Bayang, Pesisir Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
|||
Baris 101:
# AA Navis, Alam terkembang jadi Guru, Bandung, 1982
-->
== Sejarah ==
Masyarakat Bayang pernah terlibat dalam perang melawan Pemerintah Hindia Belanda selama lebih kurang satu abad yaitu dimulai pada tahun 1663 sampai 1771.
Baris 107:
Pada tahun 1915, pemuka adat nagari Bayang Nan Tujuh dan Koto Nan Salapan (sebelum menjadi kecamatan Bayang) mengadakan rapat di Koto Berapak dan Pulut-pulut merumuskan tambo (sejarah dan adat) Nagari Bayang yang menyatakan bahwa nenek moyang masyarakat Bayang dan cabang-cabangnya (Lumpo dan Salido) berasal dari tiga nagari di Kubuang Tigo Baleh (Solok sekarang) yaitu Muaro Paneh, Kinari dan Koto Anau. Mereka migrasi sesudah kedatangan nenek moyang masyarakat XI Koto Tarusan di sebelah utara, di balik bukit Bayang.
== Tokoh ==
Dari kecamatan Bayang dikenal tokoh-tokoh antara lain [[Ilyas Yacub]] (Pahlawan Nasional), Tuanku Bayang (Syeikh Buyung Muda) (seorang ulama, ahli ilmu bahasa dan Sintaksis, murid Syekh Abdurrauf Singkel), Syeikh Muhammad Dalil bin Muhammd Fatawi (1863-1928) (ayah dari Syeikh Buyung Muda, tokoh pejuang kelahiran Pancuang Taba, Bayang dan dimakamkan di [[Padang]], di Mihrab Masjid Ganting).
Baris 114:
Sebagian besar masyarakat memiliki sumber mata pencaharian dari bertani, berladang dan sebagai nelayan. Budaya masyarakat pada kecamatan ini tidak jauh berbeda dengan budaya masyarakat di wilayah Minang lainnya.
== Pendidikan ==
Di Bayang terdapat sebuah Institut Agama Islam swasta yang juga sekaligus Madrasah Arabiyah yang dikenal dengan nama [[Sekolah Tinggi Agama Islam Madrasah Arabiah Bayang]].
Baris 123:
* [http://www.pesisirselatan.go.id/ Situs web resmi Kabupaten Pesisir Selatan]
* [http://pelaminanminang.com/fakta-menarik/pasukan-gajah-minangkabau.html]
* http://wawasanislam.wordpress.com/2008/04/30/bayang-ke-arah-sarambi-makkah/
* Haji Kutar, 1915, Tambo Adat Bayang Nan Tujuh
{{Bayang, Pesisir Selatan}}
|