Tragedi kepemilikan bersama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-terkadang +kadang-kadang)
k Memperbaiki penulisan dan format
Baris 1:
{{paragrafpembuka|date=2010}}
 
Tragedi kepemilikanKepemilikan bersamaBersama atau([[Bahasa "Inggris|Inggris]]: ''Tragedy of Thethe Commons"'') adalah suatu ketidakbahagiaan akibat kekejaman dalam bekerja untuk merebut sesuatu<ref name="a">Lubis S. 2009. Tragedy Of The Commons (Kaitannya Dgn Ilmu Manajemen Kelautan).[http://salehlubis.blogspot.com/2009/02/tragedy-of-common-kaitannya-dgn-ilmu.html].[4 Mar 2010].</ref>.
 
Tragedi kepemilikanKepemilikan bersamaBersama timbul saat setiap [[manusia]] berusaha mengambil kekayaan [[alam]] yang menjadi milik bersama untuk kepentingan pribadinya sehingga merugikan [[mahkluk hidup]] lain<ref name="a"/>. Oleh karena itu, Tragedi kepemilikanKepemilikan bersamaBersama ini umumnya terjadi pada [[sumber daya]] yang merupakan milik umum<ref name="a"/>.
 
Pandangan yang menyebabkan terjadinya [[tragedi]]Tragedi kepemilikanKepemilikan bersamaBersama adalah keinginan untuk meraih untung yang banyak untuk kepentingan [[pribadi]] daripada membagi-bagikannya kepada manusia lain dan masing-masing mendapat jatah sedikit<ref name="b">Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar.</ref>. Pendangan seperti ini awalnya akan terasa menguntungkan bagi pihak yang memakai banyak [[sumber daya alam]], namun pada akhirnya ketersediaan sumber daya alam akan habis dan justru berdampak negatif bagi pihak yang memakai dan bagi manusia lain<ref name="b"/>. Untuk mencegahnya dibutuhkan keinginan berkorban dengan mendapatkan sedikit namun akan berdampak positif bagi kelestarian sumber daya alam yang digunakan<ref name="e">Hardin G. 1963. ''Perspec. Biol. Med.'' 6, 366.</ref>.
 
== Hubungan dengan Polusi ==
Pembuangan limbah ke [[air]] seperti [[kimia]], [[radioaktif]], sampah rumah tangga, dan ke udara seperti sisa pembakaran, [[aerosol]], dan lain-lain dapat menyebabkan [[polusi]] pada lingkungan<ref name="d"/>. Manusia berpikir bahwa limbah yang mereka buang hanya sedikit dibandingkan luas alam yang mereka tempati dan nantinya limbah tersebut akan hilang dengan sendirinya<ref name="d"/>. Pemikiran semacam ini akan menyebabkan penumpukan limbah yang akan menyebabkan polusi<ref name="d"/>.
 
Polusi akan menyebabkan kerugian pada populasi. PopulasipuPopulasi pun juga terkait dengan polusi yang dihasilkan. Semakin padat populasi makanmaka limbah buangan yang dihasilkan akan semakin banyak<ref name="d">The Garret Hardin Society. 2005. the Tragedy of the Commons.[http://www.garretthardinsociety.org/articles/art_tragedy_of_the_commons.html].[5 mei 2010].</ref>.
 
== Kesimpulan ==
Menurut Hardin (1982), ada lima kesimpulan mengenai Tragedi kepemilikanKepemilikan bersamaBersama:<ref name="c">Hardin GJ. 1982. The tragedy of the commons. US: Environmental Fund.</ref>:
1.# Tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan pendekatan teknis tetapi kadang-kadang membutuhkan suatu penyelesaian non teknis. Misalnya perebutan pemanfaatan ruang [[pesisir]] antara berbagai instansi, masyarakat dan stakeholder lainnya, dapat diselesaikan dengan [[konsep]] non teknis pengelolaan terpadu.
 
