Songket: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah |
k →Sejarah |
||
Baris 18:
Songket sebagai busana diraja juga disebutkan dalam naskah Abdullah bin Abdul Kadir pada tahun 1849.<ref>[http://books.google.com.my/books?id=VihYSsllnjQC&pg=PA338&dq=berkain+songket+dan+berbaju+sikap+dan&lr=&as_brr=3&cd=2#v=onepage&q=berkain%20songket%20dan%20berbaju%20sikap%20dan&f=false Hikayat Abdullah By Hamzah Hamdani]</ref>
Ditinjau dari bahan, cara pembuatan, dan harganya; songket semula adalah kain mewah para bangsawan yang menujukkan derajat dan martabat pemakainya. Akan tetapi kini songket tidak dimaksudkan untuk masyarakat berada saja, karena harganya yang bervariasi; dari yang biasa dan terbilang murah, hingga yang eksklusif dengan harga yang sangat mahal. Di masa kini songket adalah pilihan populer untuk busana adat perkawinan Melayu dan sering diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai salah satu hantaran persembahan perkawinan.
== Pusat kerajinan songket ==
|