Revisi per 10 Oktober 2006 07.25 sunting 61.5.80.143 (bicara) →Maulana Malik Ibrahim ← Revisi sebelumnya		Revisi per 10 Oktober 2006 07.31 sunting balikkan 61.5.80.143 (bicara) →Maulana Malik Ibrahim Revisi selanjutnya →
Baris 41: Syekh Jumadil Qubro, dan kedua anaknya, Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak bersama sama datang ke pulau Jawa. Setelah itu mereka berpisah, Syekh Jumadil Qubro tetap di pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim ke Champa, Vietnam Selatan, dan adiknya Maulana Ishak mengislamkan Samudra Pasai. Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya. ▼ ▲Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan [[Sunan Ampel]]) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.

Wali Sanga: Perbedaan antara revisi