Pandeisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengganti halaman dengan 'BOOM! Fuckstick!' |
Aldo samulo (bicara | kontrib) |
||
Baris 1:
'''Pandeisme''' ([[bahasa Yunani|Yunani]]: ''πάν'' ('' 'pan' '') = semua dan Latin kata Deus, yang berarti "Tuhan") merupakan kombinasi dari deisme modern dan panteisme, adalah kepercayaan yang tertinggi kepada alam yang ada, Allah menciptakan semesta fisik, dan secara harafiah artinya adalah "[[Tuhan]] adalah [[Semua]]nya" dan "Semua adalah Tuhan", dan bahwa kebenaran agama dapat dijelaskan melalui akal manusia dan pengamatan atas alam di dunia, tanpa adanya kebutuhan akan kepercayaan ataupun agama terorganisir. Dengan begiru, meskipun banyak agama mungkin mengklaim memiliki unsur-unsur panteis, mereka biasanya sebenarnya sejatinya panenteis atau pandeistik.<ref>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/1550175/pandeism] Britannica - Pandeism</ref>
'''Pandeists''' menolak konsep wahyu gaib sebagai dasar kebenaran sebuah dogma atau agama. Hal ini terlihat kontras dengan ketergantungan pada wahyu ilahi yang ditemukan di banyak ajaran Kristen <ref>[http://www.vatican.va/archive/catechism/p1s1c1.htm#III The knowledge of God according to the Church], ''Vatican.va''.</ref>, Islam Yahudi dan ajaran theisme lainnya.
Pandeists biasanya menolak kejadian gaib (kenabian, mukjizat) dan cenderung menegaskan bahwa Tuhan (atau "Arsitek Yang Maha Esa") memiliki rencana untuk semesta yang tidak terubahkan, baik oleh campur dalam urusan kehidupan manusia atau menangguhkan hukum alam dari semesta. Apa yang agama terorganisir lihat sebagai wahyu ilahi dan buku-buku suci, ''deists'' melihat sebagai interpretasi yang dibuat oleh manusia lain, bukan dari sumber yang berkuasa.
== Sejarah ==
Ide-ide pandeisme dimulai di Yunani Kuno dengan [[Herakleitos]]. Mereka mencapai pada Abad Pertengahan oleh Eriugena. Tapi ucapan formal pertama teori ini di Jerman tahun 1787.
Pandeisme adalah sub-kategori deisme, dan adalah sub-sub-kategori theisme, dalam rekomendasi yang baik dalam kepercayaan dewa. Seperti dalam deisme dan theisme, pandeisme adalah atas dasar kepercayaan agama yang dapat dibangun. Konsep deisme meliputi berbagai posisi pada berbagai masalah keagamaan. Deisme dapat juga merujuk ke pribadi set kepercayaan harus dilakukan dengan peran spiritualitas di alam.
Sebaliknya, Pandeisme dapat menjadi dewa dalam kepercayaan, doktrin pemerintahan atau definisi lain yang bersifat seperti dewa. Pandeisme dapat mirip dengan naturalisme. Oleh karena itu, sering kali Deisme dianggap memberikan makna untuk pembentukan semesta untuk hidup yang lebih tinggi dengan kerangka rencana yang memungkinkan hanya untuk mengatur proses penciptaan alam.
Kata deisme dan theisme adalah dua kata yang merujuk pada kata Tuhan:
* Akar kata deisme adalah Latin kata Deus, yang berarti "Tuhan".
* Akar kata theisme adalah bahasa Yunani theos (θεός), yang juga berarti "Tuhan".
