Sutawijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Zaini Suherly (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Nama aslinya ialah '''Danang Sutowijoyo''' yang juga dikenal sebagai '''Sutawijaya'''. Ia adalah putra [[Ki Gede Pemanahan]] yang berjasa membantu [[Jaka Tingkir]] membunuh [[Aryo Penangsang]], adipati [[Jipangpanolan]] dalam krisis politik di [[Kesultanan Demak Bintoro]] pada masa akhir pemerintahan [[Sultan Trenggana]].Setelah Jaka Tingkir menjadi Raja bergelar [[Sultan Hadiwijaya]] yang akhirnya mendirikan [[Kesultanan Pajang]], beliau kemudian dianugerahi tanah [[Mentaok]] (di [[Kotagedhe]], [[Yogyakarta]] sekarang). Bersama-sama ayahnya ia memerintah daerah itu.
Nama aslinya ialah Danang Sutowijoyo. Ia adalah putra ki Pemanahan. Atas "jasanya" membunuh Aryo Penangsang, adipati Jipangpanolan, oleh Sultan Hadiwijaya, sultan Pajang saat itu, ia dianugerahi tanah Mentaok(di Kotagedhe sekarang). Bersama-sama ayahnya ia memerintah daerah itu. Ki Pemanahan meninggal tahun 1575 M. Danang Sutowijoyo memberontak kepada Pajang tahun 1582 M dan membuat Mataram merdeka dari Pajang. Di Pajang sendiri, setelah mangkatnya Sultan Hadiwijaya, tahta berpindah pada putranya Pangeran Benowo, namun ia dikudeta Aryo Pangiri, adipati Demak dan dijadikan adipati di Jipangpanolan. Pangeran Benowo tidak puas, lalu ia minta bantuan Danang Sutowijoyo untuk membantunya melawan Aryo Pangiri. Setelah mengalahkan Aryo Pangiri, Pangeran Benowo menyerahkan pusaka Pajang pada Danang Sutowijoyo. Tahun 1586 M Danang Sutowijoyo mengangkat dirinya jadi sultan dengan gelar Panembahan Senopati. Selama pemerintahannya ia banyak menaklukkan daerah seperti Ponorogo, Pasuruan, Kediri, Surabaya, dsb. Panembahan Senopati wafat tahun 1601 M dan diganti putranya Mas Jolang yang bergelar Panembahan Hanyokrowati.
 
NamaSetelah aslinyaKi ialah Danang Sutowijoyo. Ia adalah putra ki Pemanahan. Atas "jasanya" membunuh Aryo Penangsang, adipati Jipangpanolan, oleh Sultan Hadiwijaya, sultan Pajang saat itu, ia dianugerahi tanah Mentaok(di Kotagedhe sekarang). Bersama-sama ayahnya ia memerintah daerah itu. KiGede Pemanahan meninggal tahun [[1575]] M. Danang SutowijoyoSutawijaya memberontak kepada Pajang tahun 1582 M dan membuat Mataram merdeka dari Pajang. Di Pajang sendiri, setelah mangkatnya Sultan Hadiwijaya, tahta berpindah pada putranya [[Pangeran Benowo]], namun ia dikudeta [[Aryo Pangiri]], adipati Demak dan dijadikan adipati di Jipangpanolan. Pangeran Benowo tidak puaskalah, lalu ia minta bantuan Danang SutowijoyoSutawijaya untuk membantunya melawan Aryo Pangiri. Setelah mengalahkan Aryo Pangiri, Pangeran Benowo menyerahkan pusaka Pajang pada Danang SutowijoyoSutawijaya. Tahun 1586 M Danang Sutowijoyo mengangkat dirinya jadi sultan dengan gelar Panembahan Senopati. Selama pemerintahannya ia banyak menaklukkan daerah seperti Ponorogo, Pasuruan, Kediri, Surabaya, dsb. Panembahan Senopati wafat tahun 1601 M dan diganti putranya Mas Jolang yang bergelar Panembahan Hanyokrowati.
 
Tahun [[1586]] M, Sutawijaya akhirnya mengangkat dirinya jadi sultan dengan gelar '''Panembahan Senopati''' serta mendirikan [[Kesultanan Mataram]] di Kotagedhe. Gelar Panembahan Senopati digunakannya karena dia menghormati Pangeran Benowo yang merupakan penerus yang sah dari Kesultanan Pajang sehingga dia tidak memakai gelar Sultan.
 
Selama pemerintahannya ia banyak menaklukkan daerah seperti [[Ponorogo]], [[Pasuruan]], [[Kediri]], [[Surabaya]], [[Madiun]] dan lain sebagainya, dimana beberapa daerah tersebut merupakan daerah wilayah Pajang dan merasa tidak perlu takluk dengan Mataram sebagai kesultanan yang baru.
 
Sutawijaya wafat tahun [[1601]] M dan diganti putranya [[Mas Jolang]] yang bergelar ''[[Panembahan Hanyokrowati]]''.