Moirai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Alagos (bicara | kontrib)
Baris 16:
[[Berkas:The Three Fates.jpg|thumb|right|200px|Patung tiga Moirai di [[Dublin]], [[Irlandia]]]]
Tiga orang Moirai yaitu:
* '''[[Klotho]]''' ({{lang-el|Κλωθώ}}, "pemintal"), bertugas memintal benang kehidupan setiaptiap manusia. Padanan Romawinya adalah '''[[Nona (mitologi)|Nona]]''', (yang 'Kesembilan'), yang pada awalnya merupakan dewi bulan kesembilan masa kelahiran.
* '''[[Lakhesis]]''' ({{lang-el|Λάχεσις}}, "pembagi"), bertugas mengukur benang kehidupan setiaptiap manusia dengan tongkat pengukurnya. Padanan Romawinya adalah '''[[Desima]]''' (yang 'Kesepuluh').
* '''[[Atropos]]''' ({{lang-el|Ἄτροπος}}, "tak terubah", "tak terbelokkan", atau "tak terelakkan"),<ref>Bandingkan dengan dewi [[Adrasteia]], yang "tak terhindarkan".</ref> adalah dewi takdir yang bertugas menentukan kematian manusia. Dia mengatur bagaiamana manusia mati. Ketika waktunya tiba, dia menggunting benang kehidupan manusia dengan "guntung kebencian" miliknya.<ref>"Comes the blind Fury with th'abhorred shears, / And slits the thin spun life." [[John Milton]], [[Lycidas]], l. 75.</ref> DalamPadanan mitologiRomawinya Romawi, dia dikenal sebagaiadalah '''[[Morta]]''' (Kematian).
Para Moirai muncul tiga malam setelah kelahiran seorang bayi untuk menentukan takdir hidupnya. Ada banyak pendapat mengenai asal mereka, ada yang mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak perempuan [[Zeus]] dan [[Themis]] atau dewa-dewi awal seperti seperti [[Nyx]], [[Khaos]] atau [[Ananke]]. Para Moirae biasanya digambarkan sebagai sosok yang dingin, kejam dan tidak berperasaan, dan digambarkan sebagai perempuan tua. Para dewa pun tidak berani pada para Moirai. [[Zeus]] juga tunduk pada kekuasaan mereka. Meskipun tidak diketahui sejauh mana kekuasaan para Moirai terhadap takdir para dewa.