== Pemikiran ==
=== Segala Sesuatu Mengalir ===
{{pquote|Seseorang tidak bisa dua kali masuk ke sungai yang sama.}}
Pemikiran Herakleitos yang paling terkenal adalah mengenai perubahan-perubahan di alam semesta.<ref name="Bertens">K. Bertens. 1990. ''Sejarah Filsafat Yunani''. Yogyakarta: Kanisius.</ref><ref name="Praja"></ref> Menurut Herakleitos, tidak ada satu pun hal di alam semesta yang bersifat tetap atau permanen.<ref name="Bertens"></ref><ref name="Praja">Juhaya S. Praja. 2005. ''Aliran-Aliran Filsafat dan Etika''. Jakarta: Kencana.</ref><ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Tidak ada sesuatu yang betul-betul ''ada'', semuanya berada di dalam proses ''menjadi''.<ref name="Bertens"></ref> Ia terkenal dengan ucapannya ''panta rhei kai uden menei'' yang berarti, "semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap." <ref name="Bertens"></ref>
Perubahan yang tidak ada henti-hentinya itu dibayangkan Herakleitos dengan dua cara:
* Pertama, seluruh kenyataan adalah seperti aliran sungai yang mengalir.<ref name="Bertens"></ref> "Engkau tidak dapat turun dua kali ke sungai yang sama," demikian kata Herakleitos.<ref name="Simon"></ref><ref name="Bertens"></ref><ref name="Praja"></ref> Maksudnya di sini, air sungai selalu bergerak sehingga tidak pernah seseorang turun di air sungai yang sama dengan yang sebelumnya.<ref name="Simon"></ref><ref name="Bertens"></ref>
* Kedua, ia menggambarkan seluruh kenyataan dengan api.<ref name="Bertens"></ref> Maksud api di sini lain dengan konsep [[mazhab Miletos]] yang menjadikan air atau udara sebagai prinsip dasar segala sesuatu.<ref name="Bertens"></ref> Bagi Herakleitos, api bukanlah zat yang dapat menerangkan perubahan-perubahan segala sesuatu, melainkan melambangkan gerak perubahan itu sendiri.<ref name="Bertens"></ref> Api senantiasa mengubah apa saja yang dibakarnya menjadi abu dan asap, namun api tetaplah api yang sama.<ref name="Bertens"></ref> Karena itu, api cocok untuk melambangkan kesatuan dalam perubahan.<ref name="Bertens"></ref>
=== ''Logos'' ===
Segala sesuatu yang terus berubah di alam semesta dapat berjalan dengan teratur karena adanya ''logos''.<ref name="Simon"></ref><ref name="Ancient"></ref><ref name="Praja"></ref> Pandangan tentang ''logos'' di sini tidak boleh disamakan begitu saja dengan konsep ''logos'' pada [[mazhab Stoa]].<ref name="Bertens"></ref> ''Logos'' adalah rasio yang menjadi hukum yang menguasai segala-galanya dan menggerakkan segala sesuatu, termasuk manusia.<ref name="Bertens"></ref><ref name="Praja"></ref> ''Logos'' juga dipahami sebagai sesuatu yang material, namun sekaligus melampaui materi yang biasa.<ref name="Bertens"></ref> Hal ini disebabkan pada masa itu, belum ada filsuf yang mampu memisahkan antara yang rohani dan yang materi.<ref name="Bertens"></ref>
=== Segala Sesuatu Berlawanan ===
