Teh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
==Pengolahan teh dan pengelompokan ==
Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh ''Camellia sinensis'' segera layu dan mengalami [[oksidasi]] kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan [[klorofil]] dan terlepasnya unsur [[tanin]]. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan [[ragi]] dan tidak ada [[etanol]] yang dihasilkan seperti layaknya proses [[fermentasi]] yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi [[jamur]] yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat [[karsinogen|karsinogenik]].
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:
;[[Teh putih]]: Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu
;[[Teh hijau]]: Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah
;[[Oolong]]: Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.
;[[Teh hitam]] atau teh merah: Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh [[rooibos]] yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan
;[[Pu-erh]] (Póu léi dalam bahasa Kantonis): Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses [[kompos|pengomposan]]. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa
;[[Teh Kuning]]: Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat.
;[[Kukicha]]: Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.
|