Perang Aceh (1876-1877): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
foto
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 13:
Sekitar waktu itu, [[Habib Abdurrahman azh-Zhahir]], yang bantuan pertamanya telah dimanfaatkan oleh pemerintah Belanda, menjadi pimpinan perlawanan di Aceh Besar. Pedir tetap dianggap sebagai negeri yang paling terkemuka dan berpengaruh di Aceh dan Taklukannya; kemudian pemerintah Hindia-Belanda memutuskan untuk menempatkan [[asisten residen]] L. de Scheemaker di sana dan untuk melindungi dibangunlah kubu, di mana sebuah titik dekat pantai yang berdekatan dengan [[Krueng Pidie]] dipilih. Sikap penduduk Pedir amat bermusuhan sehingga May. [[H.K.F. van Teijn]] dikirim ke Pedir bersama dengan 1 [[kompi]] dari Batalyon VIII. Pada bulan [[Juli]] 1876, gagasan gerakan militer itu terlaksana dengan serbuan terhadap pejuang musuh di IV Mukim dan VI Mukim dan untuk melindungi tujuan tersebut, sebuah pos di [[Krueng Raba]] didirikan. 2 barisan beranggotakan 300 serdadu di bawah pimpinan May. Diepenheim dan Lubeck dikerahkan untuk tujuan ini; perintah tersebut dilaksanakan dan bangunan pos tidak dirusak. Namun, di bulan itu juga, sejumlah patroli diserang pada tanggal [[14 Juli|14]] dan [[28 Juli]].
[[Berkas:Brug over de Atjeh-rivier.jpg||thumb|right|250px|[[Jembatan]] di [[Krueng Aceh]], Kutaraja (kini [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]]).]]
[[FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ruïnes van een overdekte put in een fort nabij Lam Njong Atjeh TMnr 10005275.jpg|thumb|300px|Reruntuhan benteng dekat Lamnyong di masa [[Hindia Belanda]]]]
Pada tanggal [[1 September]], 3 barisan di bawah May. Ruempol, Burgers dan Jeltes bertolak dari Kutaraja menuju [[Ulee Kareung, Indrapuri, Aceh Besar|Ulee Kareung]]; Overste Van Bennekom menjadi pimpinan umum, sementara Jend. Wiggers van Kerchem akan memimpin operasi selanjutnya bersama kepala staf. Meskipun terjadi perlawanan sengit dari musuh, tetap pasukan mencapai Tonga dan Lamnyong. Pada hari itu, 7 orang dan 3 perwira tewas sementara 42 orang lainnya terluka. Pada tanggal [[26 September]], musuh dikalahkan di mana-mana, 22 pucuk senjata dirampas dan sebuah pos dibangun di [[Kajhu, Baitussalam, Aceh Besar|Kajhu]], di mana Overste Ruempol dengan anak buahnya dapat kembali ke Kutaraja. Karena pandangan politiknya atas pemerintah Hindia-Belanda yang tak terpecah, Wiggers van Kerchem dibebastugaskan dari kedudukannya secara terhormat, digantikan oleh May. AJE. Diemont dan Diemont mengemban tugas menaklukkan [[Tanjung Seumantoh, Karang Baru, Aceh Tamiang|Tanjung Seumantoh]] (pasukan yang dipimpin [[Hendrik Eduard Schoggers]] menunggu di sini) dan [[Simpang Ulim, Aceh Timur|Simpang Ulim]] di pantai timur Sumatera, yang masih menunjukkan sikap permusuhan. Di akhir tahun 1876, kedudukan Belanda di [[Aceh]] lebih aman.