Kesultanan Bulungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 119:
=== Masa Pemerintahan Yang Dipimpin Oleh Seorang Sultan ===
* Aji Muhammad/Sultan Alimuddin bin Muhammad Zainul Abidin/Sultan Amiril Mukminin/Wira Amir (1877-1817)
* Muhammad Alimuddin Amirul Muminin Kahharuddin I bin Sultan Alimuddin (jabatan ke-1) (1817-[[1861]])<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref>
* Muhammad Jalaluddin bin Muhammad Alimuddin ([[1861]]-[[1866]])
* Muhammad Alimuddin Amirul Muminin Kahharuddin I bin Sultan Alimuddin (jabatan ke-2) ([[1866]]-[[1873]])<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref>
* Muhammad Khalifatul Adil bin Maoelanna ([[1873]]-[[1875]])
* Muhammad Kahharuddin II bin [[Maharaja Lela]] ([[1875]]-1889)
Baris 127:
* Pengian Kesuma (1899-1901). Ia adalah istri Sultan Azimuddin.
* Sultan Kasimuddin
* Datu Mansyur (1925-[[1930]]), Pemangku jabatan sultan
* Maulana Ahmad Sulaimanuddin (1930-[[1931]])
* Maulana Muhammad Jalaluddin ([[1931]]-1958)
Baris 141:
Penemuan minyak di BPM (Bataafse Petroleum Maatschappij) di [[pulau Bunyu]] dan Tarakan akan memberikan sangat penting bagi Bulungan untuk orang Belanda, karena Tarakan ibukota daerah.
 
Setelah pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan Belanda, wilayah menerima status Wilayah Swapraja Bulungan atau "wilayah otonom" di Republik Indonesia pada tahun 1950, maka Wilayah Istimewa atau "wilayah khusus " pada tahun 1955. Sultan terakhir, Jalaluddin, meninggal pada tahun 1958. kesultanan itu dihapuskan pada tahun 1959 dan wilayah itu menjadi kabupaten yang sederhana.
 
== Referensi ==