Ruler of the Land: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 3:
== Sinopsis ==
{{spoiler}}
Manhwa ini berpusat pada jalan hidup seorang pemuda bengal mata keranjang bernama [[
=== Volume 01 ===
=== Volume 02 ===
=== Volume 03 ===
=== Volume 04 ===
=== Volume 05 ===
=== Volume 06 ===
=== Volume 07 ===
=== Volume 08 ===
=== Volume 09 ===
=== Volume 10 ===
=== Volume 11 ===
=== Volume 12 ===
=== Volume 13 ===
=== Volume 14 ===
=== Volume 15 ===
=== Volume 16 ===
=== Volume 17 ===
=== Volume 18 ===
=== Volume 19 ===
=== Volume 20 ===
=== Volume 21 ===
=== Volume 22 ===
=== Volume 23 ===
=== Volume 24 ===
=== Volume 25 ===
=== Volume 26 ===
=== Volume 27 ===
=== Volume 28 ===
=== Volume 29 ===
=== Volume 30 ===
=== Volume 31 ===
=== Volume 32 ===
=== Volume 33 ===
=== Volume 34 ===
=== Volume 35 ===
=== Volume 36 ===
=== Volume 37 ===
[[Hyol Roe]] dan kelompoknya yang sedang mengepung [[Han Bi Kwang]] dan teman-temannya tiba-tiba pergi begitu saja sambil bilang dia harus mengikutinya jika menginginkan pedang Maryong milik [[Souw Lihwa]]. Tanpa pikir panjang [[Han Bi Kwang]] dan [[Jin Phewun]] segera mengejarnya. Ketua partai Yonbi yang datang diminta pedangnya oleh [[Souw Lihwa]] dan diserahkan kepada [[Dam Hwarin]] yang sudah sembuh, mereka berdua juga bergegas mengejar [[Han Bi Kwang]] dan [[Jin Phewun]].
[[Han Bi Kwang]] yang mengejar duluan berhasil menyusul [[Hyol Roe]] yang langsung menantangnya membuktikan bahwa dia pantas menjadi Dojon seperti dugaannya. [[Han Bi Kwang]] dibuat kalang kabut dengan serangan [[Hyol Roe]] yang memaksanya mengeluarkan kekuatan terkuatnya, tapi [[Han Bi Kwang]] justru mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya untuk lolos dari serangan. Dia bahkan berkali-kali melakukan tindakan yang justru membuat [[Hyol Roe]] semakin dongkol hingga memutuskan untuk menghabisinya. Dalam suatu serangan [[Han Bi Kwang]] terlempar justru ke tempat [[Jin Phewun]] bersembunyi, dia lalu memanas-manasi [[Jin Phewun]] sebagai pendekar kacangan karena berdiam diri melihat kenyataan di depannya. Meski dongkol, [[Jin Phewun]] dengan terpaksa ikut menghadapi [[Hyol Roe]]. Tapi meski mereka berdua bergabung tetap saja [[Hyol Roe]] lebih unggul dan bahkan membuat mereka berdua terluka lumayan parah. Saat [[Han Bi Kwang]] dalam keadaan kritis karena kakinya terjepit batang pohon yang roboh, [[Dan Hwarin]] muncul dan langsung menyerang [[Hyol Roe]] untuk menyelamatkan [[Han Bi Kwang]].
=== Volume 38 ===
=== Volume 39 ===
=== Volume 40 ===
=== Volume 41 ===
[[Bekli Hyang]] berusaha mencari [[Me Yujin]] yang berhasil dilukainya, tapi [[Han Bi Kwang]] keburu menyelamatkan gadis itu dan membawanya ke gua
=== Volume 42 ===
=== Volume 43 ===
=== Volume 44 ===
=== Volume 45 ===
Ketua Ma Yonggi dari partai Sonjin yang tiba-tiba meledak di suatu kedai akibat racun bayangan hitam menggemparkan gunung Jangbaek.
Tetua [[Guege]] berhasil mewariskan jurus terhebatnya kepada [[Han Bi Kwang]], namun itu membuat kemampuan serta penampilannya merosot dengan tajam. Dia semakin resah saat ditunjukkan mayat Ma Yonggi oleh [[ Eun Seokwu]], kepala pengawal gunung Jangbaek. [[Han Bi Kwang]] yang tahu itu juga kecut saat memberitahukan bahwa dirinya juga telah menelan racun yang sama. Mereka kemudian berunding bagaimana caranya untuk bisa masuk ke dalam wilayah Sinji, karena penawar dari racun itu hanya di sana.
