Songket: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
k tata letak |
k →Sejarah |
||
Baris 12:
Penenunan songket secara sejarah dikaitkan dengan kawasan permukiman dan budaya [[Suku Melayu|Melayu]], dan menurut sementara orang teknik ini diperkenalkan oleh pedagang Arab dan India.{{Citation needed|date=October 2010}} Menurut hikayat rakyat Palembang, asal-usul kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara [[Tiongkok]] dan [[India]]. Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak; maka, jadilah songket. Kain songket ditenun pada alat tenun bingkai Melayu. Pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak kekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper. Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut tradisi Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni kawasan Kamboja dan Siam, yang kemudian berkembang ke selatan di Pattani dan akhirnya mencapai [[Kelantan]] dan [[Terengganu]] {{Citation needed|date=October 2010}}. Akan tetapi menurut penenun Terengganu, justru para pedagang Indialah yang memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di [[Palembang]] dan [[Jambi]], yang mungkin telah berlaku sejak zaman [[Sriwijaya]].
Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan dikaitkan dengan kegemilangan [[Sriwijaya]], <ref>[http://beta.antaranews.com/berita/1279268106/the-ancient-sriwijaya-heritage-tampilkan-kemilau-songket-dan-adat-perkawinan-sumsel "The Ancient Sriwijaya Heritage" Tampilkan Kemilau Songket dan Adat Perkawinan Sumsel]</ref> [[kemaharajaan]] niaga maritim nan makmur lagi kaya yang bersemi pada abad ke-7 hingga ke-13 di Sumatera. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan songket paling mahsyur di Indonesia adalah kota Palembang. Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan menjadi kain yang cantik. Secara sejarah tambang emas di Sumatera terletak di pedalaman Jambi dan dataran tinggi [[Minangkabau]]. Meskipun benang emas ditemukan di reruntuhan situs Sriwijaya di Sumatera, bersama dengan batu [[mirah]] yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, hingga kini belum ada bukti pasti bahwa penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an masehi.<ref name="Rodgers and Summerfield"/> Songket mungkin dikembangkan pada kurun waktu yang kemudian di Sumatera. Songket [[Palembang]] merupakan songket terbaik di Indonesia baik diukur dari segi kualitasnya, yang berjuluk "Ratu Segala Kain". Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya memerlukan waktu sekitar 3 hari. Mulanya laki-laki menggunakan songket sebagai [[destar]], tanjak atau ikat kepala. Kemudian barulah wanita Melayu mulai memakai songket [[sarung]] dengan [[baju kurung]].
Dokumentasi mengenai asal-usul songket masih tidak jelas, kemungkinan tenun songket mencapai semenanjung Malaya melalui perkawinan atau persekutuan antar bangsawan Melayu, karena songket yang berharga kerap kali dijadikan maskawin atau hantaran dalam suatu perkawinan. Praktik seperti ini lazim dilakukan oleh negeri-negeri Melayu untuk mengikat persekutuan strategis. Pusat kerajinan songket terletak di kerajaan yang secara politik penting karena bahan pembuatannya yang mahal; benang emas sejatinya memang terbuat dari lembaran emas murni asli.<ref name="Uchino2005"/>
|