SMP Negeri 1 Cilacap: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 42:
Di bawah kepemimpinan Bapak Subakir dan wakilnya Ibu Siti Asriyah, terdapat 5 (lima) orang guru yang membantu di sekolah ini, yakni :
# Bapak Djohari (asal [[Cilacap]]),
# Bapak Mohammad Hamdan (asal [[Daerah Istimewa
# Bapak Suwardi (asal [[Cilacap]]),
# Tan Tian Kwee (keturunan [[Cina]]),
Baris 51:
Pada sekitar tahun 1947 hingga 1950-an, anak-anak untuk bisa masuk dan sekolah di SMP Negeri harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan sekolah dan pemerintah pada masa itu. Bahwa untuk bisa sekolah di SMP Negeri saat itu harus bisa menunjukkan ijazah “tanda lulus” [[SD]] Negeri. Karena ijazah swasta pada masa itu tidak berlaku atau belum dihargai oleh pemerintah masa itu. Baru pada sekitar tahun 1960-an ijazah swasta diakui keberadaannya oleh pemerintah.
Sekitar tahun 1950-an, siswa SMP Negeri ditempatkan pada 3 (tiga) sekolah yang berbeda pada tiap-tiap kelasnya. Untuk kelas I, ditempatkan di SD (yang sekarang menjadi SMP Kristen Cilacap) dekat perempatan Komprengan, kelas II ditempatkan di SD (yang sekarang menjadi [[SMP
Dan pada sekitar tahun 1949-1950, SMP Negeri yang tadinya hanya memiliki 3 (tiga) kelas, yakni kelas I, kelas II, dan kelas III, bertambah masing-masing 1 (satu) kelas. Sehingga kelas I menjadi 2 (dua) kelas, kelas II menjadi 2 (dua) kelas, dan kelas III menjadi 2 (dua) kelas. Maka, keseluruhan kelas pada tahun ini sudah ada 6 (enam) lokal untuk kelas I hingga kelas III.
Baris 67:
# Mengembangkan sikap arif, bijaksana, dan berbudi pekerti luhur.
# Mengembangkan koordiansi secara aktif dan efektif antara warga sekolah, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang unggul.
# Mampu bersaing baik dengan sekolah yang ada di Indonesia maupun dengan sekolah negara tetangga di kawasan [[ASEAN
== Perkembangan ==
|