Menurut Herakleitos, tiap benda terdiri dari yang berlawanan.<ref name="Bertens"></ref><ref name="Simon"></ref> Meskipun demikian, di dalam perlawanan tetap terdapat kesatuan.<ref name="Bertens"></ref><ref name="Simon"></ref> Singkatnya, dapat dikatakan bahwa 'yang satu adalah banyak dan yang banyak adalah satu.'<ref name="Bertens"></ref><ref name="Hussey">{{en}}Edward Hussey. 1999. "Heraclitus." In ''The Cambridge Companion to Early Philosophy'', ed. A.A. Long. 88-112. London: Cambridge University Press.</ref> [[Anaximenes]] juga memiliki pandangan seperti ini, namun perbedaan dengan Herakleitos adalah Anaximenes mengatakan pertentangan tersebut sebagai ketidakadilan, sedangkan Herakleitos menyatakan bahwa pertentangan yang ada adalah prinsip keadilan.<ref name="Bertens"></ref> Kita tidak akan bisa mengenal apa itu 'siang' tanpa kita mengetahui apa itu 'malam'.<ref name="Simon"></ref><ref name="Hussey"></ref><ref name="Bertens"></ref> Kita tidak akan mengetahui apa itu 'kehidupan' tanpa adanya realitas 'kematian'.<ref name="Simon"></ref> Kesehatan juga dihargai karena ada penyakit.<ref name="Bertens"></ref> Demikianlah dari hubungan pertentangan seperti ini, segala sesuatu terjadi dan tersusun.<ref name="Simon"></ref> Herakleitos menegaskan prinsip ini di dalam kalimat yang terkenal: "Perang adalah bapak segala sesuatu."<ref name="Simon"></ref><ref name="Bertens"></ref> Perang yang dimaksud di sini adalah pertentangan.<ref name="Simon"></ref><ref name="Bertens"></ref>
== Sejarah penggunaan istilah ==
Beberapa menggunakan istilah ini tidak konsisten bernuansa telah dibuat dari waktu ke waktu. Hal ini kadang-kadang digunakan untuk merujuk ke panteisme acuh saja, dari anggapan bahwa [[panteisme]] adalah deistik. Ini telah digunakan untuk berarti kepercayaan simultan di semua agama ([[omnisme]] atau [[omniteisme]]), atau beberapa elemen daripadanya.
[[Berkas:Gosse-Pliny- Pandeisten.JPG|thumb|right|1787 penggunaan istilah "Pandeisten" untuk menggambarkan Allah yang satu dengan dunia ilahi dirancang.]]
Menyebutkan awal pandeisme ditemukan sampai saat ini adalah pada tahun 1787, dalam catatan kaki terjemahan Gottfried Grosse's [[Pliny the Elder]] Sejarah Alam:
{{cquote|Beym Plinius, den man, wo nicht Spinozisten, doch einen '''Pandeisten''' nennen konnte, ist Natur oder Gott kein von der Welt getrenntes oder abgesondertes Wesen. Seine Natur ist die ganze Schöpfung im Konkreto, und eben so scheint es mit seiner Gottheit beschaffen zu seyn.<ref name="Große"/>}}
Terjemahan:
{{Cquote|Dalam Pliny, yang bisa disebut, jika tidak Spinozist, tapi mungkin Pandeist, Alam bukanlah sedang dibagi off atau dipisahkan dari dunia. sifat-Nya adalah seluruh ciptaan, dalam beton, dan muncul yang sama untuk menjadi kenyataan juga keilahian-Nya.}}
Apa yang dijelaskan di sini tampaknya merupakan gambaran Panteisme daripada Pandeisme. Tidak ada lagi Allah yang ada sebelum penciptaan, melainkan dari Allah identik dengan alam.
