Kacang tanah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
|||
Baris 122:
* Penyakit karat
Penyakit ini disebabkan oleh ''[[Uromyces arachidae]]'', menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi mengering. Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan.
* Kontaminasi aflatoksin▼
Kacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh kapang ''[[Aspergillus flavus]]'' dapat menghasilkan [[aflatoksin]].<ref name="e"/> Aflatoksin, terutama B1 diketahui sangat [[kanker|karsinogenik]], [[toksin|toksik]], hepatotoksin, dan [[mutasi|mutagenik]] pada [[manusia]], [[mamalia]], dan [[unggas]].<ref name="e"/> Pada kacang tanah, B1 ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk olahan.<ref name="e"/> Untuk mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama pengairan pada periode kritis, pengeringan pasca panen, pemenuhan kebutuhan [[gizi]], dan pengendalian penyakit daun.<ref name="e">Kasno A. 2004. Pencegahan infeksi Aspergillus flavus dan kontaminasi alfatoksin pada kacang tanah. ''J Litbang Pertanian'' 23(3):75.</ref>▼
* Hama ''Empoasca''.
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama ''[[Empoasca]]''. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan [[insektisida]] yang tersedia.
* Hama ''Uret''.
▲* Kontaminasi aflatoksin
Hama yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Cara pengendaliannya dengan menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
▲Kacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh kapang ''[[Aspergillus flavus]]'' dapat menghasilkan [[aflatoksin]].<ref name="e"/> Aflatoksin, terutama B1 diketahui sangat [[kanker|karsinogenik]], [[toksin|toksik]], hepatotoksin, dan [[mutasi|mutagenik]] pada [[manusia]], [[mamalia]], dan [[unggas]].<ref name="e"/> Pada kacang tanah, B1 ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk olahan.<ref name="e"/> Untuk mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama pengairan pada periode kritis, pengeringan pasca panen, pemenuhan kebutuhan [[gizi]], dan pengendalian penyakit daun.<ref name="e">Kasno A. 2004. Pencegahan infeksi Aspergillus flavus dan kontaminasi alfatoksin pada kacang tanah. ''J Litbang Pertanian'' 23(3):75.</ref>
* Hama ''Ulat berwarna''
Hama yang merusak daun menjadi terlipat menguning, akhirnya mengering. Cara pengendalian dengan penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D.
* Hama ''Ulat grapyak''
Hama yang memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Cara pengendaliannya (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
* Hama ''Ulat jengkal''
Hama yang menyerang daun kacang tanah.Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida
Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
* Hama ''Sikada''
Hama yang menghisap cairan daun. Cara pengendaliannya (1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
* Hama ''Kumbang daun''
Hama yang memakan daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Cara pengendaliannya (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.
== Referensi ==
|