Di Jangbaek sendiri sedang banyak dikunjungi oleh pendekar yang ingin mengikuti ujian Engyol dikagetkan oleh kedatangan [[Han Bi Kwang]], tetua [[Guege]] dan [[Me Yujin]], apalagi setelah [[Dam Hwarin]] tiba-tiba memeluk [[Han Bi Kwang]]. Hingga akhirnya salah seorang dari peserta Engyol menyadari bahwa [[Han Bi Kwang]] adalah murid dari [[Cheon Ma Sin Gun]] dan berencana untuk membuka penyamarannya.
[[Wangwun]], salah satu pengurus Jangbaek mengabarkan kepada tetua [[Guege]] tentang kecurigaan salah satu peserta itu. Untuk mengelabuinya, [[Han Bi Kwang]] mengaku sebagai murid tetua [[Guege]] bernama Kwang Bihan. Namgung So yang nekat dengan pendiriannya melukai tetua [[Guege]], akibatnya dia harus menerima pukulan tapak es putih dari [[Han Bi Kwang]] yang justru kelihatan seperti jurus tinju angin terang putih milik [[Guege]].
Berempat mereka kemudian memasuki gua gunung [[Jangbaek]] untuk mencari petunjuk keberadaan Sinji. Karena kondisi tubuhnya yang lemah, tetua [[Guege]] memilih menunggu di pintu masuk untuk menjaga keadaan. Ketiga anak muda itu kemudian bertemu dengan [[Kwan Junhyong]], salah satu tetua partai [[Huanyong]] yang terusir namun diselamatkan oleh Kaisar Pedang. [[Kwan Junhyong]] memberitahu mereka bahayanya menuju tanah Sinji.
Tetua [[Guege]] yang disusul oleh kelompok pengawal Jangbaek bernasib buruk setelah dibokong oleh [[Wangwun]] yang ternyata antek Sinji, [[Eun Seokwu]] yang tidak punya pilihan justru memilih untuk mengkhianati gurunya dan berniat menghabisi [[Dam Hwarin]] dan sekutunya.
=== Volume 46 ===
=== Volume 47 ===
Saat kondisi [[Han Bi Kwang]] dan [[Dam Hwarin]] sudah terdesak, komandan [[Eun Seokwu]] yang sebenarnya berpura-pura membelot justru membebaskan [[Me Yujin]] yang tertawan, berdua dengan [[Han Bi Kwang]] dia kemudian menghancurkan formasi pembunuh kiriman Sinji yang dipimpin oleh [[Jang Moju]]. [[Han Bi Kwang]] yang pingsan setelah itu justru sembuh dengan tidak sengaja setelah [[Eun Seokwu]] yang mencoba menolongnya malah tersedot tenaganya.
Sementara itu, [[Me Yujin]] dan [[Dam Hwarin]] mati-matian bertahan dari kepungan. [[Han Bi Kwang]] yang mencari keduanya malah menemukan kembali golok [[Naga Api Neraka]] yang justru meningkatkan kekuatannya secara drastis. Perkembangan ilmunya membuatnya dengan mudah menghabisi sisa dari kelompok pembunuh.
[[Wangwun]] yang sedang diinterogasi oleh komandan [[Eun Seokwu]] akhirnya dihabisi oleh pembunuh Sinji untuk membuatnya tutup mulut.
Mereka berempat kemudian mendatangi [[Kwan Junhyong]] di dalam gua untuk mengetahui lebih detail mengenai Sinji dan bagaimana cara untuk bisa masuk ke dalamnya. Sehari kemudian, [[Han Bi Kwang]] secara diam-diam memutuskan untuk pergi sendirian ke Sinji berbekal info yang diperolehnya dari [[Kwan Junhyong]].
=== Volume 48 ===
Satu lagi partai silat, Guiamun, dihancurkan oleh kelompok Angin Hitam karena dianggap berkhianat kepada Sinji. Meski ketua Guia Makgu dan beberapa anggotanya sempat menyelamatkan diri, namun tetap saja tewas di tangan [[Dowolchun]], salah seorang murid [[Cheon Ma Sin Gun]], yang sebenarnya berencana melenyapkan [[Han Bi Kwang]] melalui salah satu elit Sinji, guru [[Zong Li]].
[[Han Bi Kwang]] yang menyamar sampai ke kota Anmi dan secara tidak sengaja justru bertemu dengan kakak seperguruan [[Dam Hwarin]], [[Yu Seha]] yang tampak tidak waras. Secara bersamaan, datang pula ke kota itu salah seorang dari [[Enam Dewa Naga]], [[Ma Chun Hwi]] si Pedang Naga, pewaris partai [[Chong Kyong]], untuk memenuhi undangan dari partai [[Yujin]].
