Kabupaten Kuantan Singingi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 86:
Perkembangan dari hari kehari sudah mulai terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi. Pembangunan Infrastruktur terjadi di setiap kabupaten. Diantaranya pembangunan dan Perbaikan Jalan raya dan jalan desa hampir di setiap desa, serta Pembangunan sarana transportasi lainnya seperti jembatan. Pembangunan Irigasi untuk kebutuhan cocok tanam yang merupakan sumber dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing).
Namun lahan tidur masih banyak dijumpai di setiap hamparan pedesaan di
Begitulah gambaran ibu kota kabupaten yang beberapa tahun lalu dimekarkan dari [[Indragiri Hulu]]. Kabupaten yang berasal dari [[Kerajaan Kuantan]] ini, memperoleh potensi sumber daya alam, hutan
Sumber daya hutan merupakan potensi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Luas areal hutan diperkirakan 40 persen dari luas wilayah keseluruhan. Produksi kayu bulat tahun 2001, sekitar 1,5 juta meter kubik dan memberikan kontribusi Rp 92 miliar atau 14 persen dari total kegiatan pertanian. Sekitar 60 persen areal hutan milik [[PT. Riau Andalan Pulp and Paper]] di Pelalawan dan seluruh hasilnya diolah di sana. Selain itu
Sumber daya alam perkebunan juga patut diperhitungkan. Usaha yang turun-temurun ditekuni masyarakat ini menyerap tenaga kerja 29 persen. Didukung pula oleh 279.177 hektar lahan perkebunan yang dikelola masyarakat dan swasta membawa perkebunan sebagai kontributor terbesar pertanian
Komoditas yang dihasilkan adalah karet, kelapa sawit, [[kelapa hibrida]], kelapa dalam, kakao, kopi, pinang, enau, [[cengkeh]], lada, kemiri, [[kayu manis]], kapuk, jahe
Karet merupakan komoditas andalan perkebunan dan menunjang perekonomian masyarakat sejak dulu. Hampir 90 persen areal perkebunan karet dikelola dengan pola swadaya oleh masyarakat. Luas areal pada tahun 2002 mencapai 133.782 hektar dan ditanam merata di seluruh kecamatan. Areal perkebunan karet yang mendominasi areal perkebunan di Kuantan Singingi, tidak diimbangi produksi yang 74.584 ton turun 56 persen dari produksi tahun 2001. Penurunan produksi getah karet lebih disebabkan faktor sumber daya manusia yang tidak memelihara tanaman secara intensif.
|