Batik Salem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dickvanbrebezy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Baris 2:
[[Berkas:Motif Batik Salem.JPG|thumb|Batik Salem]]
 
Batik Brebesan yang saat ini terus untuk bersaing merebut pasar nasional maupun internasional banyak dipengaruhi oleh daerah lain. Balai Besar Kerajinan Batik Jogjakarta mencatat berbagai peperangan yang terjadi pada abad ke 17,18 dan 19, merupakan faktor penyebaran batik ke berbagai daerah. Perang saudara kerajaan Mataram pada tahun 1680 antara [[Pangeran Puger]] dan [[Amangkurat III]] dan [[VOC]] telah memunculkan batik Banyumasan. Tidak hanya itu, Keberadaan Raja [[Amangkurat I]] tahun 1646-1677 dari Keraton [[Kasunanan Surakarta]] juga telah mempengaruhimemengaruhi keberadaan batik Tegalan.
 
Keberadaan Batik Brebesan muncul sekitar abad ke 19, tepatnya pada tahun 1917 masehi. Menurut sumber yang didapat, keberadaan batik Brebesan atau batik Salem berawal dari kedatangan putri pejabat [[Pekalongan]] yang datang ke [[Salem, Brebes]]. Pada saat itu, sang putri jatuh cinta kepada pemuda Salem yang akhirnya menikah dan menetap di Desa Bentar.