Bahasa Kutai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
Bahasa Kutai umumnya hidup dan berkembang dalam bentuk penuturan (percakapan), serta sastra dalam bentuk [[puisi]] ([[pantun]]). Sangat sedikit bukti-bukti tertulis yang dihasilkan dalam bahasa Kutai, terlebih lagi yang dihasilkan pada periode pemerintahan [[Kesultanan Kutai|Sultan Kutai Kartanegara]]. Umumnya produk tertulis pada zaman itu berbahasa Melayu, dengan [[aksara Jawi]].
Berdasarkan [[Morfologi (linguistik)|morfologi]] penuturannya, ada beberapa dialek dalam bahasa Kutai yang umum dijumpai saat ini, yaitu '''dialek Tenggarong''' (umum, sudah agak modern karena bercampur / dipengaruhi akan bahasa indonesia), '''dialek Kota Bangun''', dialek Muara Muntai, dialek Muara Kaman, dan masih banyak lagi. Bahkan di kutai Timur dan Barat ada beberapa daerah yang dialeknya juga berbeda
Perubahan Bahasa (Melayu) Baku, ''a'' menjadi '' e'' dalam Bahasa Kutai
|