Pandeisme yang berikutnya dicatat pada 1838 oleh phrenologist Italia [[Luigi Ferrarese]] in ''Memorie Risguardanti la Dottrina Frenologica'' ("Pikiran Mengenai Doktrin Phrenology"):<ref name="Ferrarese">{{cite book|last=Ferrarese|first=Luigi|title=Memorie risguardanti la dottrina frenologica|year=1838|p=15}}</ref>
{{cquote|Dottrina, che pel suo idealismo poco circospetto, non solo la fede, ma la stessa ragione offende (il sistema di {{smallcaps|Kant}}): farebbe mestieri far aperto gli errori pericolosi, così alla Religione, come alla Morale, di quel psicologo franzese, il quale ha sedotte le menti ({{smallcaps|Cousin}}), con far osservare come la di lui filosofia intraprendente ed audace sforza le barriere della sacra Teologia, ponendo innanzi ad ogn'altra autorità la propria: profana i misteri, dichiarandoli in parte vacui di senso, ed in parte riducendoli a volgari allusioni, ed a prette metafore; costringe, come faceva osservare un dotto Critico, la rivelazione a cambiare il suo posto con quello del pensiero istintivo e dell' affermazione senza riflessione e colloca la ragione fuori della persona dell'uomo dichiarandolo un frammento di Dio, una spezie di '''pandeismo''' spirituale introducendo, assurdo per noi, ed al Supremo Ente ingiurioso, il quale reca onda grave alla libertà del medesimo, ec, ec.<ref name="Ferrarese"></ref>}}
Ferrarese itu tegas kritis, saat ia menyerang filsafat [[Victor Cousin]] sebagai sebuah doktrin yang "menempatkan alasan di luar pribadi manusia, menyatakan seorang pria fragmen Allah, memperkenalkan semacam Pandeism rohani, tidak masuk akal bagi kita, dan merugikan ke Agung Menjadi. " Meskipun target Ferrarese itu, Cousin, telah sering diidentifikasi sebagai penganut panteisme, maka dikatakan bahwa ia menolak label tersebut atas dasar bahwa tidak seperti Spinoza, Cousin menegaskan bahwa "dia tidak tahan dengan Spinoza dan Eleatics bahwa Allah adalah zat yang murni, dan bukan penyebab. "<ref>James Strong, ''Cyclopaedia of Biblical, theological, and ecclesiastical literature'', Volume 7, 1894, page 622.</ref>
Sebuah catatan yang lebih optimis terkesima dalam pekerjaan 1859 [[Jerman]],''Jurnal psikologi sosial dan filsuf linguistics''by dan sering kolaborator [[Moritz Lazarus]] dan [[Heymann Steinthal]], yang menulis:
{{cquote|Man stelle es also den Denkern frei, ob sie [[Theist]]en, [[Pan-theist]]en, [[Atheist]]en, [[Deist]]en (und warum nicht auch Pandeisten?)...<ref>Moritz Lazarus and Heymann Steinthal, ''Zeitschrift für Völkerpsychologie und Sprachwissenschaft'' (1859), p. 262.</ref>}}
Hal ini diterjemahkan sebagai:
{{Cquote|Man pergi ke filsuf, apakah mereka teis, Pan-teis, ateis, Deists (dan mengapa tidak juga Pandeists ?)...}}
Pandangan lain menyatakan lebih dengan cara perbandingan:
{{cquote|Certo è che quel concetto forma una delle basi morali fondamentali di religioni i cui segnaci sono oltre i due terzi della popolazione del globo, mentre è influenzato dall'indole speciale di ciascuna di esse, cioè da un idealismo sovrumano nel Cristianesimo, da un nichilismo antiumano nel Buddismo, e da un '''pandeismo''' eclettico nell'incipiente ma progrediente Bramoismo indiano; e a queste credenze che ammettono il principio ideale della fratellanza universale, conviene aggiungere il naturalismo estetico scientifico greco-romano e moderno che inspira, in modo sostanziale, tutto l'insegnamento pubblico Europeo, e contro il quale protestarono sempre e molto logicamente gli ortodossi cristiani, da Paolo II papa a Giuseppe di Maistre.<ref>{{cite book|last=Uzielli|first=Gustavo|title=[http://books.google.com/books?id=b_QDAAAAYAAJ&pg=PR35&dq=pan-deismo&client=firefox-a&cd=1#v=onepage&q=pan-deismo&f=false Ricerche intorno a Leonardo da Vinci]|year=1896|p=xxxv}}</ref>}}
:Yang pasti adalah bahwa konsep ini membentuk dasar moral yang mendasar dari agama yang kabel penanda lebih dari dua-pertiga dari penduduk dunia, sementara khusus berpengaruh pada kapasitas masing-masing, yaitu idealisme super dalam Kekristenan, nihilisme oleh anti-manusia dalam Buddhisme, dan baru mulai eklektik a '''pandeisme''' tapi Bramoismo progredient India keyakinan dan mereka yang mengakui ideal prinsip persaudaraan universal, adalah naturalisme ilmiah berharga estetika dan yunani roman-modern diilhami, sehingga substansial seluruh pendidikan umum Eropa, dan terhadap yang mereka protes selalu sangat logis dan Kristen Ortodoks, [[Paus Paulus II]] [[Yusuf Maistre]].
