Helikopter: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FoxBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: sh:Helikopter
Gupt24 (bicara | kontrib)
k Sunting Helikopter
Baris 2:
'''Helikopter''' adalah sebuah [[pesawat]] yang mengangkat dan terdorong oleh satu atau lebih [[rotor]] ([[propeller]]) horizontal besar. Helikopter diklasifikasikan sebagai ''pesawat sayap-berputar'' untuk membedakannya dari pesawat sayap-tetap biasa lainnya. Kata helikopter berasal dari [[bahasa Yunani]] ''helix'' (spiral) dan ''pteron'' (sayap). Helikopter yang dijalankan oleh mesin diciptakan oleh penemu [[Slovakia]] [[Jan Bahyl]].
 
Dibandingkan dengan pesawat sayap-tetap lainnya, helikopter lebih komplexkompleks dan lebih mahal untuk dibeli dan dioperasikan, lumayan lambat, memiliki jarak jelajah dekat dan muatan yang terbatas. Sedangkan keuntungannya adalah gerakannya; helikopter mampu terbang di tempat, mundur, dan [[lepas landas]] dan [[mendarat]] secara vertikal. Terbatas dalam fasilitas penambahan bahan bakar dan beban/ketinggian, helikopter dapat terbang ke lokasi mana pun, dan darat di mana pun dengan lapangan sebesar rotor dan setengah diameter. Landasan helikopter disebut [[helipad]].
 
== Prinsip kerja Helikopter ==
Baris 12:
Pada dasarnya, prinsip dasar terbang dari pesawat bersayap tetap (fixed wing) dengan helikopter yang dikenal juga pesawat bersayap putar pada dasarnya tetap. Kuncinya ada pada dua kekuatan besar yang bekerja terpadu, menghasilkan gaya angkat dan daya dorong yang besar.
 
Pada pesawat bersayap tetap Kekuatan pertama dihasilkan oleh aliran udara di permukaan sayapnya yang membentuk sudut datang tertentu dengan flap yakni sayap kecil di belakang [[sayap]] yang posisinya ditegakkan. Sehingga aliran udara mengalir deras ke belakang bisa diarahkan balik ke atas. Udara yang mengalir di permukaan sayap bagian bawah menekan permukaan sayap yang relatif datar itu ikut menekan ke atas menimbulkan gaya angkat dan menyebabkan pesawat terangkat ke atas. Paling kurang 15 persen dari seluruh gaya yang dihasilkan, dipergunakan untuk mengangkat badan [[pesawat]] ke atas.
 
Kekuatan besar lainnya adalah gaya dorong yang dihasilkan aliran udara yang ada di permukaan sayap bagian atas yang bentuknya relatif lengkung. Ketika aliran udara yang dihasilkan oleh mesin mengalir ke belakang dan melalui sayap utama maka aliran udara itu terpecah. Aliran udara yang mengalir di atas permukaan sayap bagian atas lebih deras dari aliran udara yang menerpa di permukaan sayap bagian bawah. Tetapi tekanan udara yang mengalir deras di atas permukaan sayap atas, relatif lebih kecil dibanding dengan tekanan udara di permukaan sayap bagian bawah yang justru alirannya kurang deras. Perbedaan tekanan udara ini yang menyebabkan sayap pesawat terangkat ke atas. Untuk membayangkan seberapa besar gaya angkat itu, secara teori menyebutkan bahwa perbedaan tekanan udara sebesar 2.5 ounce per inci persegi dapat menghasilkan gaya angkat 20 pound per kaki persegi ( 1 kaki = 20 cm). Bisa dihitung, kalau luas sayap pesawat 1000 kaki persegi maka gaya angkat yang dihasilkan akan mencapai 10 ton.
 
