Maluku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 160:
Sebelum bangsa-bangsa asing (Arab, Cina, Portugis, Belanda dan Inggris) menginjakan kakinya di Maluku (termasuk Maluku Utara), bahasa-bahasa tersebut sudah hidup setidaknya ribuan tahun.
Banyaknya suku-suku bangsa lainnya yang datang, membaur dan menetap di Maluku, ratusan tahun lalu, memperkaya khasanah bahasa di Maluku, yaitu bahasa-bahasa Jawa, Madura, Bugis, Makassar, Buton, dan sebagainya.
[[Bahasa Indonesia]], seperti di wilayah Republik Indonesia lainnya, digunakan dalam kegiatan-kegiatan publik yang resmi seperti di sekolah-sekolah dan di kantor-kantor pemerintah, mengingat sejak 1980-an berdatangan 5000 KK (lebih) transmigran dari Pulau Jawa, Madura. Dengan banyaknya penduduk dari pulau lain tersebut, maka khazanah bahasa di Pulau Seram, Buru (dan Maluku) juga bertambah, yaitu kini ada banyak pemakai bahasa-bahasa Jawa, Madura, Bali dan sebagainya. === Agama ===
|