Amos Yong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
k r2.5.1) (bot Mengubah: en:Amos Yong
62Debora (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
== Pemikirannya ==
[[Teologi]] menurut Yong merupakan sebuah proses pencarian [[intelektual]] untuk memahami Allah dan relasi antara Allah dan dunia, dan sejauh fenomena agama adalah satu dimensi dari pengalaman hidup manusia.<ref name="Beyond"></ref> Allah adalah pencipta dan penopang dunia ini, dan manusia sendiri menerima dan mengalami bagaimana Allah berelasi dengan mereka dan dunia.<ref name="Spirit">{{en}} Amos Yong. 2002. ''Spirit-Word-Community''. Burlington, USA: Ashgate.</ref> Teologi agama-agama menjadi salah satu usaha iman [[Kristen]] untuk merefleksikan relasi antara Allah dan fenomena agama-agama yang lain.<ref name="Beyond"></ref>
Yong mempopulerkan pendekatan ‘’[[pneumatological]]’’ atau melalui peran [[Roh Kudus]] dalam kerangka [[trinitarian]] untuk membangun relasi dan pemahaman agama Kristen terhadap agama-agama lain.<ref name="the Other"></ref> Pada awalnya, Yong hendak menyelidiki sumbangsih yang bisa diberikan oleh aliran [[Pantekosta]] dan [[Karismatik]] terhadap teologi agama-agama dan berlanjut pada pemahaman tentang cara Allah berada di dalam dunia dan tentang manusia yang beragama dan memiliki [[spiritualitas]].<ref name="Discerning">{{en}} Amos Yong. 2000. ''Discerning the Spirit(s)''. Sheffield, England: Sheffield.</ref> Penyelidikan ini dilakukan oleh Yong di dalam disertasinya yang diterbitkan dengan judul: ''[[Discerning the Spirit(s)]].<ref name="Discerning"></ref> Pendekatan ''[[pneumatology]]'' ini juga dipakai oleh Yong dalam mengeksplorasi teologi ''hospitality'' atau teologi keramahtamahan.<ref name="the Other"></ref> Hospitality juga diartikan dengan kerelaan menerima tamu.<ref name="Hospitalitas"> Michele Hershberger. 2009. ''Hospitalitas: Orang Asing Teman atau Ancaman?''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>
Baginya Roh Allah menggambarkan tentang keramah-tamahan Allah, yang perlu diperluas oleh gereja kepada dunia, termasuk dunia dari agama-agama lain melalui sebuah interaksi yang penuh dengan keramahtamahan.<ref name="the Other"></ref> Ia melihat Yesus sebagai paradigma dari keramahtamahan karena Ia merepresentasikan keramahtamahan Allah.<ref name="the Other"></ref> Yong, melalui lensa keramahtamahan itu mencoba melihat hubungan antara umat Allah dan orang asing/pendatang yang terdapat pada cerita narasi [[Alkitab]].<ref name="the Other"></ref> Menurutnya, agama lain bukanlah sebuah objek untuk [[konversi]], tetapi tetangga yang kepadanya keramahtamahan atau ''[[hospitality]]'' harus diberikan dan diterima.<ref name="the Other"></ref> Sebelum ia mempopulerkan pendekatan ''[[penumatologicalpneumatological]]'' dalam teologi keramahtamahan, ia terlebih dahulu membangun sebuah teologi tafsir yang trinitarian dan metodenya yang berangkat dari pendekatan ''[[pneumatological]]''.<ref name="Spirit"></ref>