Pada helikopter, fungsi sayap digantikan oleh baling-baling yang setiap baling-balingnya meski berukuran lebih kecil dari sayap pesawat biasa, namun ketika diputar, curvanya relatiprelatif sama dengan sayap pesawat. Untuk mendapatkan gaya angkat, baling-baling [[rotor]] harus diarahkan pada posisi tertentu sehingga dapat membentuk sudut datang yang besar. Prinsipnya sama dengan pesawat bersayap tetap, pada helikopter ada dua gaya besar yang saling memberi pengaruh. Aliran udara yang bergerak ke depan baling-baling menekan baling-baling sehingga bilah baling-baling terdorong balik ke belakang menghasilkan suatu gaya angkat kecil. Tetapi ketika ketika aliran udara bergerak cepat melewati bagian atas dan bawah bilah-bilah baling-baling, tekanan udara yang besar diantara baling-baling otomatis akan mengembang ke seluruh permukaan yang bertekanan lebih rendah, menyebabkan baling-baling terdorong ke atas dan helikopterpunhelikopter pun terangkat. Yang perlu diingat, meski bilah-bilah baling-baling itu hanya beberapa lembar, namun dalam keadaan berputar cepat, ia akan membentuk suatu permukaan yang rata dan udara yang menekannya ke atas menimbukan tekanan besar yang akhirnya menghasilkan gaya angkat yang besar pula. Prinsip ini sama dengan fungsi propeler pada pesawat bermesin [[turboprop]] dan sama pula dengan "''kitiran''" mainan anak-anak itu.
 
Beberapa helikopter yang digunakan dalam perang, seperti [[Mi-26 Hind]] misalnya dilengkapi dengan sayap kecil yang disebut canard, fungsi pertamanya untuk meringankan beban rotor utama dan yang kedua untuk meningkatkan laju kecepatan dan memperpanjang jangkauan jelajah. Fungsi lain adalah sebagai gantungan senjata, [[rudal]] dan lain-lainnya. Dengan menambahkan sayap pendek ini, maka perbedaan fungsional antara pesawat tetap dengan helikopter menjadi samar. Pesawat bersayap tetap juga ada yang mampu terbang-mendarat secara vertikal (Vertical Take-off Landing/VTOL). Contonya, [[Harrier]] dari jenis Sea Harrier atau AV-8 Harrier.
 
Kelebihan pesawat bersayap tetap, terutama soal terbangnya karena pesawat berjenis ini memiliki platform yang lebar sehingga relatif lebih stabil saat melakukan penerbangan. Soal menerbangkannya, itu persoalan mengatur kemudi guling pada sayap dan stabilizer tegak dan datar yang ada pada ekornya. Tetapi pada Helikopter tidaklah demikian. Ketika bilah-bilah baling-baling rotornya menghasilkan gaya angkat rotornya sendiri sendiri bekerja memindahkan udara di atasnya ke bawah sebanyak banyaknya. Disaat itu berat udara yang dipindahkan mengurangi berat helikopter sehingga helikopter itu terangkat. Dan bila helikopter itu terangkat, berarti terjadi keseimbangan berat antara udara yang dipindahkan dari atas ke bawah dengan bobot helikopternya. Untuk mengoperasikan helikopter itu ada alat kemudi yang biasa disebutcollective pitch dan cyclic pitch masing-masing berfungsi sebagai pengatur gaya angkat dan pendorong helikopter untuk melaju ke depan. Begitu sederhana cara kerjanya, tetapi mentransformasikannya dalam sebuah teknologi sungguh pekerjaan yang sangat rumit.
Baris 48:
Helikopter pertama yang menerbangkan manusia adalah Helikopter Breguet-Richet, tahun 1907. Heli ini terbang di [[Douai]], [[Perancis]] pada 29 September 1907. Helikopter ini masih memperoleh bantuan dari empat orang yang memegangi keempat kakinya. Upaya ini tidak memperoleh catatan baik sebagai helikopter pertama yang terbang bebas. Walaupun demikian, helikopter ini membuktikan keberhasilan teori terbang vertikal yang saat itu masih dianggap sebagai teori. Ini merupakan mesin pertama yang bisa terbang dengan sendirinya membawa seorang pilot secara vertikal sebagai akibat daya angkat sayap putarnya. Heli ini menggunakan mesin Antoinette berkekuatan 50 hp.
 
Terbang heli sesungguhnya dilakukan oleh [[Paul Cornu]] menggunakan heli bermesin ganda Antoinette 24 hp di [[Lisieux]], Perancis pada 13 November 1907. Penerbangan berlangsung 20 detik hingga ketinggian 0,3 Meter. Sedangkan Helikopter berjenis [[Gyroplane]] pertama diraih oleh C4 Autogiro buatan [[Juan de la Cierva]]. Autogiro terbang pertama pada 9 Januari [[1923]]. Rahasia sukses pada pengadopsian sistem flapping hinges joint the blades to the rotor head. Sementara helikopter yang sukses terbang pertama dilakukan oleh jenis [[Fock Wulf FW-61]] berotor ganda yang didesain oleh Professor [[Heinrich Focke]] pada tahun 1933-1934. Helikopter ini melakukan terbang perdananya pada 26 Juni 1936 dan ditenagai oleh mesin Siemens-Halske Sh 14A bertenaga 160 hp. Heli ini diterbangkan oleh [[Ewald Rohlfs]]. Heli ini mencatat rekor terbang sejauh 122,35 km dan lama terbang satu jam 20 menit 49 detik. Pada waktu lain ia terbang hingga ketinggian 3427 meter dan rekor kecepatan 122 km/jam.
 
