Bahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 22:
==Sejarah==
Bahasa Indonesia
Kolonisasi [[Belanda]] meninggalkan cukup banyak kosakata pada bahasa Indonesia seperti pada kata ''polisi'', ''kualitas'', ''telepon'', ''bis'' / ''bus'', ''kopi'', ''rokok'' atau ''universitas''. ada juga beberapa kata yang diambil dari [[bahasa Portugis]] (''sabun'', ''jendela'', ''gereja'', dan ''sepatu'' sebagai contohnya), [[bahasa Tionghoa|bahasa China]] (''pisau'' dan ''loteng'' sebagai contohnya), [[bahasa Hindi]] (''meja'', ''kaca'') dan dari [[bahasa Arab]] (''khusus'' ''maaf'', ''selamat ...'').
==Klasifikasi==
Indonesia termasuk anggota dari [[Bahasa Melayu-Polinesia Timur]] sub kelompok dari [[bahasa Melayu-Polinesia]] yang
==Distribusi geografis==
Bahasa Indonesia dituturkan di seluruh Indonesia, walaupun lebih banyak digunakan di area perkotaan, dan tidak begitu banyak digunakan di daerah pedesaan. Di daerah, yang digunakan umumnya adalah [[bahasa daerah]] seperti [[bahasa Aceh]], [[bahasa Batak]], [[bahasa Sunda]], [[bahasa Jawa|bahasa Jawa]], [[bahasa Banjar]], [[bahasa Bugis]] dll.
===Status resmi===
Baris 36:
==Bunyi==
Ada enam suara vokal murni: a, e, i, o, u, dan [[schwa]] yang juga ditulis dalam huruf ``e``; tiga diftong (ai, au, oi). Fonem Konsonatiknya adalah p, b, t, d, k, g, v, j, h, ng, ny, m, n, s, w, l, dan y. Disamping itu ada juga konsonan lain yang hanya muncul dalam kata serapan, yaitu: f, v, sy, z, dan kh.
Pengejaan bahasa Indonesia mirip dengan bahasa Italia, sebagai contoh, t diucapkan lebih maju dari pada bahasa Inggris (bunyinya kira kira diantara huruf "t" dan "th"). Huruf vokalnya juga mirip.
==Tata bahasa==
Dibandingkan dengan bahasa-bahasa Eropa, bahasa Indonesia tidak
Ada juga kata yang bergender, seperti contohnya "putri" dan "putra". Kata-kata seperti ini biasanya diserap dari bahasa lain (pada kasus di atas, kedua kata itu diserap dari [[bahasa Sansekerta]] melalui [[bahasa Jawa]] Kuno)
Baris 47:
Untuk mengubah sebuah kata benda menjadi bentuk jamak digunakan [[reduplikasi]], tapi hanya jika jumlahnya tidak diimplikasikan dalam konteks. Sebagai contoh "seribu orang" dipakai alih alih "seribu orang orang". Reduplikasi juga mempunyai banyak fungsi lain, tidak terbatas pada kata benda.
Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak
Susunan kata dasar adalah Subjek - Predikat - Objek (SPO), walaupun susunan kata lain juga mungkin. Kata kerja tidak di [[infleksi|bahasa berinfleksi]]kan kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal ''tense''. Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu (seperti, "kemarin" atau "besok"), atau indikator lain seperti "sudah" atau "belum".
|