak. Pada 9 Februari 1943, tentara Sekutu baru menyadari bahwa tentara Jepang sudah pergi dan menyatakan Guadalkanal sebagai daerah aman yang menandai berakhirnya perebutan Pulau Guadalkanal yang berlangsung selama enam bulan.
Baris 66:
[[Berkas:Gunichi Mikawa.jpg|thumb|left|[[Gunichi Mikawa]], komandan Armada 8 Jepang]]Laksamana Yamamoto menugaskan [[kapal induk]] ''[[Kapal induk Jepang Junyō|Junyō]]'' dan ''[[Kapal induk Jepang Zuiho|Zuihō]]'', kapal tempur ''[[Kapal tempur Jepang Kongō|Kongō]]'' dan ''[[Kapal tempur Jepang Haruna|Haruna]]'', dan empat kapal penjelajah berat ditambah satu kapal perusak sebagai armada tabir untuk melindungi Operasi ''Ke'' dari kejauhan. [[Nobutake Kondo]] bertindak sebagai komandan armada tabir di bawah pimpinan Nobutake Kondo yang akan ditempatkan sekitar pulau [[Ontong Jawa]] di utara Kepulauan Solomon. Misi-misi evakuasi akan dilakukan oleh Armada 8 Mikawa yang terdiri dari kapal penjelajah berat ''[[Kapal penjelajah Jepang Chōkai|Chōkai]]'' dan ''[[Kapal penjelajah Jepang Kumano|Kumano]]'', kapal penjelajah ringan ''[[Kapal penjelajah Jepang Sendai|Sendai]]'', dan 21 kapal perusak. Kapal-kapal perusak Mikawa ditugaskan untuk melakukan operasi evakuasi yang sebenarnya. Yamamoto memperhitungkan setidaknya setengah dari jumlah kapal-kapal perusak Mikawa diperkirakan akan tenggelam sebagai korban dalam operasi ini.<ref>Frank, p. 542, 547–550, Morison, p. 338, 363, Rottman, p. 64, Griffith, p. 278, Jersey, p. 392–393. Dua kapal perusak, [[kapal perusak Jepang Suzukaze|''Suzukaze'']] dan [[kapal perusak Jepang Hatsukaze|''Hatsukaze'']] yang rusak dalam misi Tokyo Ekspres ke Guadalkanal pada 2 Januari dan 10 Januari tidak termasuk dalam 21 kapal perusak yang ditugaskan untuk misi evakuasi. ''Suzukaze'' rusak di Selat Georgia Baru akibat bom yang dijatuhkan nyaris tepat oleh Angkatan Udara Kaktus. ''Hatsukaze'' rusak oleh kapal patroli torpedo antara Teluk Doma dan Tassafaronga di Guadalkanal. Secara keseluruhan, kedua misi Tokyo Ekspres yang dijalankan keduanya berhasil mengantarkan sekitar 80 ton perbekalan. Tambahan perbekalan tersebut sangat berarti bagi Angkatan Darat 17 yang sudah dalam keadaan kehabisan perbekalan. Armada Kondo terdiri dari kapal induk ''Zuiho'' dan ''Junyō'', kapal tempur ''Kongo'' dan ''Haruna'', kapal penjelajah berat [[Kapal penjelajah Jepang Atago|''Atago'']], [[Kapal penjelajah Jepang Takao|''Takao'']], [[Kapal penjelajah Jepang Myoko|''Myōkō'']], dan [[Kapal penjelajah Jepang Haguro|''Haguro'']], kapal penjelajah ringan [[Kapal penjelajah Jepang Jintsu|''Jintsū'']], [[Kapal penjelajah Jepang Agano|''Agano'']], dan [[Kapal penjelajah Jepang Nagara|''Nagara'']], kapal perusak [[Kapal perusak Jepang Kagero|''Kagero'']], [[Kapal perusak Jepang Asagumo|''Asagumo'']], [[Kapal perusak Jepang Shigure|''Shigure'']], [[Kapal perusak Jepang Suzumaze|''Suzumaze'']], [[Kapal perusak Jepang Samidare|''Samidare'']], [[Kapal perusak Jepang Oshio|''Ōshio'']], [[Kapal perusak Jepang Hatsuyuki|''Hatsuyuki'']], [[Kapal perusak Jepang Shikinami|''Shikinami'']], [[Kapal perusak Jepang Arashio|''Arashio'']], dan [[Kapal perusak Jepang Arashi|''Arashi'']], dan kapal-kapal pendukung ''Nippon Maru'' dan ''Kenyo Maru''.</ref>
 
