Takdir dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bombman~idwiki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
d8uf89fjfdsofds8fsdf
'''Takdir''' adalah suatu ketetapan akan garis [[kehidupan]] seseorang. Setiap orang lahir lengkap dengan skenario perjalanan kehidupannya dari awal dan akhir. Hal ini dinyatakan dalam Qur'an bahwa segala sesuatu yang terjadi terhadap diri seorang sudah tertulis dalam induk kitab. Namun pemahaman seperti ini tidak bisa berdiri sendiri atau belum lengkap, karena dengan hanya memahami seperti tersebut diatas dapat menyebabkan seseorang bingung untuk menjalani hidup dan mensikapinya. Disatu sisi seseorang
 
==Takdir dalam agama Islam==
Agama [[Islam]] meyakini bahwa setiap orang pada dasarnya hanya menjalani apa yang telah tertulis atau apa yang telah ditetapkan pencipta untuk kehidupannya. Namun demikian Islam juga melarang seseorang bersikap pasif (hanya diam menunggu). Adanya pengertian tentang bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah digariskan oleh sang pencipta, adalah agar seseorang tidak perlu merasa berduka cita secara berlebihan, atas kejadian tidak menyenagkan yang terjadi dalam kehidupannya dan juga tidak perlu merasa bengga secara berlebihan atas keberhasilan yang sudah diraihnya dalam hidup, karena semua itu terjadi atas ijin dan kehendak dari-Nya.
 
Takdir
Berasal dari kata qoddaro menjadi taqdiiron, menetapkan ukuran, porsi (nashib). Di dalam keyakinan Islam, takdir itu dimaksudkan ketetapan Alloh swt. untuk masing-masing makhluq sesuai dengan kehendakNya (irodah Alloh swt.). Tetapi takdir ini tidak mutlak, karena Nabi Muhammad saw. memberikan suatu gambaran bahwa takdir dapat dianulasi dengan doa. Dalam sejarah Islam, banyak kejadian yang memberikan gambaan tentang pemahaman sahabat tentang takdir, di antaranya takdir itu baru jatuh setelah adanya usaha, dan di antara usaha itu adalah permohonan (doa) kepada Alloh swt. (M. Hasyim Manan).
 
==Konsep Takdir dalam agama Islam==
Dalam islam terdapat banyak sekali konsep-konsep tentang takdir. Yang anehnya antara konsep satu dengan lainnya saling bertentangan. Diantaranya:
 
*'''Jabariyah''' adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa segala yang terjadi bahkan yang menimpa manusia sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh Allah dalam suatu kitab induk '''lauf al-mahfudz'''. Dan pendasaran dari konsep ini adalah sebagai berikut: Q.S 81:29, Q.S 28:68, Q.S 76:30, Q.S 8:17
 
== Takdir dalam agama Kristen ==
Pengertian yang serupa dengan takdir dalam agama [[Kristen]] ditemukan khususnya dalam ajaran [[Yohanes Calvin]] tentang [[predestinasi]]. Ajaran ini secara khusus dikaitkan dengan [[keselamatan]] jiwa seseorang. Menurut Calvin, manusia telah ditetapkan [[Allah]] bahkan sejak di dalam [[kandungan]] ibunya apakah ia akan diselamatkan atau tidak. Ajaran Calvin ini selanjutnya dikembangkan oleh sejumlah pengikutnya menjadi ajaran [[predestinasi ganda]] yang menyatakan bahwa sebagian manusia telah ditetapkan untuk [[keselamatan|diselamatkan]], sementara sebagian lagi ditetapkan untuk [[neraka|hukuman kekal]].
 
Calvin sendiri sebetulnya tidak menganggap ajaran predestinasi ini sebagai ajaran yang utama. Di masa kini ajaran predestinasi maupun predestinasi ganda telah banyak ditinggalkan oleh Gereja-gereja [[Calvinis]]. Hanya beberapa aliran Calvinis konservatif yang masih mempertahankan ajaran ini.
 
{{rintisan}}
 
[[kategori:Filsafat]]
 
[[de:Schicksal]]
[[en:Destiny]]
[[he:גורל]]
[[pl:Przeznaczenie]]
[[pt:Destino]]