Auguste Escoffier: Perbedaan antara revisi

Perang ternyata membawa pengaruh terhadap Escoffier dan pemikiran-pemikirannya.<ref name="escoffier">{{en}} {{cite book | author=James, Kenneth | title=Escoffier: The King of Chefs | publisher= Continuum International Publishing Group | year=2006 | id=ISBN 978-1-8585285-285526526-0}} Page 77-79.</ref> Setelah mengalami perang, ia lebih menghargai makanan kaleng karena untuk beberapa kali sekaleng [[sarden]] sanggup menyelamatkan dirinya dari kelaparan ketika pasokan makanan tidak dapat sampai di tujuan.<ref name="escoffier"/> Hal tersebut mendorongnya untuk bekerja menemukan makanan-makanan lain yang dapat diawetkan dalam kaleng sebagai suplai untuk para [[tentara]] yang sedang berperang.<ref name="escoffier"/> Walaupun pada awalnya terinspirasi untuk memberikan kenyamanan bagi para tentara, Escoffier juga melihat peluang bisnis dalm hal ini.<ref name="escoffier"/> Pada [[1874]], ia melalukan percobaan pertamanya dengan mengawetkan [[tomat]] yang dihancurkan (''purée''), [[Sterilisasi (mikrobiologi)|mensterilisasinya]] dan menyimpannya dalam botol [[Sampanye]].<ref name="escoffier"/> Yang dihasilkan dari percobaan tersebut adalah [[saus tomat]] kalengan.<ref name="escoffier"/> Bangga dengan hasil percobaannya, Escoffier menghubungi beberapa [[manufaktur]] [[makanan]] agar hasil temuannya dapat diproduksi secara komersial.<ref name="escoffier"/> Namun, tidak ada manufaktur yang tertarik akan saus tomat kaleng ciptaan Escoffier.<ref name="escoffier"/> Walaupun begitu, ia tetap menggunakan tomat yang diawetkan itu di dapurnya.<ref name="escoffier"/>

[[nlit:Auguste Escoffier]]