Pertempuran Numfor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 426:
Menurut sejarawan AD AS, personil Sekutu menemukan bukti adanya mayat manusia, dari personil militer Jepang, Formosa, dan Sekutu, yang sebagiannya telah dimakan oleh serdadu Jepang dan Formosa yang kelaparan.<ref name="Smith421-2"/>
==Setelah Invasi==
Pekerjaan perbaikan lapangan dan konstruksi lapangan terbang oleh RAAF dan Korps Zeni AD AS dimulai pada 2 Juli.<ref name=Smith422>{{cite book
| last = Smith
| origdate =
| first = Robert Ross
| title = United States Army in World War II: The War in the Pacific; The Approach to the Philippines
| origyear = 1953
| origmonth =
| url =
| accessdate = 2008-01-22
| edition =
| series = Chapter XVII
| date =
| publisher = Center Of Military History, United States Army
| location = Washington, D.C.
| pages = 422
| chapter = Operations on Noemfoor Island
| chapterurl =
| quote =
| ref =
}}</ref>
Pada 6 Juli sore, sebelum penghentian penghentian secara formal operasi tempur di darat, sebuah skadron pemburu RAAF yang menerbangkan pesawat [[Curtiss P-40|P-40]] mendarat di Kamiri<ref name="Smith421-2"/> untuk mendukung operasi di Numfor dan menjadi unit AU Sekutu pertama yang berpangkalan di sana.
Lapangan Terbang Namber dinilai terlalu menyulitkan dan bermutu buruk sehingga tak bisa digunakan secara efektif oleh pesawat Sekutu.<ref name=Smith423>{{cite book
| last = Smith
| origdate =
| first = Robert Ross
| title = United States Army in World War II: The War in the Pacific; The Approach to the Philippines
| origyear = 1953
| origmonth =
| url =
| accessdate = 2008-01-22
| edition =
| series = Chapter XVII
| date =
| publisher = Center Of Military History, United States Army
| location = Washington, D.C.
| pages = 423
| chapter = Operations on Noemfoor Island
| chapterurl =
| quote =
| ref =
}}</ref> Lapangan terbang itu ditelantarkan, dan Sekutu memilih untuk melakukan ekspansi dan perbaikan di Kornasoren. Pada 25 Juli, sebuah grup pemburu USAAF yang menerbangkan pesawat [[P-38]] berhasil mendarat di sana. Pada 2 September, dua landasan paralel sepanjang {{convert|7000|ft|m|abbr=on}} berhasil diselesaikan; tak lama kemudian sejumlah pesawat pengebom berat [[B-24]] mulai beroperasi dari Lapangan Terbang Kornasoren untuk menyerang fasilitas perminyakan Jepang di [[Balikpapan]], [[Kalimantan]].<ref name=Smith423/>
Pesawat-pesawat Sekutu yang berpangkalan di Numfor memainkan peran penting dalam [[Pertempuran Sansapor]] dan [[Pertempuran Morotai]].<ref name=Smith423/>
== Referensi ==
|