Banturejo, Ngantang, Malang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
かなコバ (bicara | kontrib)
k ←Membatalkan revisi 3742489 oleh 202.152.172.4 (Bicara)
Baris 1:
{{Desa
{DESA BANTUREJO )
|peta =
|nama =Banturejo
Baris 7:
|kecamatan =Ngantang
|nama pemimpin =Kusnanto
|luas =218.678-
|penduduk =3.363-
|kepadatan =-
 
}}
BANTUREJO'''Banturejo''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Ngantang, Malang|Ngantang]], [[Kabupaten Malang]], Provinsi [[Jawa Timur]].
Desa ini berada di sekitar gerbang resmi memasuki kawasan taman wisata Selorejo. Mayoritas warga di desa ini masih mempunyai trah Mataram. Bahkan banyakbeberapa warga diantaranya merupakan keturunan langsung dari Ingkang Sinuhun Kanjeng Panembahan SenopatiSultan Agung (Mataram). Hal ini dibuktikan dengan silsilah keturunan yang dimiliki oleh warga tersebut.
Desa Banturejo membawahi 3 Dusun, dusun Sromo, dusun Banu, dan dusun Ngramban.
Di bagian pinggir desa ini tepatnya di lereng bukit yang membendung waduk Selorejo terdapat sebuah makam yang dikenal sebagai Makam Putri Plenting Kuning.Desa Banturejo membawahi 3 Dusun, dusun Sromo, dusun Banu, dan dusun Ngramban.
 
{{Ngantang, Malang}}
Keadaan Umum Wilayah Desa Banturejo
{{kelurahan-stub}}
Batas Wilayah
Utara - Desa Kaumrejo
Selatan - Desa Ngantru
Barat - Desa Pandansari
Timur - Desa Ngantru
 
SEJARAH BERDIRINYA DESA BANTUREJO
Desa Banturejo dirintis (Bedah Krawang) oleh seorang prajurit Pangeran Diponegoro yang bernama Raden Poncoreno.
Setelah terjadi peperangan yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro pada tahun 1825 - 1830 dan dihianati oleh Kolonial Belanda ditangakap dan diasingkan Raden Poncoreno untuk melanjutkan perjuangannya membuka tanah kediaman diwilayah ini sampai akhirnya menjadi Desa Banturejo.
Desa Banturejo bermula dengan nama Banu yang asal usulnya karena beliau adalah saudara tertua dari lima bersaudara yaitu 1.R Poncoreno 2. R.Poncotoyo 3.Poncolegowo 4. R Poncowati 5.R.Anengpati. Sanak saudara dan anak cucu beliau jika hendak datang berkunjung ke keliau mengatakan akan datang ke Mbahno sebutan Mbah R. Poncoreno. Lama kelamaan sebutan Mbahno menjadi sebutan desa mbano yang akhirnya karena perubahan logat dan bahasa menjadi Banu yang pada akhirnya sesuai dengan perkembangan penduduk dan kemajuan pemerintah, Desa Banu dibagi menjadi tiga bagian; 1. Dusun Sromo 2. Dusun Banu 3 Dusun Ngramban menjadi Desa Banturejo pada tahun 1889 pada waktu Pemilihan Petinggi yang pertama. Sedang sebelunya dipimpin oleh seorang Kepala Kampung sejak Tahun 1862 oleh R.Setrowiryo putra dari R.Poncoreno.
 
Petinggi Petinggi Desa Banturejo
1. R.Setrowijoyo (1889 - 1901)
2. R.Sagimah Kertowongso (1901 - 1908)+(1912 - 1916)
3. R.Brojosetro (1908 - 1912)
4. R.Banurejo (1916 - 1922)
5. R Kaselin Joyoastro (1922 - 1934)
6. R.Sadi Kertodiwongso (1934 - 1943)
7. Ki Sartam (1943 - 1968)
9. Saji Joyo Slamet (Purnawirawan TNI) (1968 - 1978)
10. R.Soeharto (1980 - 1990)
11. R.Guguk Dwi Praminto 1990 - 2007
10. Kusnanto (2007 - 2013)