Pendukung superioritas udara dalam operasi ini adalah Armada Udara 11 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan Divisi Udara 6 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang berpangkalan di Rabaul, dengan kekuatan masing-masing sebesar 212 dan 100 pesawat terbang. Selain itu, 64 pesawat dari gugusgrup udara kapal induk ''[[Kapal induk Jepang Zuikaku|Zuikaku]]'' ditugaskan untuk sementara ke Rabaul. Total pesawat Jepang yang terlibat dalam operasi mencapai 436 pesawat dengan tambahan 60 pesawat terbang laut dari Angkatan Udara Wilayah "R" milik angkatan laut yang berpangkalan di Rabaul, [[Kepulauan Bougainville|Bougainville]] dan [[Kepulauan Shortland]]. Gabungan satuan-satuan kapal perang dan penerbangan angkatan laut Jepang diresmikan dengan nama [[Armada Wilayah Tenggara]] di bawah komando [[Jinichi Kusaka]] di Rabaul.<ref>Frank, p. 543.</ref>
 
Lawan Jepang adalah kapal induk Amerika Serikat ''[[USS Enterprise (CV-6)|Enterprise]]'' dan ''[[USS Saratoga (CV-3)|Saratoga]]'', enam [[kapal induk pengawal]], tiga kapal tempur cepat, empat kapal tempur tua, 13 kapal penjelajah, dan 45 kapal perusak di bawah komando [[Laksamana]] [[Angkatan Laut Amerika Serikat|(AS)]] [[William Halsey, Jr.]] yang menjabat komandan tentara Sekutu di Pasifik Selatan. Di udara, [[Angkatan Udara 13]] mengerahkan 92 pesawat tempur dan pesawat pengebom di bawah komando [[Brigadir Jenderal]] [[Angkatan Darat Amerika Serikat|(AD)]] [[Nathan Farragut Twining|Nathan F. Twining]]. Sementara itu, Angkatan Udara Kaktus di Guadalkanal menyiapkan 81 pesawat terbang di bawah komando Brigadir Jenderal [[Korps Marinir Amerika Serikat|(Marinir)]] [[Francis P. Mulcahy]]. [[Laksamana Muda]] [[Aubrey Fitch]] ditunjuk sebagai komandan keseluruhan Angkatan Udara Pasifik Selatan. Tambahan 339 pesawat terbang didapat dari satuan-satuan udara kapal induk dan kapal induk pengawal. Selain itu, 30 pesawat pengebom berat ditempatkan di Nugini, dan memiliki daya jelajah yang cukup untuk melakukan misi pengeboman di atas Kepulauan Solomon. Secara total, Sekutu memiliki persediaan kira-kira 539 pesawat terbang untuk menggagalkan Operasi ''Ke''.<ref>Frank, p. 542–543. Empat kapal tempur tua dalam armada Halsey adalah [[USS Maryland (BB-46)|''Maryland'']], [[USS Colorado (BB-45)|''Colorado'']], [[USS New Mexico (BB-40)|''New Mexico'']], dan [[USS Mississippi (BB-41)|''Mississippi'']] (Frank, p. 751). Sejumlah 55 pesawat pengebom [[B-17 Flying Fortress|B-17]] dan 60 [[B-24 Liberator|B-24]] yang memiliki daya jelajah hingga mencapai Guadalkanal dipercayakan kepada [[Angkatan Udara 5]] di Nugini, tetapi dalam sekali bertugas hanya sekitar 30 pesawat yang dapat operasional (Frank, p. 752).</ref>
Baris 103:
Serangan besar kedua yang lebih besar dilancarkan pada 27 Januari 1943 oleh sembilan pesawat pengebom ringan [[Kawasaki Ki-48]] yang dikawal oleh 74 pesawat tempur [[Nakajima Ki-43]] milik Divisi Udara 6 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dari Rabaul. Dua belas Wildcat, enam P-38, dan sepuluh [[Curtiss P-40]] dari Lapangan Terbang Henderson menyambut serangan pesawat-pesawat Jepang di atas Guadalkanal. Dalam duel udara, enam pesawat tempur Jepang ditembak jatuh, sementara korban Angkatan Udara Kaktus terdiri dari satu Wildcat, empat P-40, dan dua P-38. Pesawat pengebom Kawasaki menjatuhkan bom-bom mereka di kubu-kubu Amerika di sekitar [[Sungai Matanikau]] yang hanya menyebabkan kerusakan kecil.<ref>Frank, p. 574, 756, Morison, p. 347–348. Pemimpin serangan udara Jepang adalah Letnan Kolonel Shuichi Okamoto. Dua pesawat [[Mitsubishi Ki-46]] dari Chutai Independen 76 juga ikut serta dalam serangan. Pengebom Kawasaki yang diberangkatkan berasal dari Sentai 45. Sejumlah 36 pesawat tempur Nakajima berasal dari Sentai 1, 33 pesawat dari Sentai 11, dan 5 pesawat lainnya dari Markas Wing Udara 12.</ref>
 
