Konten dihapus Konten ditambahkan
"SELOMATA"
Baris 1:
 
{| style="vertical-align:top; border:1px solid #abf5d5; background-color:#f1fcf5; padding: .5em .5em .2em .5em "
! style="border-bottom:1px solid #abf5d5; background-color:#d0f5e5; padding:0.2em 0.5em 0.2em 0.5em; font-weight:bold; font-size: 120%" | '''Halo, {{PAGENAME}}, [[Wikipedia:Selamat datang|selamat datang]] di [[Wikipedia bahasa Indonesia]]!'''[[Kategori:Wikipediawan yang bergabung bulan November 2010]]
Baris 148 ⟶ 147:
Crustacea disebut juga kelompok udang-udangan. Hewan ini pada umumnya hidup di perairan baik di air danau, laut, maupun sungai. Crustacea mempunyai rangka luar dari kitin yang mungkin menjadi keras karena mengandung kapur. Crustacea sering juga disebut hewan bercangkang. Untuk mempelajari macam-macam Crustacea, perhatikan Gambar 8.21!
 
42 - arthropoda 3
 
Crustacea mempunyai dua pasang antena. Pada umumnya, Crustacea mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh. Pada udang dan kepiting terdapat 5 pasang kaki jalan. Kaki selain digunakan untuk berjalan, juga dapat digunakan untuk berenang atau menempel di dasar perairan. Kepala mungkin bergabung dengan dada membentuk kepala-dada atau sefalotoraks. Ukuran Crustacea sangat bervariasi, dari ukuran plankton yang sangat kecil sampai sejenis kepiting (kepiting laba-laba) yang hidup di dasar laut dengan panjang kakinya kira-kira 3,5 m. Udang laut yang sangat besar dapat mencapai berat lebih dari 10 kg.
Baris 160 ⟶ 159:
Insekta dibagi dalam sejumlah ordo, tetapi ordo yang paling banyak terdapat di sekitar kita dan mudah kita lihat, hanya beberapa saja. Ordoordo tersebut dapat dibedakan hanya dengan mengamati sayap dan alat mulutnya. Ordo dalam serangga, di antaranya adalah Apterigota (contohnya kutu manusia dan kutu daun), Orthoptera (contohnya belalang daun, kecoak dan jangkrik), Isoptera (contohnya rayap atau laron), Hemiptera (contohnya kepik dan walang rangit), Homoptera (contohnya wereng dan tonggeret), Odonata (contohnya capung), Coleoptera (contohnya kumbang perisai dan kunang-kunang), Lepidoptera (contohnya kupu-kupu dan ngengat), Diptera (contohnya lalat dan nyamuk), dan Hymenoptera (contohnya lebah dan semut rangrang). Contoh macam-macam serangga dari ordo yang disebutkan, dapat dilihat pada Gambar 8.22.
 
42 - arthropoda 4
 
Dalam daur hidupnya, serangga mengalami metamorfosis. Artinya, terdapat tingkatan-tingkatan perkembangan yang ditandai dengan perubahan bentuk. Pada dasarnya, ada dua macam metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tak sempurna. Metamorfosis, sempurna antara lain terjadi pada ordo Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dan Hymenoptera, sedangkan metamorfosis tak sempurna terjadi pada ordo Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. Coba amati Gambar 8.23 dan Gambar 8.24 yang memperlihatkan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tak sempurna! Apa perbedaan antara metamorfosis sempurna dan tak sempurna?
 
42 - arthtropoda 5
 
Serangga mempunyai spesies paling banyak di antara hewan-hewan lain sehingga banyak hubungannya dengan kepentingan manusia. Serangga dapat berperan merugikan maupun menguntungkan. Salah satu golongan serangga yang merugikan adalah serangga yang menjadi hama tanaman. Serangga ini merugikan karena dapat bersifat sebagai pemakan daun, pengerek batang buah dan biji, pemakan dan pengerek akar, ataupun pengisap cairan tumbuhan.
Baris 170 ⟶ 169:
Banyak serangga pengisap cairan tumbuhan yang disebut kutu daun seperti wereng, kutu loncat, dan kutu putih. Serangga-serangga ini mempunyai peran sebagai vektor/pembawa virus tumbuhan yang sangat merugikan. Selain itu, serangga lain seperti nyamuk dan lalat dapat juga berperan sebagai vektor dari beberapa penyakit pada manusia, misalnya nyamuk Anopheles yang berperan sebagai vektor penyakit malaria, nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah, dan lalat Tse tse sebagai vektor penyakit tidur Afrika.
 