2. Tragedy# ofTragedi TheKepemilikan CommonBersama dapat terjadi di [[lautan]], apabila setiap orang menganggap bahwa [[laut]] adalah milik bersama. Dan secara beramai-ramai meningkatkan kapasitas dan kemampuan [[alat]] tangkapnya untuk meningkatkan hasil produksinya, dimanadi mana setiap orang beranggapan bahwa sumber daya [[ikan]] adalah tetap ada dan tersedia.
1. Tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan pendekatan teknis tetapi kadang-kadang membutuhkan suatu penyelesaian non teknis. Misalnya perebutan pemanfaatan ruang [[pesisir]] antara berbagai instansi, masyarakat dan stakeholder lainnya, dapat diselesaikan dengan [[konsep]] non teknis pengelolaan terpadu.
3. Tragedy# ofTragedi TheKepemilikan CommonBersama dapat juga terjadi pada permasalahan [[polusi]]. Dengan menganggap bahwa laut dan pesisir adalah milik bersama dan menjadikannya seperti keranjang [[sampah]], dimanadi mana setiap orang bebas membuang [[limbah]] dan sampahnya tanpa memperdulikan akan akibat polusi yang akan diterima.
 
4.# TragedyTragedi ofKepemilikan The CommonBersama dapat diselesaikan dengan menggunakan moralitas dan [[hati nurani]], dikaladi kala perdebatan menemui jalan buntu maka akan dikembalikan kepada kesadaran pribadi. Seseorang yang tidak bisa menggunakan hati nuraninya dianggap sebagai seseorang yang memiliki [[penyakit jiwa]].
2. Tragedy of The Common dapat terjadi di[[lautan]], apabila setiap orang menganggap bahwa [[laut]] adalah milik bersama. Dan secara beramai-ramai meningkatkan kapasitas dan kemampuan [[alat]] tangkapnya untuk meningkatkan hasil produksinya, dimana setiap orang beranggapan bahwa sumber daya [[ikan]] adalah tetap ada dan tersedia.
5.# Kebebasan yang tidak bertanggungjawab hanyalah mendatangkan [[penderitaan]] dan kesengsaraan. Awalnya memang masih dianggap baik, tetapi dikala jumlah [[populasi]] [[penduduk]] meningkat, maka permasalahannya akan segera muncul.
 
6.# Terkadang untuk menghindari tragedi pada barang kepemilikan umum harus ditempuh dengan cara pemaksaan seperti pembuatan [[peraturan]] tentang larangan-larangan, [[pajak]] dan aturan-aturan non formal yang disepakati bersama oleh unsur [[masyarakat]] dan pemangku kepentingan lainnya.
3. Tragedy of The Common dapat juga terjadi pada permasalahan [[polusi]]. Dengan menganggap bahwa laut dan pesisir adalah milik bersama dan menjadikannya seperti keranjang [[sampah]], dimana setiap orang bebas membuang [[limbah]] dan sampahnya tanpa memperdulikan akan akibat polusi yang akan diterima.
 
4. Tragedy of The Common dapat diselesaikan dengan menggunakan moralitas dan [[hati nurani]], dikala perdebatan menemui jalan buntu maka akan dikembalikan kepada kesadaran pribadi. Seseorang yang tidak bisa menggunakan hati nuraninya dianggap sebagai seseorang yang memiliki [[penyakit jiwa]].
 
5. Kebebasan yang tidak bertanggungjawab hanyalah mendatangkan [[penderitaan]] dan kesengsaraan. Awalnya memang masih dianggap baik, tetapi dikala jumlah [[populasi]] [[penduduk]] meningkat, maka permasalahannya akan segera muncul.
 
6. Terkadang untuk menghindari tragedi pada barang kepemilikan umum harus ditempuh dengan cara pemaksaan seperti pembuatan [[peraturan]] tentang larangan-larangan, [[pajak]] dan aturan-aturan non formal yang disepakati bersama oleh unsur [[masyarakat]] dan pemangku kepentingan lainnya.
 
== Referensi ==