Pada abad kesembilan banyak dari subyek-subyekwarga Silla yang tinggal di Tang, berpusat kebanyakan disekitardi aktivitassekitar aktif dalam perdagangan di pesisir pantai Shandong dan propinsi Jiangsu, dimana mereka mendirikan komunitas Silla sendiri yang dipimpin oleh para pejabat Silla. Para dermawan yang kaya raya (termasuk Jang sendiri) bahkan mendirikan kuil Buddha Silla di wilayah tersebut, yang berhubungan dengan seorang biarawan Jepang di abad ke-9 [[Ennin]], yang jurnalnya merupakanmenjadi salah satu sumber langka tentang Jang Bogo.
Kelihatannya ketika di berada di Cina Jang telah menjadi marah pada perlakuan sesamaterhadap kawan bangsanyasebangsanya, yang berada di dalam lingkungan yang tidak stabil dan kerap menjadi korban bandit bajak laut pantai atau bandit di pedalaman. Sebenarnya, subyek-subyekwarga Silla yang tinggal di Tang telah menjadi target kesukaaan para bandit, yang menjual tahanan mereka ke dalam perbudakan. Di tahun 823 kaisar Tang bertindak sejauh sampaidengan mengeluarkan sebuah dekrit untk menghentikan perdagangan budak dan memerintahkan untuk mengembalikan para tahananke Silla para Koreatahanan yang telah diculik ke Silla.<ref>Chong Sun Kim, "Slavery in Silla and its Sociological and Economic Implications", in Andrew C. Nahm, ed. ''Traditional Korea, Theory and Practice'' (Kalamazoo, MI: Center for Korean Studies, 1974), p. 33.</ref> Tak lama setelah kembali ke Silla di tahun 825, dan sekarang memiliki sebuah armada tangguh yang berpusat di Cheonghae (Wando), Jang berpetiimeminta kepada raja Silla [[Heungdeok dari Silla|Heungdeok]] (bertahta di tahun 826-836) untuk mendirikanmenempatkan sebuahangkatan garnisun bahari permanenlaut untuk melindungi aktifitas pedagang Silla merchant di Laut Kuning. Heungdeok setuju dan di tahun 828 secara resmi mendirikan garnisunarmada Cheonghae (淸海, "laut bersih") di lokasi yang sekarang pulau Wando di propinsi Jeolla Selatan, Korea. Riwayat [[Samguk Sagi]] kemudian menjelaskan bahwa Heungdeok memberi Jang sebuah pasukan sebesar 10,.000 orang untuk mendirikan dan bekerja sebagai pelindung. Sisa-sisa bekas Cheonghae masih dapat dilihat di pulau kecil Jang di lepas pantai selatan Wando.
Pembentukan pasukan Cheonghae menandai puncak karir Jang. Sejak saat itu, dapatJang dilihatmulai dalamdipandang konteksbanyaksebagai bangsawansalah swastasatu terkaittokoh besar yang mencuat di luar ibukota Silla, yang sering didukung oleh tentara swastapasukan yang tangguhkuat. GayaPasukan Jang,pelindung tersebut meskipun nominal diwariskandisokong oleh raja Silla, efektifnamun sudah di bawah kendali dirinya sendiri. Jang menjadi wasittokoh besar dalam aktivitas navigasi perdagangan Laut Kuning dan navigasi. Catatan langka lainnya mengenai Jang dan garnisunnyapasukannya berasal dari jurnal seorang biarawan Jepang [[Ennin]] (Jikaku), yang di tahun 840 ziarahberziarah ke Tang untuk mencari kitab-kitab Buddha dan bergantung pada kemampuan Jang untuk mencapai baharilaut Cina dan kembali.Buktike terbaiknegerinya. dariTeks kekayaanini Jangjuga sekarangmembuktikan adalahkegemilangan keterlibatannya diJang dalam fraksiaktivitas politik di istana Silla.