SilkAir Penerbangan 185: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WhisperToMe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
}}
 
'''SilkAir Penerbangan 185''' adalah layanan penerbangan komersial rutin maskapai penerbangan [[SilkAir]] dari [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]], [[Jakarta]], [[Indonesia]] ke [[Bandara Changi]], [[Singapura]]. Pada tanggal [[19 Desember]] [[1997]], sekitar pukul 16:13 [[WIB]], pesawat [[Boeing 737|Boeing 737-300]] yang melayani rute ini mengalami kecelakaan jatuh di atas [[Sungai Musi]], [[Palembang]], [[Sumatera Selatan]]. Seluruh 104 orang yang ada di dalamnya (97 penumpang dan 7 awak kabin) tewas, termasuk pilot Tsu Way Ming dari [[Singapura]] dan kopilot Duncan Ward dari [[Selandia Baru]].
 
== Investigasi dan kemungkinan penyebab tindakan bunuh diri Kapten ==
Investigasi kecelakaan ini dilakukan oleh [[Komisi Nasional Keselamatan Transportasi]] Indonesia bersama dengan tim ahli dari [[NTSB]] Amerika, Singapura, dan Australia. Pada tanggal 14 Desember 2000, KNKT mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa penyebab kecelakaan tidak dapat diketahui (undetermined). Namun, [[NTSB]] memiliki pendapat yang berbeda. Menurut mereka, kecelakaan ini disebabkan oleh tindakan Kapten Tsu yang sengaja menjatuhkan pesawatnya ke laut (bunuh diri).
Menurut beberapa sumber, kemungkinan penyebab Kapten Tsu melakukan tindakan tersebut antara lain:
* Masalah keuangan keluarga, dimana ia dilaporkan mengalami kerugian dalam investasi keuangan, dan hutang tagihan kartu kreditnya yang lebih besar dari kemampuannya membayar. (terutama diakibatkan dari pengeluaran keluarganya yang lebih besar dari gajinya sebagai pilot).
* Kapten Tsu membeli polis asuransi beberapa hari sebelum kejadian (pada hari kecelakaan, jaminan perlindungan dari polisnya mulai berlaku), sehingga ia melakukan tindakan (menjatuhkan pesawat) tersebut untuk mendapatkan uang santunan asuransi (sebagai pengganti kerugian investasinya sebelumnya).
* Ia juga dilaporkan beberapa kali mendapat teguran disiplin dari [[SilkAir]], termasuk satu tindakan yang berkaitan dengan memanipulasi sekring dari perekam suara kokpit ([[CVR]]),
* Laporan lain mengatakan ia juga berkonflik dengan Kopilot Ward dan beberapa rekannya yang meragukan kemampuannya memimpin sebagai Kapten Pilot.
* Kapten Tsu adalah mantan pilot dan instruktur [[A-4 Skyhawk ]] [[Angkatan Udara Singapura]]. Ia memiliki pengalaman dengan pesawat tersebut selama 20 tahun. Selama karirnya, ia pernah mengalami musibah, yaitu kehilangan 4 teman satu skuadronnya ketika latihan terbang rutin, setahun sebelum kecelakaan. Dampak psikologis dari musibah ini diduga mengubah kepribadian Tsu yang berujung pada kecelakaan pesawat SilkAir tersebut.
 
 
== Pranala luar ==