Arya Kenceng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alittresna (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
* b. Arya Damar dengan kekuatan 20.000 orang tentara Palembang mengadakan pendaratan dipantai Utara Pulau Bali.
* c. Tentara Sunda ( Jawa Barat ) yang berjumlah 20.000 orang, dipimpin oleh Adipati Takung dengan dibantu oleh tentara bawahan bernama Lagut, mengadakan pendaratan dipantai Barat Pulau Bali.
* d. Pendaratan dipantai Bali Selatan, dilakukan serentak oleh 6 Perwira, masing-masing dibawah pimpinan : '''Arya Kenceng''', Arya Sentong, Arya Bleteng, Arya Belog, Arya Pengalasan dan Arya Kanuruhan. Mereka masing-masing memimpin lebih kurang 15.000 orang<ref>Buku " Riwayat Pulau Bali Dari Djaman Ke Djaman ", Disusun oleh : I Made Subaga, Gianyar - Bali</ref>.
Setelah Kerajaan Bedulu ditaklukan, oleh raja Kerajaan Majapahit Ratu [[Tribhuwana Tungga Dewi]], Selanjutnya Gajah Mada membagi daerah kekuasaan kepada beberapa Arya, salah satunya Arya Kenceng diberikan memimpin daerah Tabanan yang Kerajaannya berada di Pucangan / Buahan [[Tabanan]], dengan rakyat sebanyak 40.000 orang<ref>BABAD ARYA TABANAN, KANTOR DOKUMENTASI BUDAYA BALI PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI, DENPASAR, 1997</ref> dengan batas wilayah sebagai berikut :
* Batas Timur : Sungai Panahan
* Batas Barat : Sungai Sapwan
Baris 17:
* Batas Selatan : Daerah Sanda, Kerambitan, Blumbang, Tanggun Titi dan Bajra
 
Pada tahun saka 1256 atau 1343 M beliau membuat istana disebuah desa yang bernama Desa Pucangan atau Buwahan , lengkap dengan Taman Sari di sebelah Tenggara Istana. Beliau memerintah dengan bijaksana sehingga keadaan daerah Tabanan menjadi aman sentosa.
 
Arya Kenceng mengambil istri putri keturunan brahmana yang bertempat tinggal di Ketepeng Renges yaitu suatu daerah di Pasuruan yang merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Arya Kenceng memperistri putri kedua dari brahmana tersebut sedangkan putri yang sulung diperistri oleh Dalem Ketut Sri Kresna Kepakisan dari Puri Samprangan dan putri yang bungsu diperistri oleh Arya Sentong.
Baris 27:
Arya Kenceng karena telah lanjut usia, akhirnya beliau wafat dan dibuatkan upacara pengabenan (palebon) susuai dengan anugrah Dalem Samprangan yaitu boleh menggunakan bade bertingkat sebelas yang diwariskan hingga saat ini. Adapun roh sucinya (Sang Hyang Dewa Pitara) dibuatkan tugu penghormatan (Peliggih) yang disebut "Batur / Batur Kawitan " dan disungsung oleh keturunan beliau hingga saat ini dan selanjutnya.
 
'''Berikut Silsilah Raja-Raja Tabanan dan Keturunan / Pratisentana Arya Kenceng<ref>Prasasti dan Silsilah ( Keturunan ) Arya Kenceng yang tersimpan</ref> :'''
 
=== I. '''Arya Kenceng, Raja Tabanan I''' ===
Baris 358:
* 2. I Gusti Ngurah Agung Joni Wirawan
* 3. Sagung Inten Nismayani
 
== Catatan Kaki ==
{{Reflist|colwidth=30em}}
 
== Sumber ==