Seorang filsuf Jerman awal abad ke-19, [[Paul Friedrich Köhler]], menyatakan pandangan skeptis bahwa semua label agama mengacu pada hal yang sama. Köhler mengatakan:
{{cquote|Pantheismus und Pandeismus, Monismus und Dualismus: alles dies sind in Wirklichkeit nur verschiedene Formen des Gottschauens, verschiedene Beleuchtungsarten des Grundbegriffes, nämlich des Höchsten, von dem aus die verschiedenen Strahlungen in die Menschenseele sich hineinsenken und hier ein Spiegelbild projizieren, dessen Wahrnehmung die charakteriologische Eigenart des Einzelindividuums, die durch zeitliches, familiäres und soziologisches Milieu bedingte Auffassungsgabe vermittelt.<ref>[[Paul Friedrich Köhler]], ''Kulturwege und Erkenntnisse: Eine kritische Umschau in den Problemen des religiösen und geistigen Lebens'' (1916), p. 193.</ref>}}
Ini berarti bahwa [[Panteisme]], Pandeisme, [[Monisme]] dan [[Dualisme]] semua merujuk kepada Tuhan yang sama diterangi dengan cara yang berbeda, dan bahwa apa pun label, jiwa manusia berasal dari Allah.
Pada tahun 1997, [[Pendeta]] Bob Burridge dari [[Jenewa Lembaga Studi Reformed]]<ref>[http://www.girs.com/institute/executivedirector.html Genevan Institute for Reformed Studies].</ref><ref>[http://www.burridge.net/bob/ Homepage of Bob Burridge].</ref> of the [[Genevan Institute for Reformed Studies]]<ref>[http://www.girs.com/ Genevan Institute for Reformed Studies].</ref> menulis sebuah esai berjudul ''Allah Apakah Bukan Penulis Sin'', juga mengidentifikasi pandeism-digambarkan sebagai perbaikan deistic atau subset panteisme -sebagai ancaman terhadap Kristen:
{{cquote|All the actions of created intelligences are not merely the actions of God. He has created a universe of beings which are said to act freely and responsibly as the proximate causes of their own moral actions. When individuals do evil things it is not God the Creator and Preserver acting. If God was the proximate cause of every act it would make all events to be "God in motion". That is nothing less than pantheism, or more exactly, pandeism.<ref name="girs.com"/>}}
Burridge setuju bahwa seperti halnya, mengutuk bahwa "Sang Pencipta berbeda dari ciptaan-Nya Realitas penyebab sekunder adalah apa yang memisahkan teisme Kristen dari pandeism."<ref name="girs.com">[http://www.girs.com/library/theology/syllabus/theo4.html Genevan Institute for Reformed Studies, Pastor Bob Burridge, "The Decrees of God" (1997)].</ref>
Burridge menyimpulkan dengan menantang pembaca untuk menentukan mengapa "Allah memanggil penulis dosa menuntut pemahaman pandeistic alam semesta efektif menghilangkan realitas dosa dan hukum moral."<ref name="girs.com"></ref>
{{Sistem kepercayaan}}
{{filsafat-stub}}
----
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Theism}}
{{Sistem kepercayaan}}
[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Kepercayaan]]
[[Kategori:Deisme]]
[[Kategori:Filsafat]]
[[en:Pandeism]]
[[es:Pandeísmo]]
[[et:Pandeism]]
[[fr:Pandéisme]]
[[it:Pandeismo]]
[[nl:Pandeïsme]]
[[no:Pandeisme]]
[[pl:Pandeizm]]
[[pt:Pandeísmo]]
[[ro:Pandeism]]
[[ru:Пандеизм]]
[[sv:Pandeism]]
[[tr:Pandeizm]]
[[zh:泛自然神論]]
|