Proses perencanaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 5:
 
== Karakter atau Pendekatan Dasar Proses Perencanaan ==
* Dari atas ke bawah (''top-down''). Pendekatan ini mendesak bagian bawah bekerja sesuai kemauan atasan di dalam perencanaan tanpa mempedulikan situasi nyata bagian bawah. Waktu perencanaan bisa sangat pendek, tetapi ada banyak hal yang terlewatkan karena sempitnya forum informasi dan komunikasi. Biasanya menimbulkan kepatuhan yang terpaksa namun untuk sementara waktu efektif.
* Dari bawah ke atas (''bottom-up''). Pendekatan ini merupakan upaya melibatkan semua pihak sejak awal, sehingga setiap keputusan yang diambil dalam perencanaan adalah keputusan mereka bersama, dan mendorong keterlibatan dan komitmen sepenuhnya untuk melaksanakannya. Kelemahannya memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk perencanaan. Diperlukan pengembangan [[budaya perusahaan]] yang sesuai.
Baris 22:
 
=== Asumsi-asumsi ===
Gabungan [[audit situasi]] (internal) dan [[riset masa depan]] (eksternal) yang dipadukan dengan melakukan metode [[Analisis SWOT]] menghasilkan asumsi-asumsi atau pengandaian situasi atas berbagai faktor variabel. Data basis yang diperoleh di sini seolah-olah siap memberi penjelasan pada setiap pertanyaan: mengapa.
 
=== Visi ===
Baris 34:
 
=== Rencana Strategi ===
Garis besar ketentuan mengenai bidang-bidang utama mengenai [[pengembangan bisnis]] dan organisasi, pembaruan dan [[pengembangan produk]], [[strategi persaingan]] dan pemasaran, strategi keuangan, strategi [[investasi]] prasarana dan sarana, strategi produksi dan strategi [[sumber daya manusia]].
 
=== Keunggulan Strategis ===
Perencanaan yang dengan jelas merumuskan hal-hal berikut dikatakan sudah mempunyai potensi keunggulan strategis:
 
* Visi
 
* Strategi
Baris 51:
(Kenneth Primozic, Edward Primozic dan Joe Leben (1991): Strategic Choices: Supremacy, Survival or Sayonara. McGrawHill).
 
Pemikiran strategis haruslah merupakan suatu daur berkesinambungan. Daur itu dimulai dengan pembentukan visi organisasi, berlanjut dengan penentuan strategi (yaitu tujuan dan garis besar usaha untuk mewujudkannya) yang menentukan bagaimana visi digunakan untuk membimbing semua usaha dan karya organisi, kemudian dijabarkan menjadi pelbagai taktik yang tepat dalam mengaplikasikan strategi, mengarah pada langkah-langkah implementasi taktik serta tindakan operasional yang harus dilaksanakan dari hari ke hari dalam organisasi. Tak ada tangga yang boleh dilewatkan di dalam pemikiran dan perumusan semua itu di dalam daur perencanaan yang berkesinambungan.
 
 
Baris 57:
Edward Deming terutama mengajarkan "Constancy of purpose" atau kesetiaan pada maksud dan tujuan yang hendak dicapai, serta "continuous improvement" artinya perbaikan berkesinambungan atas pelbagai proses kerja.
 
Ahli yang lain menegaskan keterlibatan, konsistensi, sikap konsekuen.