===Pertempuran KepulauanPulau Rennell===
{{utama|Pertempuran KepulauanPulau Rennell}}
Halsey mengira Jepang sedang memulai sebuah ofensif besar-besaran di selatan Kepulauan Solomon dengan Lapangan Terbang Henderson sebagai target. Oleh karena itu, Halsey menanggapi dengan mengirim satu konvoi pembekalan kembali ke Guadalkanal pada 29 Januari 1943 yang didukung oleh sebagian besar kapal-kapal perang yang dibagi menjadi lima [[gugus tugas]]. Kelima gugus tugas tersebut mencakup dua armada [[kapal induk]] pesawat terbang, dua [[kapal induk pengawal]], tiga [[kapal tempur]], 12 kapal penjelajah, dan 25 kapal perusak.<ref>Morison, p. 351–352, Frank, p. 577. Konvoi perbekalan terdiri dari empat kapal angkut yang dikawal empat kapal perusak, dan diberi nama Gugus Tugas 62.8.</ref>
 
[[Berkas:RennellChicago.jpg|thumb|left|Gugus Tugas 18 di bawah pimpinan Giffen berlayar menuju Guadalkanal pada 29 Januari 1943.]]Sebagai tabir kedatangan konvoi kapal transpor adalah Gugus Tugas 18 (TF 18) di bawah komando Laksamana Muda [[Robert C. Giffen]]. Armada tabir Giffen berkekuatan tiga kapal penjelajah berat, tiga kapal penjelajah ringan, dua kapal induk pengawal, dan delapan kapal perusak. Gugus tugas armada kapal induk berintikan kapal induk [[USS Enterprise (CV-6)|USS ''Enterprise'']] yang berlayar kira-kira 400 kilometer (250&nbsp;mil) di belakang Gugus Tugas&nbsp;18.<ref>Frank, p. 577–578, Crenshaw, p. 62, Morison, p. 352–353.</ref> Selain melindungi konvoi perbekalan, Gugus Tugas 18 ditugaskan untuk bertemu dengan empat kapal perusak Amerika Serikat asal Tulagi pada pukul 21.00 tanggal 29 Januari 1943. Keesokan harinya, mereka bersama-sama ditugaskan melakukan sweeping di [[Selat Georgia Baru]] utara Guadalkanal sebagai tabir kapal-kapal angkut yang sedang membongkar muatan di Guadalkanal.<ref>Frank, p. 578.</ref> Namun akibat kapal-kapal induk pengawal berlayar begitu lambat, armada Giffen terhambat untuk tiba tepat waktu di titik pertemuan seperti dijadwalkan. Oleh karena itu, Giffen yang masih ingin tiba di titik pertemuan sesuai jadwal semula terus berlayar maju meninggalkan kapal-kapal induk pengawal di belakang dengan kawalan dua kapal perusak pada pukul 14.00 tanggal 29 Januari 1943.<ref>Morison, p. 354.</ref>
 
Armada Giffen diamat-amati oleh kapal-kapal selam Jepang yang melaporkan lokasi dan gerakan armada Amerika ke kesatuan-kesatuan dari markas angkatan laut.<ref>Morison, p. 354, Tagaya, p. 66 mengatakan bahwa armada Giffen dilihat oleh pesawat pengintai Jepang.</ref> Sekitar petang hari, berdasarkan laporan-laporan kapal selam, 16 pesawat pengebom [[Mitsubishi G4M]] Tipe 1 dari [[Grup Udara 705]] dan 16 pesawat pengebom [[Mitsubishi G3M]] Tipe 96 dari [[Grup Udara 701]] lepas landas dari Rabaul. Mereka membawa torpedo-torpedo yang akan dipakai menyerang armada Giffen yang waktu itu sedang berada di antara [[KepulauanPulau Rennell]] dan Guadalkanal.<ref>Morison, p. 354–355, Tagaya, p. 66.</ref>
 
