Operasi Ke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ru:Операция Ке
k Berkas OperationKeEvacPainting.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Jameslwoodward
Baris 152:
Pada fajar 8 Februari 1943, pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat dari pantai selatan dan pantai utara kembali melanjutkan gerak maju mereka, dan hanya berjumpa dengan segelintir prajurit Jepang yang sakit dan sekarat. Patch akhirnya menyadari bahwa misi-misi Tokyo Ekspres yang berlangsung sejak minggu sebelumnya adalah misi evakuasi dan bukan misi penguatan. Pada pukul 16.50 tanggal 9 Februari, pasukan Amerika dari pantai selatan bertemu pasukan Amerika dari pantai utara di pantai barat Guadalkanal, tepatnya di Desa Tenaro. Patch mengirim sebuah pesan kepada Halsey yang menyatakan, "Kekalahan total dan menyeluruh tentara Jepang di Guadalkanal, berlaku mulai pukul 16.25 hari ini...Tokyo Ekspres tidak lagi memiliki terminal di Guadalkanal."<ref>Jersey, p. 383, Frank, p. 596–597, Morison, p. 371, Miller, p. 346–348.</ref>
 
[[Berkas:OperationKeEvacPainting.jpg|thumb|left|Sebuah lukisan karya seniman Jepang yang menggambarkan evakuasi ''Ke''.]]Jepang sukses mengevakuasi total 10.652 prajurit dari Guadalkanal, atau hampir semua yang tersisa dari total 36.000 prajurit yang dikirim ke pulau itu selama kampanye. Enam ratus dari prajurit yang dievakuasi akhirnya tewas akibat luka atau sakit sebelum dapat menerima perawatan medis yang memadai. Tiga ribu lainnya memerlukan waktu penyembuhan dan rawat inap yang panjang. Setelah menerima kabar keberhasilan operasi, Yamamoto memuji semua kesatuan yang terlibat dan memerintahkan Kondo bersama kapal-kapal perangnya untuk kembali ke Truk. Divisi 2 dan Divisi 38 dikirim kembali ke Rabaul dan sebagian disusun ulang dengan memakai para pengganti. Divisi 2 direlokasikan ke [[Filipina]] pada bulan Maret 1943 sementara Divisi 38 dikerahkan untuk mempertahankan Rabaul dan [[Irlandia Baru]]. Pasukan Angkatan Darat Wilayah 8 dan Armada Wilayah Tenggara diorientasikan kembali untuk mempertahankan Kepulauan Solomon bagian tengah di [[Kolombangara]] dan [[Georgia Baru]], serta bersiap-siap untuk mengirimkan pasukan bala bantuan ke Nugini yang terutama diambil dari Divisi Infanteri 51 yang semula direncanakan untuk Guadalkanal. Angkatan Darat 17 dibangun kembali dengan berintikan [[Divisi 6 (Angkatan Darat Kekaisaran Jepang)|Divisi Infanteri 6]] dan dimarkaskan di Bougainville. Dari beberapa kelana yudha Jepang yang tertinggal di Guadalkanal, banyak di antaranya yang kemudian terbunuh atau ditangkap oleh patroli Sekutu. Tentara Jepang yang terakhir menyerah dari persembunyiannya pada bulan Oktober 1947.<ref>Frank, p. 596–597, Morison, p. 370–371, Rottman, p. 64–65, D'Albas, p. 238, Griffith, p. 269, 286, Jersey, p. 400–401, Hayashi, p. 65–66. Morison dan D'Albas mengatakan ada 11.706 orang yang dievakuasi. Hayashi mengatakan seluruhnya ada 11.083 orang. Dokumen sejarah yang lebih mutakhir mencantumkan jumlah 10.652 orang. Di antara para prajurit terakhir yang dievakuasi adalah 264 sisa anggota Resimen Infanteri 28 dari keseluruhan 1.945 orang yang didaratkan pada bulan Agustus dan September 1942. Dari sekitar 4.000 anggota Brigade Infanteri 35 yang didaratkan pada bulan Agustus dan September 1942, 618 di antaranya dievakuasi selama Operasi ''Ke'' berlangsung. Anggota Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang dievakuasi berjumlah 870 orang, sisanya berasal dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Jersey mengatakan ada "ratusan" kelana yudha yang tertinggal di Guadalkanal. Divisi Infanteri 51 Jepang hampir seluruhnya tewas dihabisi dalam perjalanan ke Nugini ketika terjadi [[Pertempuran Laut Bismarck]], Maret 1943.</ref>
 
Para sejarawan menyalahkan pihak Amerika Serikat, khususnya Patch dan Halsey yang tidak memanfaatkan superioritas darat, udara, dan laut Amerika Serikat untuk mencegah keberhasilan Jepang mengevakuasi sebagian besar prajurit mereka yang masih hidup dari Guadalkanal. Mengenai kesuksesan Operasi ''Ke'', [[Chester Nimitz]], komandan tentara Sekutu di Pasifik berkata, "Hingga saat terakhir Jepang terlihat sedang mencoba melakukan upaya pengiriman bala bantuan secara besar-besaran. Hanya berkat keterampilan menjaga kerahasiaan rencana dan kecepatan bertindak melaksanakannya memungkinan Jepang dapat menarik mundur semua sisa pasukan dari garnisun Guadalkanal. Setelah semua kekuatan-kekuatan Jepang yang terorganisir selesai dievakuasi dari Guadalkanal pada 8 Februari 1943, kami akhirnya menyadari tujuan sebenarnya dari disposisi udara dan laut mereka."<ref>Griffith, p. 285–286, Frank, p. 597, Zimmerman, p. 162.</ref>