42 - arthropoda 6
 
Serangga predator dan serangga parasit juga mempunyai peran yang menguntungkan dalam pemberantasan hama secara biologis. Tiap jenis hama tanaman, mempunyai serangga predator dan serangga parasit tertentu. Satu jenis hama tanaman, mungkin mempunyai 3 macam parasit sesuai dengan tingkat perkembangan hama tersebut, yaitu parasit telur, parasit larva, dan parasit pupa.
Baris 184 ⟶ 183:
Hewan ini hidupnya di darat sebagai hewan karnivor. Tubuhnya terdiri atas kepala dan badan. Bentuk hewan ini agak pipih/gepeng dan beruas-ruas. Pada tiap ruas terdapat sepasang kaki. Pada bagian kepalanya terdapat sepasang antena yang panjang, dua kelompok mata tunggal, an alat mulut. Contoh Chilopoda yang sering kita temukan adalah kelabang atau lipan seperti terlihat pada Gambar 8.27.
 
42 - arthropoda 8
 
Diplopoda
Baris 190 ⟶ 189:
Diplopoda hidup di darat sebagai hewan herbivor atau pemakan tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas kepala dan badan. Bentuk tubuh silindris dan beruas-ruas. Pada tiap ruas terdapat dua pasang kaki. Pada bagian kepala hewan ini, terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal, dan tidak mempunyai “taring” bisa. Hewan ini bernapas dengan trakea. Contoh yang sering kita temukan adalah kaki seribu yang dapat diamati pada Gambar 8.28. Diplopoda bersama dengan Chilopoda, umumnya dikelompokkan dalam kelompok Myriapoda.
 
42 - arthropoda 9
 
Arachnida
Baris 196 ⟶ 195:
Tubuh hewan ini mempunyai kepala yang bersatu dengan dada disebut kepala dada atau sefalotoraks, dan perut. Kepala Arachnida tidak mempunyai antena. Hewan ini bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau keduaduanya. Untuk mempelajari Arachnida, amati Gambar 8.29!
 
42 - arthropoda 10
 
Beberapa Arachnida dapat bersifat merugikan, misalnya, caplak. Hewan ini merugikan karena mereka makan dengan cara mengisap darah pada burung dan mamalia, bahkan mungkin juga pada manusia. Selain caplak, tungau yang termasuk Arachnida juga banyak hidup sebagai parasit. Sarcoptes, misalnya, dimasukkan sebagai tungau dan dapat menyebabkan penyakit kulit yang disebut scabies.
Baris 206 ⟶ 205:
Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi. Setelah kamu mengamati cacing tanah, amati Gambar 8.19! Cacing yang baru kamu amati adalah cacing pada Gambar 8.19.
 
41 - annelida 1Annelida sudah mempunyai sistem pencernaan sempurna yang terdiri atas mulut, faring, esofagus, tembolok, ampela usus halus, dan anus. Selain itu, Annelida juga sudah mempunyai sistem ekskresi berupa nefridia, sistem respirasi berupa kulit atau insang, dan sistem reproduksi.
 
Annelida terutama bangsa cacing tanah, sekarang ini banyak dipelihara orang untuk makanan ikan dan ternak lainnya karena mengandung protein dengan kadar tinggi. Cacing Tubifex yang hidup di air berlimbah organik, sudah banyak dikembangkan dan dapat dikeringkan untuk makanan ikan hias. Di samping itu, cacing tanah dapat membantu menghancurkan sampah karena pada ususnya terdapat enzim selulase sehingga sampah dedaunan dapat dihancurkan. Cacing tanah juga membantu proses aerasi pada tanah. Di pulau-pulau di daerah Pasifik, termasuk Indonesia bagian Timur, beberapa jenis cacing ini, seperti cacing Wawo dan Palolo, bagian tubuhnya dapat dimakan. Pada musim berkembang biak, cacing ini melepaskan bagian tubuh yang menghasilkan gamet. Bagian tubuh ini ramai-ramai dikumpulkan karena dapat dimakan dan menurut mereka rasanya sangat lezat.
Baris 224 ⟶ 223:
Untuk mengenal cacing ini, mungkin di sekolahmu ada awetan cacing Ascaris untuk diamati. Jika tidak ada kalian dapat mengamati Gambar 8.18. Coba jelaskan perbedaan cacing jantan dan cacing betina!
 
40 - nemathelmintes 1
 
Semua Nemathelminthes tidak melakukan perkembangbiakan aseksual. Jadi, perkembangbiakannya dilakukan secara seksual. Alat kelamin jantan dan betina terpisah (dioecius). Cacing betina umumnya berukuran lebih besar daripada cacing jantan. Betina dan jantan juga dapat dibedakan dari ekornya. Pada cacing jantan, bagian ekornya (posterior), di dekat lubang anus, terdapat tonjolan yang disebut penial setae yang digunakan untuk kopulasi, sedangkan pada betina tidak ada.