Paul Tillich: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ben Ben (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 3581528 oleh 8.12.147.71 (Bicara) rev vandalism
Baris 24:
Sebuah pokok penting terakhir dari teologi Tillich adalah ini: karena segala sesuatu yang eksis itu korup dan karenanya ambigu, tak ada sesuatupun yang fana yang dapat mengada (dengan dirinya sendiri) sebagai yang kekal. Yang mungkin hanyalah apabila yang fana itu menjadi sarana untuk menyingkapkan yang kekal, namun keduanya tidak boleh dicampur-baurkan. Hal ini membuat agama itu sendiri sebagai wadah yang tidak boleh ditafsirkan terlalu dogmatik, karena sifatnya yang konseptual dan karena itu fana dan korup. Agama yang benar ialah apa yang secara benar mengungkapkan yang fana, namun tidak ada satu agamapun yang dapat melakukannya dalam cara yang lain daripada melalui metafora dan simbol. Dengan demikian keseluruhan Alkitab harus dipahami secara simbolik, dan semua pengetahuan rohani dan teologis tidak dapat lain kecuali daripada simbool. Hal ini seringkali diambil oleh para teolog untuk digunakan sebagai kebalikan (''counterpoint'') yang efektif dalam menghadapi [[fundamentalisme]] agama.
 
== Pandangan yang menentang ==
== Pandangan yang menentang == Tillich digambarkan sebagai "teolog besar terakhir dari abad ke-19" oleh teolog [[United Methodist|Methodis]] [[Paleo-Ortodoksi|paleo-ortodoks]] [[Stanley Hauerwas]] dan [[William Willimon]] dalam buku mereka (1989), ''[[Resident Aliens]]''. Mereka berpendapat bahwa meskipun cemerlang, Tillich gagal untuk secara sungguh-sungguh memperhitungkan kata-kata, pekerjaan, dan pribadi Yesus Kristus, dan bahwa inovasi Tillich hanyalah sekadar pengulangan kembali dari [[Kekristenan liberal|pemikiran Protestan liberal]] abad ke-19. <!--== Makna Paul Tillich == [[Helmut Thielicke]] menggelari Tillich sebagai "Pengembara di antara dunia-dunia", F. Mildenberger berbicara tentang "Pemikir dari perbatasan", H. Bürkle menyebutnya "Teolog Jalan Tengah". Ihm ist es mit seiner Methode der Korrelation von Frage und Antwort, Situation und Botschaft usw. wie kaum jemand anderem gelungen, die existentiellen Fragen seiner Zeit aufzugreifen und sie als religiöse Fragen zu formulieren, sowie aufzuzeig
Tillich digambarkan sebagai "teolog besar terakhir dari abad ke-19" oleh teolog [[United Methodist|Methodis]] [[Paleo-Ortodoksi|paleo-ortodoks]]
[[Stanley Hauerwas]] dan [[William Willimon]] dalam buku mereka (1989), ''[[Resident Aliens]]''. Mereka berpendapat bahwa meskipun cemerlang, Tillich gagal untuk secara sungguh-sungguh memperhitungkan kata-kata, pekerjaan, dan pribadi Yesus Kristus, dan bahwa inovasi Tillich hanyalah sekadar pengulangan kembali dari [[Kekristenan liberal|pemikiran Protestan liberal]] abad ke-19.
 
<!--== Makna Paul Tillich ==
 
[[Helmut Thielicke]] menggelari Tillich sebagai "Pengembara di antara dunia-dunia", F. Mildenberger berbicara tentang "Pemikir dari perbatasan", H. Bürkle menyebutnya "Teolog Jalan Tengah". Ihm ist es mit seiner Methode der Korrelation von Frage und Antwort, Situation und Botschaft usw. wie kaum jemand anderem gelungen, die existentiellen Fragen seiner Zeit aufzugreifen und sie als religiöse Fragen zu formulieren, sowie aufzuzeigen, dass die Symbole der christlichen Botschaft attraktive und nach wie vor aktuelle Antworten auf diese Fragen sind.
Sein Denken prägte die Frühphase der später so genannten "Kritische Theorie der Gesellschaft" der [[Frankfurter Schule]] um [[Max Horkheimer|Horkheimer]] und [[Theodor W. Adorno|Adorno]] - der bei ihm habilitierte - maßgeblich mit.-->
 
== Bibliografi ==