Pesawat pencegat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Rancangan |
k Pertahanan titik, ralat redaksi |
||
Baris 17:
Pesawat pencegat [[pertahanan titik]], biasanya berasal dari Eropa, dirancang untuk mempertahankan sasaran khusus. Mereka dirancang untuk dapat lepas landas dan mendaki secepat mungkin, menghancurkan segala ancaman yang datang, dan segera mendarat lagi. Contoh yang cukup ekstrem dari pesawat pencegat pertahanan titik adalah [[Bachem Ba 349]] yang dilengkapi oleh roket.
Pada permulaan [[Perang Dunia II]], sebagian besar pesawat tempur bermesin tunggal adalah "bertungkai pendek", dengan daya muat bahan bakar terbatas. Mereka tidak secara khusus dirancang sebagai pesawat pencegat, tetapi peran pengawal pesawat pengebom berjelajah-jauh
Ketika [[Komando Pengebom Angkatan Udara Britania Raya]] memulakan kampanye pengebomannya di Jerman, sebagian besar misi ini dilakukan pada malam hari, tidak dikawal, atau didukung oleh [[pesawat tempur malam]] bermesin dua, berukuran lebih besar, dan berdaya jelajah luas. Tetapi ketika peperangan semakin meluas, Komando Pengebom menambah jumlah misinya di siang hari. [[Supermarine Spitfire]], dirancang beberapa tahun sebelum perang terjadi, diadaptasi untuk menjalani peran lain – mesin yang lebih lawas dipasang-kembali pada skuadron tempur-pengebom, sedangkan yang lebih baru dikembangkan menjadi pesawat pencegat. Kemudian, Spitfire yang bermesinkan [[Rolls-Royce Griffon|Griffon]] utamanya dipelihara di Inggris untuk melawan [[V-1]] dan serangan pengeboman oleh pesawat pengebom tunggal cepat asal Jerman.
Bangsa Jerman segera saja kehilangan kemampuan untuk memprojekkan kekuatan udara mereka di atas wilayah musuh, akibatnya tidak lagi diperlukan persyaratan yang lebih banyak untuk pesawat tempur pengawal berjelajah panjang. Mereka diharuskan untuk tetap menggunakan Bf 109 selama peperangan, kendati pesawat itu dan pesawat yang lebih baru dikembangkan sebagai pesawat tempur pengebom, keperluan ''[[Luftwaffe]]''' (Angkatan Udara Jerman) yang paling mendesak adalah pesawat pencegat, karena angkatan udara Amerika dan Persemakmuran menggempur Jerman siang dan malam. Seiring dengan bertambahnya upaya pengeboman, terutama pada permulaan tahun 1944, Luftwaffe berupaya memperkenalkan
[[Berkas:Raptor and TU-95.jpg|thumb|[[F-22]] dari Pangkalan Udara Elmendorf, [[Alaska]] mencegat [[Tupolev Tu-95]] milik [[Rusia]] di dekat wilayah udara Alaska.]]
Pada masa [[Perang Dingin]], pesawat pengebom diharapkan mampu terbang menyerang lebih tinggi dan lebih cepat (mendekati supersonik). Ini memicu perancangan pesawat tempur yang menekankan aspek percepatan dan daya jelajah, seperti [[Saunders-Roe SR.53]] (bersumberdaya campuran (jet/roket), atau [[Convair XF-92]], atau uji coba Soviet dengan ketapel untuk meluncurkan [[Mikoyan-Gurevich MiG-19]], kendati tidak ada satupun darinya yang diketahui berguna secara praktis. Perbaikan mesin jet telah membuat daya bantu roket mengalami
=== Contoh pesawat pencegat pertahanan titik ===
|