Garuda Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maria Goreta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Maria Goreta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 254:
* [[7 Maret]] [[2007]] - [[Garuda Indonesia Penerbangan 200]] meluncur keluar landasan (overrun),terbakar dan meledak sesaat setelah mendarat di [[Bandar Udara Adi Sutjipto]], Yogyakarta. Sedikitnya 22 orang meninggal dunia. Pesawat tersebut membawa penumpang sebanyak 133 orang dan 7 awak. Kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan pilot.<ref name="ga-200">[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/07/time/173618/idnews/751183/idkanal/10 "Hatta: Identifikasi Korban Tewas Garuda Juga Gunakan Tes DNA"], Detikcom, 7 Maret 2007</ref>
 
== Masalah Sistem IOCS Garuda Indonesia ===
Pada bulan November 2010, Garuda Indonesia menerapkan sistem baru yang disebut dengan sistem kendali operasi terpadu (Integrated Operasional Control System/IOCS). Sistem terpadu ini menggabungkan sistem untuk memantau pergerakan pesawat, awak kabin, dan manajemen penumpang yang sebelumnya merupakan aplikasi terpisah. Tentang IOCS milik Garuda Indonesia tersebut:
* Sistem ini merupakan gabungan sistem yang memantau pergerakan pesawat, penjadwalan awak kabin, dan manajemen penumpang
Baris 261:
* Pada tanggal 19 November 2010, selama 4 jam sistem tidak bisa diakses
 
Kondisi selama sistem IOCS tersebut gagal berjalan karena:
 
* Jadwal kru pesawat yang kacau, jadwal pilot yang bertabrakan, sampai-sampai ada pilot yang sedang sakit mendapat jadwal menerbangkan pesawat
* Pada tanggal 21 November 2010, terjadi delay masal penerbangan Garuda
Baris 269 ⟶ 268:
* Pemesanan tiket ditutup dari tanggal 22-24 November 2010
* 5000 jemaah haji terlantar di Arab Saudi. Menurut Direktur Operasi Garuda, keterlambatan disebabkan terbatasnya pintu keberangkatan di bandara
•PadaKemudian pada tanggal 25 November 2010, penerbangan kembali normal