Labakkang, Pangkajene dan Kepulauan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
| luas=98,46 km²
| penduduk=38.320 jiwa (Tahun 2000), 39.486 jiwa (Tahun 2001), 39,707 jiwa (Tahun 2002), 39.923 (Tahun 2003), dan 40.135 jiwa (Tahun 2004).
| kelurahan
| nama camat=Drs Jufri A. Baso
| kepadatan=- jiwa/km²
Baris 14:
== Sejarah ==
=== Asal Muasal Nama ===
Kata “Labakkang” ([[Bahasa Makassar]]) secara harfiah berasal dari kata Labba yang artinya luas atau lebar. Dalam terminologi bahasa Makassar, aklaba berarti melebarkan. Bisa juga diarrtikan pelesir atau istirahat. Jadi, arti kata Labakkang yang sesungguhnya ialah suatu tempat yang biasa digunakan untuk istirahat (tempat melepas lelah) ; tempat persinggahan ; atau tempat rekreasi. Penamaan ini mengacu kepada luasnya bentangan wilayah pesisir dari ujung utara sampai ke ujung selatan sepanjang pantai baratnya, disamping karena daerah ini banyak dikunjungi pada pendatang dari luar daerah yang akhirnya menetap dan berketurunan disitu. (Makkulau, 2008).
Baris 26 ⟶ 24:
=== Sejarah Kekaraengan Labakkang ===
Kekaraengan Labakkang berasal dan bermula dari kebangsawan [[Kerajaan Lombasang]], yaitu sebuah kerajaan yang terletak di sebelah utara Siang. Sampai Tahun 1625, Kerajaan Lombasang masih berdiri sendiri, merdeka dan berdaulat, rajanya bergelar Sombayya (raja yang disembah) seperti gelar yang dipakai [[Raja Gowa]], sampai kemudian kerajaan ini ditaklukkan Gowa pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV, [[Sultan Alauddin]] (Tumenanga ri Agamana). Sejak itulah raja Lombasang dan seterusnya hanya berhak memakai gelar [[Karaeng]] saja. (Makkulau, 2008).
|