Bahasa Kutai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Mengubah: en:Kutai Malay |
Sesuaikan |
||
Baris 15:
|lc1=vkt|ld1=bahasa Kutai (Kutai Tenggarong)|ll1=none
|lc2=mqg|ld2=bahasa Kutai Kota Bangun
}}'''Bahasa Kutai''' adalah [[bahasa Melayu]] yang hidup dan berkembang sejalan dengan perkembangan [[suku Kutai]]. Suku Kutai adalah [[suku]] yang mendiami alur sepanjang [[Sungai Mahakam]], dan populasinya terbesar di wilayah bekas [[Kabupaten Kutai]] dahulu (Kabupaten induk dari [[Kabupaten Kutai Barat]], [[Kutai Kartanegara]], dan [[Kutai Timur]] sekarang ini).▼
▲'''Bahasa Kutai''' adalah [[bahasa Melayu]] yang hidup dan berkembang sejalan dengan perkembangan [[suku Kutai]]. Suku Kutai adalah [[suku]] yang mendiami alur sepanjang [[Sungai Mahakam]], dan populasinya terbesar di wilayah bekas [[Kabupaten Kutai]] dahulu (Kabupaten induk dari [[Kabupaten Kutai Barat]], [[Kutai Kartanegara]], dan [[Kutai Timur]] sekarang ini).
Bahasa Kutai umumnya hidup dan berkembang dalam bentuk penuturan (percakapan), serta sastra dalam bentuk [[puisi]] ([[pantun]]). Sangat sedikit bukti-bukti tertulis yang dihasilkan dalam bahasa Kutai, terlebih lagi yang dihasilkan pada periode pemerintahan [[Kesultanan Kutai|Sultan Kutai Kartanegara]]. Umumnya produk tertulis pada zaman itu berbahasa Melayu, dengan [[aksara Jawi]].
Baris 39 ⟶ 36:
|}
== Perbedaan dialek Banjar
{|
|-
Baris 101 ⟶ 98:
|}
== Bahasa Banjar
* busu (Banjar), busu (Kutai); artinya saudara dari orangtua kita yang termuda (bungsu).
* umpat (Banjar), umpat (Kutai); artinya ikut
Baris 154 ⟶ 151:
* lading (Banjar), lading (Kutai); artinya pisau
* lawang (Banjar), lawang (Kutai); artinya pintu
* kamih (Banjar), kemeh (Kutai); artinya air kencing
* hera' (Banjar), tahik (Kutai); artinya tahi.
|