== Pionir pengembang teknologi Helikopter ==
Baris 65:
 
Zhukovsky mengawali karier di dunia penerbangan dengan menekuni matematika, hidrodinamika dan
aerodinamika. Zhukovsky kemudian menemukan [[terowongan angin]] pertama di dunia untuk menguji teknologi [[aerodinamika]]. Terjun dalam pengembangan helikopter pada tahun 1910 dan pada [[Perang Dunia I]] mengembangkan banyak pesawat terbang dan helikopter
 
=== [[Juan de la Cierva]] (1895-1936) ===
 
Cierva mengembangkan helikopter setelah pesawat pembom bersayap ganda buatannya jatuh pada tahun 1919, alasannya adalah kestabilan helikopter dianggapnya lebih tinggi. Dalam membangun rancangan helikopternya, Cierva mengabaikan berbagai teori yang berkembang sebelumnya, dengan menggunakan rancangan-rancangan baru buatannya yang didasarkan pada teori yang dikembangkannya lewat berbagai eksperimen. Hasinya adalah [[Autogiro]] yang merupakan konsep pesawat gado-gado antara pesawat terbang umumnya sehingga bisa melakukan terbang landas secara vertikal, yang setengah pesawat terbang dan setengah helikopter. Autogiro Cierva terbang pada 1923. Lima tahun kemudian Cierva melakukan penerbangan keliling [[Eropa]] dengan Autogiro sejauh lebih dari 5000 km seraya berpromosi. Upayanya tidak sia-sia karena Autogiro rancangannya banyak diminati sejumlah industri di Eropa. Cierva meninggal dalam kecelakaan Autogiro di [[Croydon]] pada tahun 1936.
 
=== [[Igor Ivanovich Sikorsky]] (1889-1972) ===
 
Sikorsky menaruh minat pada penerbangan dengan merancang berbagai pesawat model diantaranya berupa helikopter sejak usia dini. Pada awalnya dia masuk Naval Academy di [[St. Petersburg]] yang kemudian mengundurkan diri dan pergi ke [[Paris]] untuk mendalami ilmu teknik dan penerbangan. Setelah dari Paris, dia kembali ke [[Kiev]], [[Ukraina]] dan mengembangkan helikopter namun gagal. [[Revolusi Bolshevik]] memaksa [[Sikorsky]] hijrah ke Paris dan selanjutnya menetap di [[Amerika Serikat]].
 
Pada tahun 1939 dia menerbangkan helikopter pertamanya [[VS-300]] dan selama pengembangannya,
Baris 88:
Yum Soemarsono dikenal sebagai bapak helikopter [[Indonesia]]. Berbeda dengan penemu dan pengembang helikopter lainnya, dia mengembangkan helikopter sendiri berdasarkan pengalaman dan intuisi serta keterampilannya yang tidak diperoleh dari pendidikan tinggi. Rancangannya berupa Rotor Stabilizer dibuatnya hanya berdasarkan intuisi.
 
Helikopter pertama rancangannya adalah [[RI-H]] yang selesai pada tahun 1948 namun tidak sempat diterbangkannya karena lokasi pembuatannya di [[Gunung Lawu]] dibom [[Belanda]] pada saat Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Heli kedua adalah YSH yang dirancang bersama Soeharto dan Hatmidji, selesai pada tahun 1950 dan melayang setinggi 10 cm di lapangan Sekip [[Yogyakarta]]. Sementara Helikopter ketiga adalah Seomarcopter yang berhasil terbang ketinggian 3 meter sejauh 50 meter dengan mesin berdaya 60 hp pada 1954. Helikopter ke empat adalah Kepik yang ironisnya mengalami kecelakaan dan menyebabkan kehilangan tangan kirinya dan sekaligus menewaskan asistennya, Dali. Nama kepik sendiri adalah nama pemberian
presiden Republik Indonesia pertama [[Soekarno]].