Pertempuran Karbala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 41:
Imam Husayn dan rombongannya sampai di Karbala pada tanggal 2 Muharram 61 H. Ketika itu, Imam Husayn dicegat oleh 1.000 pasukan di bawah komando Hurr ibn Yazid. Ketika itu Imam Husayn berkata akan kembali ke Madinah apabila diperbolehkan oleh Hurr, namun Hurr menolak.
Setelah menerima kabar bahwa Imam husayn dan rombongannya berhenti di Karbala, lalu ia menunjuk Umar bin Sa'ad ibn Abi Waqqash sebagai komandan perang melawan Imam Husayn. Pada awalnya, Ibn Sa'd menolak, namun, setelah ditekan oleh Ibn Ziyad, dengan terpaksa ia mau. Selian itu, Ibn Sa'd juga menerima perintah, untuk memulai perang pada 6 Muharram dan untuk memutus akses rombongan Imam Husayn dari air dari sungai [[Eufrat]]. Lantas, rombongan Imam Husayn tidak dapat air hingga 10 Muharram.
Ibn Sa'd, yang begitu ragu dalam peperangan ini, menerima perintah dari Ibn Ziyad untuk segera memulai perang pada malam 9 Muharram. Mendengar hal ini, Imam Husayn mengirim Abbas bin Ali meminta untuk ditundanya serangan, agar mereka bisa Shalat malam. Permintaan ini dikabulkan oleh Ibn Sa'd.
Setelah Shalat malam didirikan, Imam Husayn berkhutbah yang sangat terkenal, hingga yang mendengarnya menangis. Mereka yakin bahwa ini adalah pertemuannya yang terkahir dengan Imam Husayn. Imam Husayn berkata bahwa siapapun yang ingin pergi dari rombongannya maka dipersilahkan pergi oleh Imam Husayn. Namun, tidak ada satu pria pun bahkan anak kecil yang keluar dari rombongan itu. Semuanya telah memilih kematian yang syahid dibanding kehidupan dibawah kezaliman.
== Daftar yang syahid dari pihak Husain ==
|