Tanpa di sengaja, gara-gara seorang wanita bayaran cantik bernama [[Yuri]] yang menyukai [[Yu Seha]], terjadi salah paham antara [[Han Bi Kwang]] dengan partai [[Yujin]]. Saat berusaha menghindar, dia justru dihadang oleh pasukan pembasmi Sinji pimpinan [[Wi Ji Hen]] yang berusaha membunuhnya memakai bom dengan membabi-buta, sehingga banyak penduduk kota yang menjadi korban.
Mengetahui hal itu, [[Ma Chun Hwi]] yang tidak tahu identitas [[Han Bi Kwang]] justru menolongnya dan berdua mereka berusaha memberikan perlawanan terhadap kelompok pembunuh itu. [[Wi Ji Hen]] memperburuk suasana dengan memberitahukan identitas [[Han Bi Kwang]] kepada ketua partai [[Yujin]].
=== Volume 49 ===
[[Somunju]], anak ketua partai [[Yujin]], berusaha merebut [[Yuri]] dari [[Yu Seha]], namun itu justru memancing sifat asli [[Yu Seha]] yang membuatnya mengamuk dan membuat orang-orang partai [[Yujin]] lari ketakutan.
[[Han Bi Kwang]] dan [[Ma Chun Hwi]] masih mati-matian melawan kelompok pembunuh Sinji. Tapi dengan licik, [[Wi Ji Hen]] malah menyandera [[Yuri]] yang ditinggalkan oleh [[Yu Seha]] dan membongkar identitas [[Han Bi Kwang]] kepada [[Ma Chun Hwi]] untuk mengadu domba keduanya.
Meski dengan pura-pura, keduanya tetap bertarung hebat dan membuat [[Wi Ji Hen]] terlena sehingga [[Han Bi Kwang]] berhasil membebaskan [[Yuri]]. [[Han Bi Kwang]] lalu secara terbuka menantang [[Wi Ji Hen]] untuk bertarung secara jantan.
Di saat [[Wi Ji Hen]] terdesak, kembali anak buahnya melakukan kelicikan hingga membuat [[Han Bi Kwang]] terperangkap dan terancam terkena ledakan hebat yang telah dipersiapkan sebelumnya.
== Tokoh-tokoh ==
=== Protagonis ===
* '''Han Bi Kwang''' </br> Pria ini sangat unik. Lucu, easy going, semaunya sendiri, sedikit porno, namun punya jiwa sosial yang tinggi. Meski asal usulnya misterius, namun banyak yang meyakini dia adalah putra ketua partai iblis yang telah lenyap. Mulanya tidak becus dengan segala kerumitan ilmu kanuragan, namun anehnya memiliki ginkang (ilmu meringankan tubuh) luar biasa dan jarang ada yang mampu mengejarnya. Dia juga diangkat menjadi murid termuda ketua aliran hitam yang paling disegani di dunia persilatan, [[Cheon Ma Sin Gun]], dan diberi
* '''
* '''Me Yujin''' </br> Gadis cantik ini adalah putri di luar nikah dari ketua partai Dedo yang telah musnah. Kesengsaraan membuatnya menutupi matanya meski tidak buta.
* '''Guege''' </br> Tetua ini selalu tampil dengan dandanan pengemis dan menjauh dari permasalahan, padahal sebelumnya dia adalah salah satu ketua perguruan besar dari aliran putih yang disegani. Dia adalah dari [[Bekli Hyang]]. Selalu tampak awet muda berkat ilmu uniknya sebelum akhirnya diwariskan kepada [[Han Bi Kwang]]. Meninggal dibokong oleh pengkhianat Sinji di partai [[Jangbaek]].
=== Antagonis ===
* '''Bekli Hyang''' </br> Pria ini merupakan salah satu pengawal elit dari [[Balai Nongnum]], tapi identitas sejatinya adalah putra tetua [[Guege]] serta menjadi pewaris hirarki Partai Iblis yang sudah lumayan berumur
* '''Hyol Roe''' </br> Memegang senjata pusaka Golok Pembalik Langit.
* '''Wi Ji Hen''' </br> Pimpinan dari salah satu kelompok pembunuh Sinji yang mahir menggunakan panah dan bom. Pada dasarnya, dia sangat setia kawan dan ksatria, namun Sinji berhasil mendoktrinnya menjadi mesin pembunuh yang sadis dan tanpa ampun.
== Lihat
* [[A Story of Heroes]] - manhwa dengan plot sejenis.
* [[Demon King]] - manhwa dengan plot sejenis.
== Pranala luar ==
|