Kitsune: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaiki tanggal |
|||
Baris 31:
Secara fisik, kitsune dipercaya bisa memiliki hingga 9 ekor.<ref name="Smyers129">Smyers. ''The Fox and the Jewel''. 129</ref> Jumlah ekor yang semakin banyak biasanya menunjukkan rubah yang makin tua tapi semakin kuat. Beberapa cerita rakyat bahkan mengatakan ekor rubah hanya tumbuh kalau rubah tersebut sudah berumur 1.000 tahun<ref name="Hamel91"/>
Dalam cerita rakyat, kitsune sering digambarkan berekor satu, lima, tujuh, atau sembilan.<ref>{{cite web |url=http://academia.issendai.com/fox-misconceptions.shtml#tails |title=Kitsune, Kumiho, Huli Jing, Fox |accessdate=
[[Berkas:Obake Karuta 3-01.jpg|right|thumb|Kartu monster (''[[karuta|obake karuta]]'') dari awal abad ke-19 yang bergambar kitsune ]]
Baris 105:
Kitsune tampil dalam berbagai seni budaya Jepang. Sandiwara tradisional Jepang seperti [[noh]], [[kyogen]], [[bunraku]], and [[kabuki]] sering mengisahkan legenda kitsune.<ref>Hearn. ''Glimpses''. 162-163</ref><ref>Nozaki. ''Kitsune''. 109-124</ref> Begitu pula halnya dengan budaya kontemporer seperti [[manga]] dan [[permainan video]]. Pengarang fiksi dari Barat juga mulai menulis cerita yang diilhami legenda kitsune. Penggambaran kitsune menurut orang Barat biasanya tidak berbeda jauh dengan cerita asli kitsune.
Ibu [[Abe no Seimei]] yang bernama [[Kuzunoha]] merupakan tokoh kitsune yang dikenal luas dalam seni teater tradisional Jepang. Kuzunoha ditampilkan dalam cerita sandiwara bunraku dan kabuki ''[[Ashiya Dōman Ōuchi Kagami]]'' (''Kaca di Ashiya Dōman and Ōuchi'') yang terdiri dari lima bagian. Bagian ke-4 yang berjudul ''Kuzunoha'' atau ''Rubah dari Hutan Shinoda'' sering dipentaskan secara terpisah. Bagian ini menceritakan terbongkarnya rahasia Kuzunoha sebagai siluman rubah dan adegan saat harus meninggalkan suami dan anaknya.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 110-111</ref><ref>{{cite web |url=http://www.kabuki21.com/adok.php |title=Ashiya Dōman Ōuchi Kagami |accessdate
[[Tamamo-no-Mae]] adalah tokoh fiksi yang menjadi tema drama noh berjudul ''[[Sesshoseki]]'' (''Batu Kematian''), dan sandiwara kabuki/kyogen berjudul ''Tamamonomae'' (''Penyihir Rubah yang Cantik''). Tamamo-no-Mae berbuat banyak kejahatan di India, Tiongkok, dan Jepang, tapi rahasianya terbongkar dan tewas. Arwahnya menjadi ''sesshoseki'' (batu kematian). Arwah Tamamo-no-Mae akhirnya dibebaskan biksu bernama Gennō.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 112-113, 122-123</ref><ref>{{cite web |url=http://www.yamanakart.com/egg-p/mibu/pages/plays/noh.html#Anchor-SESSHOSEKI-48213 |title=Noh synopsis: Sesshoseki |accessdate=2006-12-12
[[Genkurō]] adalah seekor kitsune dikenal berbakti kepada orangtua. Dalam cerita [[bunraku]] dan [[kabuki]] berjudul ''[[Yoshitsune Sembon Zakura]]'' (''[[Minamoto no Yoshitsune|Yoshitsune]] dan Seribu Pohon Sakura''), kekasih Yoshitsune yang bernama [[Shizuka Gozen|Putri Shizuka]] memiliki [[tsuzumi]] (gendang kecil) yang dibuat dari kulit rubah orangtua Genkurō. Dalam penyamarannya sebagai Satō Tadanobu, Genkurō berhasil menyelamatkan Putri Shizuka dari [[Minamoto no Yoritomo]]. Namun identitas Genkurō sebagai siluman rubah terbongkar karena Satō Tadanobu yang asli muncul. Genkurō mengatakan suara kedua orangtuanya terdengar setiap kali gendang tsuzumi yang dimiliki Shizuka dipukul. Yoshitsune dan Shizuka akhirnya memberikan tsuzumi tersebut kepada Genkurō. Sebagai imbalannya, Genkurō memberi perlindungan sihir untuk Yoshitsune.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 114-116</ref><ref>Ashkenazy. ''Handbook''. 150</ref><ref>{{cite web |url=http://www.kabuki21.com/yoshinoyama.php |title=Yoshinoyama: Yoshitsune Sembon Zakura |accessdate
{{clear}}
Baris 126:
* Johnson, T.W. "Far Eastern Fox Lore". ''Asian Folklore Studies'' 33:1 (1974)
* Nozaki, Kiyoshi. ''[http://www.foolsmoon.com:8080/index_html/Members/Arion/kitsunepdf.zip Kitsuné — Japan's Fox of Mystery, Romance, and Humor]''. Tokyo: The Hokuseidô Press. 1961.
* {{cite web |url=http://www.onmarkproductions.com/html/oinari.shtml |title=Oinari |accessdate=2006-12-14
* Smyers, Karen Ann. ''The Fox and the Jewel: Shared and Private Meanings in Contemporary Japanese Inari Worship''. Honolulu: University of Hawaii Press, 1999. ISBN 0-8248-2102-5
* Tyler, Royall (ed. and trans.) ''Japanese Tales''. New York: Pantheon Books, 1987. ISBN 0-394-75656-8
|