Karangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengosongkan halaman
Aldo samulo (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 3780504 oleh 125.160.95.122 (Bicara)
Baris 1:
{{unreferenced}}
{{riset asli}}
 
'''Karangan''' merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
 
== Narasi ==
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
 
Narasi dapat berisi [[fakta]] atau [[fiksi]]. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
 
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
* ''Awal'' narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.{{br}}
* Bagian ''tengah'' merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. [[Konflik]] lalu diarahkan menuju [[klimaks]] cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.{{br}}
* ''Akhir'' cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
 
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali [[ide]]. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi '''adik simba'''.{{Citation needed|date=Oktober 2009}}
# ('''W'''hat) '''A'''pa yang akan diceritakan,
# ('''W'''here) '''Di''' mana seting/lokasi ceritanya,
# ('''W'''hen) '''K'''apan peristiwa-peristiwa berlangsung,
# ('''W'''ho) '''Si'''apa pelaku ceritanya,
# ('''W'''hy) '''M'''engapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
# ('''H'''ow) '''Ba'''gaimana cerita itu dipaparkan.
 
=== Contoh ===
 
'''Contoh narasi berisi fakta:'''
 
[[Ir. Soekarno]]
 
Ir. Soekarno, Presiden [[Republik Indonesia]] pertama adalah seorang [[nasionalis]]. Ia memimpin [[PNI]] pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.{{br}}
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan [[Pancasila]] pada sidang [[BPUPKI]] tanggal 1 Juni 1945.{{br}}
Soekarno bersama [[Mohammad Hatta]] sebagai wakil bangsa Indonesia mem[[proklamasi]]kan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap [[Belanda]] dan diasingkan ke [[Bengkulu]] pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke [[Yogya]] dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.{{br}}
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada [[Konferensi Asia Afrika]] di [[Bandung]] tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.
 
'''Contoh narasi fiksi:'''
 
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak [[tangan]] ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.{{br}}
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?{{br}}
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah [[hati]] kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
 
== Deskripsi ==
 
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
 
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
* menggambarkan atau melukiskan sesuatu,
* penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
* membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
 
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
* Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
* Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
* Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
 
Langkah menyusun deskripsi:
# Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
# Tentukan tujuan
# Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
# Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)
# Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
 
Contoh Narasi / karangan deskripsi :
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara - suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang - orang yang masi tidur. serta dapat ku lihat burung - burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan.
 
== Eksposisi ==
 
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi [[informasi]] atau [[pengetahuan]] tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan [[grafik]], gambar atau [[statistik]]. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
 
Langkah menyusun eksposisi:
* Menentukan topik/tema
* Menetapkan tujuan
* Mengumpulkan data dari berbagai sumber
* Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
* Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
 
=== Contoh ===
 
'''Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:'''
* Manfaat kegiatan [[ekstrakurikuler]]
* Peranan majalah dinding di sekolah
* Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
'''Contoh karangan eksposisi pada umumnya:'''
Pada dasarnya pekerjaan [[akuntan]] mencakup dua bidang pokok, yaitu [[akuntansi]] dan [[auditing]]. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan [[sistem informasi]] akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.{{br}}
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
'''Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi:'''
 
== Argumentasi ==
 
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong [[opini]] tersebut.
 
Langkah menyusun argumentasi:
# Menentukan topik/tema
# Menetapkan tujuan
# Mengumpulkan data dari berbagai sumber
# Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
# Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
 
=== Contoh ===
'''Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi:'''
 
* Disiplin kunci sukses ber[[wirausaha]],
* [[Teknologi]] komunikasi harus segera dikuasai,
* Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.
 
'''Contoh karangan argumentasi pada umumnya:'''
 
[[Jiwa]] kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
 
== Persuasi ==
 
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
 
Langkah menyusun persuasi:
# Menentukan topik/tema
# Merumuskan tujuan
# Mengumpulkan data dari berbagai sumber
# Menyusun kerangka karangan
# Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi
 
=== Contoh ===
 
'''Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:
* Katakan tidak pada NARKOBA,
* Hemat [[energi]] demi generasi mendatang,
* Hutan sahabat kita,
* Hidup sehat tanpa [[rokok]],
* Membaca memperluas [[cakrawala]].
 
'''Contoh karangan persuasi pada umumnya:'''
 
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah [[ISPA]], kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum [[vitamin]] dan [[antioksidan]]. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
 
== Lihat pula ==
* [[Argumentasi (tulisan)|Argumentasi]]
* [[Eksposisi]]
* [[Narasi]]
* [[Persuasi]]
 
[[Kategori:Sastra]]
[[Kategori:Karangan| ]]
 
[[en:Rhetorical modes]]