Kota Surakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 162:
===Laweyan===
Di kawasan Laweyan ada Kampung Laweyan, Tegalsari, Tegalayu,Tegalrejo, Sondakan, Batikan, dan Jongke, yang penduduknya banyak yang menjadi produsen dan pedagang [[batik]], sejak dulu sampai sekarang. Di sinilah tempat berdirinya [[Syarekat Dagang Islam]], asosiasi dagang pertama yang didirikan oleh para produsen dan pedagang batik pribumi,yang dipimpin oleh KH.Samanhudi, pada tahun [[1912
Kawasan Laweyan dilewati Jalan Dr Rajiman (yang berada di poros Keraton Kasunanan Surakarta-bekas Keraton Mataram di Kartasura). Dari jalan Dr Rajiman ini, banyak terlihat tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar, dengan pintu gerbang besar dari kayu yang disebut ''regol''.
Baris 179:
===Kauman===
Perkampungan ini dipenuhi beragam arsitektur rumah gedongan, dan memiliki ciri khas tertentu dengan model rumah gaya campuran eropa-jawa-cina, dengan ornamen ukiran-ukiran pada dinding kayunya. Awalnya, Kampung Kauman yang berada di sisi barat depan Keraton Kasunanan ini diperuntukkan bagi tempat tinggal (kaum) ulama kerajaan dan kerabatnya.Oleh Sebab itu nama-nama gang di kampung kauman masih dilestarikan sampai sekarang al: pengulon (dari kata penghulu kraton/masjid agung), Trayeman, Sememen,Konongan, Modinan,Gontoran, Letaknya berdekatan dengan Masjid Agung keraton, di sisi barat alun-alun utara. Tapi pada perkembangannya Kauman mirip dengan kawasan Laweyan.Disamping itu yang perlu diingat juga bahwa di lingkungan masjid Agung Surakarta dahulu berdiri madrasah tertua di pulau Jawa " Mamba'ul Ulum" di mana para mantan murid-muridnya telah banyak mewarnai khasanah dunia pendidikan Islam di Indonesia. Mamba'ul Ulum ini didirikan oleh Susuhunan Pakoe Boewono raja Surakarta pada waktu itu. Dan Seiring dengan ini di Jamsaren juga terdapat Pondok Pesantren tertua di Pulau Jawa yang Ddidirikan atas restu Raja Surakarta Hadiningrat. Saat itu pertama kali yang diberi kewenangan untuk mengasuh Pesantren Jamsaren adalah Kyai Djamsari, dan dilanjutkan oleh penerus-penerusnya
al:
Di Kampung Kauman banyak tumbuh produsen dan pedagang batik yang sukses, dan mereka berlomba membangun rumah mewah di perkampungan yang padat itu. Nama-nama mantan pengusaha batik sukses dari kauman Solo antara lain adalah: Haji Abdul Fattah,Kyai Haji Kholil,Haji Abu Ammar, KHM.Billal, H.Masngadi Ahmad Kroya, HM.Saleh Syaibani dll. Dan saat ini masih ada yang melanjutkan sebagai generasi penerus pengusaha batik di kauman, seperti Perusahaan Batik Gunawan Setiawan, adalah salah satu cicit dari keluarga haji Abu Ammar. Dengan adanya perkembangan produsen batik di daerah Kauman, akibatnya, Kauman menjadi penuh dengan berbagai rumah gedongan yang berdesakkan, dan menyisakan gang yang sangat sempit bagi pejalan kaki.
Jika Kauman terletak di sisi barat depan alun-alun utara, di sisi timurnya terletak perkampungan Pasar Kliwon, kawasan permukiman warga keturunan [[Bangsa Arab|Arab]]. Di Surakarta, warga keturunan Arab biasa dipanggil Encik. Banyak warga Arab yang sukses dalam melakukan usahanya seperti: sebagai pengusaha batik cap, pengusaha tenun, serta berdagang batik, sehingga kawasan ini juga dipenuhi dengan rumah gedongan yang juga memiliki ciri arsitektur khas sendiri
Baris 205 ⟶ 204:
* Mangkunegoro IV
* [[Slamet Riyadi]]
* [[Albertus Soegijapranata| Soegijopranoto, S.J.]]▼
* Jenderal GPH Djatikusumo
* Dr. Moewardi
Baris 216 ⟶ 214:
* Prof DR.Soepomo
* Prof DR.Munawir Sadzali, MA (Mantan menteri Agama RI Alumni Pondok mambaul Ulum Jamsaren)
* Muljadi Djojomartono (Tokoh Muhammadiyah
===Artis===
Mardjo Kahar (keroncong), Waljinah, [[WS Rendra]], Hochtarhadi (penyair),Andjar Any (artis lama)Is haryanto (Favorite band), [[Diah Permatasari]], [[Didi Kempot]], Eko Supriyanto (eks penari latar [[Madonna]]), [[Gesang]], Group band Condro Ireng (Saingan Koes Bersaudara tempo dulu), Group band Terncem (Rock band), [[Indra Bawono]], [[Jujuk Srimulat]], [[Mamik Srimulat]], Murti Sari Dewi (pemeran Lasmini dalam Film Saur Sepuh), Nunung Srimulat, [[Titik Sandhora]], [[Iga Mawarni]], Inung Risma Dara (pemeran lasmini dalam Sinetron Saur Sepuh), Okky Dyah Sawitri, Paundra Karna Sujiwo Negoro, [[Purwani Atun]], [[Setiawan Djodi]], Tia [[AFI]], Yati Pesek (Prambanan), Mbah Prapto
:''Daftar berikutnya berisi tokoh-tokoh yang mungkin bukan berasal dari Surakarta namun mempunyai tempat tinggal di daerah ini.''
===Ilmuwan, budayawan, seniman dan sastrawan===
[[Poerbatjaraka|Prof. Dr. R. M. Ng. Poerbatjaraka]] (Guru Besar [[Universitas Indonesia]] dan [[Universitas Udayana]], bidang [[Sastra Jawa]]), [[Ranggawarsita|R. Ng. Ranggawarsita]] (pujangga, sastrawan Jawa ternama), [[Manteb Soedarsono|Ki Manteb Soedarsono]] ([[dalang]] terkenal), [[Anom Soeroto|Ki Anom Soeroto]] (dalang terkenal), [[Tjan Tjoe Siem|Prof. Dr. Tjan Tjoe Siem]] (Guru Besar [[Universitas Indonesia]], bidang Sastra Jawa), [[Yasadipura I]] dan [[Yasadipura II]] (sastrawan Jawa), [[Sedyatmo|Prof. Ir. Sedyatmo]] (pengembang teknologi [[Cakar Ayam]], [[Kusuma Tanaya(alm.)]] (tokoh kebudayaan Jawa),Maridi (ahli tari beksan jawa gaya Surakarta) [[Khoo Ping Hoo]] (Cerpenis).Ki Fauzan Pusposukadgo (empu keris Surakarta)
===Politisi===
|