Ban Ki-moon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 71:
Pada 23 Januari 2007 Ban mulai bekerja sebagai Sekretaris-Jenderal PBB kedelapan. Masa jabatan Ban sebagai Sekretaris-Jenderal dimulai dengan kejutan. Pada 2 Januari 2007, awal pertemuannya dengan pers sebagai Sekretaris-Jendral, ia menolak menjatuhkan hukuman mati kepada [[Saddam Hussein]] yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Irak. Pernyataan Ban bertolak belakang dengan kesepakatan jangka panjang dari PBB mengenai penolakan pinalti hukuman mati sebagai sebuah kepentingan hak asasi manusia. Ia segera mengklarifikasi pernyataannya dalam kasus [[Barzan al-Tikriti]] dan [[Awad al-Bandar]], dua petinggi utama yang dinyatakan bersalah atas meninggalnya 148 kaum Muslim Syiah di desa [[Dujail]], Irak pada dekade 1980an. Dalam sebuah pernyataan lewat juru bicaranya pada 6 Januari, ia "dengan keras mendesak pemerintah Irak untuk memberikan penundaan eksekusi kepada mereka yang akan dihukum mati dalam waktu dekat." Dalam isu yang lebih luas, ia mengatakan kepada seorang audiensi di Washington, D.C. bahwa ia mendorong "tren global yang sedang berkembang dalam himpunan masyarakat internasional, hukum internasional dan kebijakan domestik serta kebiasaan untuk menarik secara bertahap kebijakan pinalti hukuman mati"
=== Kabinet ===
Pada awal Januari, Ban menunjuk beberapa anggota penting dalam kabinetnya. [[Asha-Rose Migiro]], professor dan menteri luar negeri asal [[Tanzania]] dipilih untuk menjabat sebagai [[Deputi Sekretaris-Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa|Deputi Sekretaris-Jenderal]] - sebuah perpindahan yang melegakan para diplomat Afrika karena tidak kehilangan wakilnya setelah Annan.
Jabatan Wakil Sekretaris-Jenderal Manajemen diisi oleh [[Alicia Bárcena Ibarra]] dari Mexico. Sebelumnya Bárcena bekerja sebagai kepala staf dibawah pimpinan Annan. Penunjukkannya dipandang sebagai kritik dan indikasi atas Ban yang diperkirakan tidak akan membuat perubahan besar dalam birokrasi PBB. Ban menunjuk [[Sir John Holmes]], Duta Besar Britania Raya untuk Perancis, sebagai [[Wakil Sekretaris-Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat]].
Pada awalnya, Ban menyatakan bahwa ia akan menunda membuat janji lain hingga putaran pertama reformasi terlaksana, tetapi kemudian ia mengabaikan ide ini setelah menerima kritik. Pada bulan Februari, ia melanjutkan janjinya, memilih [[B. Lynn Pascoe]], Duta Besar AS untuk Indonesia, menjadi Wakil Sekretaris-Jenderal untuk urusan politik. [[Jean-Marie Guéhenno]], diplomat asal Perancis yang telah bekerja pada periode Annan sebagai Wakil Sekretaris-Jenderal untuk operasi perdamaian dipertahankan posisinya. Ban memilih [[Vijay K. Nambiar]] sebagai Kepala Staf.
Janji untuk menempatkan banyak wanita di bagian jabatan yang penting dilihat sebagai janji kampanye yang direalisasikan oleh Ban. Selama satu tahun sebagai Sekretaris-Jenderal, jabatan utama dan penting dipegang oleh wanita lebih banyak daripada masa - masa sebelumnya. Walaupun tidak ditunjuk langsung oleh Ban, Presiden Sidang Umum, [[Haya Rashed Al-Khalifa]], menjadi wanita ketiga yang memegang posisi tersebut dalam sejarah PBB.
=== Agenda Reformasi ===
Ban mengajukan dua restrukturisasi besar selama bulan - bulan awal; memisahkan operasi perdamaian PBB menjadi dua departemen dan menggabungkan bagian urusan politik dengan departemen perlucutan senjata. Rencana ini mendapat perlawanan dari anggota Sidang Umum PBB yang menolak agak rencana Ban dapat segera diterima. Rencana penggabungan ini juga dikritisasi oleh banyak negara berkembang. Rumor yang beredar bahwa Ban mengharapkan menempatkan seorang Amerika, B. Lynn Pascoe di kantor baru. [[Alejandro D. Wolff]], kemudian bertindak sebagai Duta Besar Amerika Serikat, kata Amerika Serikat membalas rencana tersebut.
== Penghargaan ==
|