Pesawat pengebom torpedo menyerang kapal-kapal Giffen dalam dua gelombang antara pukul 19.00 dan 20.00. Kapal penjelajah berat [[USS Chicago (CA-29)|''Chicago'']] menjadi korban dua torpedo Jepang yang menyebabkan kerusakan berat hingga mesin terhenti. Tiga pesawat terbang Jepang ditembak jatuh oleh senjata antipesawat yang ditembakkan kapal-kapal Giffen. Halsey bertindak dengan mengirim sebuah [[kapal tunda]] untuk menyeret ''Chicago'', dan memerintahkan gugus tugas Giffen untuk kembali ke pangkalan pada keesokan harinya. Enam kapal perusak ditinggal di belakang untuk mengawal ''Chicago'' dan kapal tunda.<ref>Crenshaw, p. 62–63, Morison, p. 355–359, Frank, p. 579–580.</ref>
Baris 135:
 
===Evakuasi gelombang kedua dan ketiga===
Pada 4 Februari 1943, Patch memerintahkan Resimen Infanteri 161 untuk menggantikan Resimen Infanteri 147 di garis depan, dan melanjutkan upaya gerak maju ke arah barat. Batalion Yano mundur ke kubu-kubu baru di Sungai Segilau, dan pasukannya dikerahkan untuk menahan gerak maju pasukan Kolonel Alexander George di sepanjang pantai selatan. Sementara itu, gugus tugas kapal induk dan kapal tempur Halsey tetap berada persis di luar jarak jangkau serangan udara Jepang, sekitar {{convert|300|mi|km}} di selatan Guadalkanal.<ref>Frank, p. 589–590, Jersey, p. 378–380, 383, 400–401, Miller p. 342–343, 346. Jepang tahu secara garis besar kekuatan pasukan George. Informasi tersebut diperoleh dari hasil interogasi dua prajurit Amerika Serikat yang ditangkap dalam bentrokan kecil di pesisir selatan dekat Titi. Setelah diinterogasi, kedua prajurit tersebut [[pembunuhan kilat|dibunuh secara kilat]]. Anggota Batalion Yano waktu itu jumlahnya berkurang akibat pertempuran hingga tersisa hanya sekitar 350 orang. Sebagai bantuan untuk Batalion Yono, Resimen Infanteri 124 dan 28 mengirimkan kira-kira 60 prajurit tambahan. Pada 3 Februari 1943, Jepang kehilangan lima pengebom G4M akibat serangan yang dibatalkan ke armada Halsey, termasuk di antaranya pesawat yang membawa Komandan GugusGrup Udara 705 Mayor Genichi Mihara. Resimen 161 Amerika Serikat waktu itu berada di bawah komando Kolonel [[James Dalton II]] (Miller, p. 346).</ref>
 
[[Berkas:Asagumo-1.jpg|thumb|left|[[Kapal perusak Jepang Asagumo (1938)|''Asagumo'']]]]Kondo mengirimkan dua dari armada kapal perusaknya, [[Kapal perusak Jepang Asagumo (1938)|''Asagumo'']] dan [[Kapal perusak Jepang Samidare|''Samidare'']] ke Kepulauan Shortland untuk menggantikan dua kapal perusak yang tenggelam dalam evakuasi gelombang pertama. Hashimoto memimpin misi evakuasi kedua yang didukung 20 kapal perusak ke selatan menuju Guadalkanal pada pukul 11.30 tanggal 4 Februari 1943. Dengan berkekuatan 74 pesawat terbang yang dibagi dalam dua gelombang, Angkatan Udara Kaktus memulai serangan terhadap armada Hashimoto pada pukul 15.50. Bom yang jatuh nyaris tepat mengakibatkan [[Kapal perusak Jepang Maikaze|''Maikaze'']] rusak berat. Hashimoto mengutus [[Kapal perusak Jepang Nagatsuki|''Nagatsuki'']] untuk menarik pulang ''Maikaze'' ke Kepulauan Shortland. Angkatan Udara Kaktus kehilangan 11 pesawat yang jatuh dalam serangan, sementara Jepang kehilangan satu pesawat Zero.<ref>Frank, p. 590–591, Morison, p. 369–370, Jersey, p. 395, Dull, p. 268. Kerugian pesawat terbang di pihak Amerika Serikat termasuk empat [[TBF Avenger]], tiga [[SBD Dauntless]], tiga Wildcat, dan satu P-40. ''Maikaze'' dipulangkan ke Jepang untuk perbaikan hingga selesai pada Juli 1943 (Nevitt, ''CombinedFleet.com'').</ref>