Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
 
 
Akhirnya dalam keadaan mengandung Puteri cantik itu dihibahkan oleh Raja Brawijaya kepada Adipati Palembang, Arya Sedamar. Dan disanalah Jim-Bun atau Raden Patah dilahirkan. Dari Arya Sedamar itu sendiri, putri cina tersebut memiliki satu orang putra.
 
Dari Arya Sedamar, putri ini memiliki seorang anak laki laki. Dengan kata lain Raden Patah memiliki adik laki laki seibu, tapi berbeda ayah.
Ibunda Raden Patah setelah meninggal dimakamkan di Rembang. Makamnya masih bisa ditemukan sampai hari ini.
 
Setelah dewasamemasuki usia belasan tahun, Raden Patah, besertabersama adiknya, adikdan satudiantar ibunya, berlayar ke SurabayaPulau Jawa untuk belajar ilmu agama di Ampel Denta. Raden Patah mendarat dipelabuhan Tuban sekitar tahun 1419 Masehi.
 
Ibunda Raden Patah setelah mangkat disemayamkan di Rembang.
 
Jim-Bun atau Raden Patah sempat tinggal beberapa lama di Ngampel-delta dirumah pamannya, kakak-misan ibunya, yaitu Sunan Ngampel dan saudagar2beserta para saudagar besar muslim ketika itu.
 
Disana ia pula mendapat dukungan dari rekan2 utusan Kaisar Cina, Panglima Cheng Ho atau juga dikenal sebagai Dampu-awang atau Sam Poo Tai-jin. Panglima berasal dari Xin-Kiang, pengenal Islam.

Menurut catatan digoa Batu, Semarang tujuh dari sembilan para Wali-Songo adalah keluarga dan rekan Panglima Cheng-Ho yang juga beasal dari daratan China.