Pulau Tinjil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
|date = Rabu, 1 September 2010
}}
</ref> Pada awalnya, sebanyak 520 ekor induk monyet ekor panjang dari Palembang, Jawa Barat, Banten, serta Lampung dimasukkan ke dalam pulai ini.<ref name="tempo" /> Pengelolaan monyet ekor panjang tersebut dilakukan oleh Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB) yang diperuntukkan bagi [[penangkaran]], sarana pendidikan, penelitian, dan pelatihan bagi [[mahasiswa]] dan staf dalam dan luar IPB yang memeliki ketertarikan dalam bidang [[primatologi]].<ref Selainname="primato" monyet/> ekorMonyet panjang,yang pulaiditangkarkan tersebut jugaakan merupakandipanen habitatuntuk bagidijadikan banyakhewan populasipercobaan biawakdengan kualitas genetis yang seringtinggi, terlihatbaik diuntuk hutan,penelitian pantai,di dalam maupun sekitarluar pondoknegeri.<ref name="primato">[http://www.geotek.lipi.go.id/?p=647Selain Penelitianspesies Pulaumonyet Pulauekor Kecil:panjang, Pesonaprimata Pulaulain Tinjil],yang Lembagajuga Ilmudikembangbiakan Pengetahuandi Indonesiapulau (LIPI):ini PUSATadalah PENELITIANberuk GEOTEKNOLOGI(''Macaca nemestrina''). </ref name="tempo">{{cite news
|author = Agus Hidayat, Dody Hidayat, Faidil Akbar
|coauthors =
|url = http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2003/12/01/ILT/mbm.20031201.ILT91721.id.html
|title = Pulau Pemasok Kera Percobaan
|work =
|publisher = Tempo-Online
|date = 1 Desember 2003
}}</ref>
 
Adanya penangkaran monyet di pulau ini menyebabkan orang-orang yang datang untuk berkunjung harus menjalani pemeriksaan kesehatan agar tidak menularkan penyakit kepada populasi monyet yang bebas beberapa jenis patogen atau [[virus]], seperti [[tuberkulosis]] (TBC) dan ''simian retrovirus'' (SRV). Para calon pengunjung harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Kampung Muara, Desa Cikerit Weta, Kecamatan Binuangen sebelum menyeberang ke Pulau Tinjil.<ref name="tempo" />
 
Selain monyet ekor panjang, pulai tersebut juga merupakan habitat bagi banyak populasi biawak yang sering terlihat di hutan, pantai, maupun sekitar pondok.<ref name="primato">[http://www.geotek.lipi.go.id/?p=647 Penelitian Pulau Pulau Kecil: Pesona Pulau Tinjil], Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI): PUSAT PENELITIAN GEOTEKNOLOGI .</ref>
 
Selain pulau ini, di Kabupaten Pandeglang terdapat [[Pulau Deli]] yang juga terletak di Samudra Hindia.