Seng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SilvonenBot (bicara | kontrib)
k r2.5.4) (bot Mengubah: sq:Zinku
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Baris 51:
[[Kuningan]], yang merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah lama digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para [[alkimia]]wan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman [[Andreas Sigismund Marggraf]] umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya [[Luigi Galvani]] dan [[Alessandro Volta]] berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti [[seng karbonat]] dan [[seng glukonat]] (suplemen makanan), [[seng klorida]] (pada deodoran), [[seng pirition]] (pada sampo anti ketombe), [[seng sulfida]] (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun [[seng dietil]] di laboratorium organik.
 
Seng merupakan zat [[mikronutrien|mineral esensial]] yang sangat penting bagi tubuh.<ref name=Hambridge2007>{{cite journal|author=Hambidge, K. M. and Krebs, N. F.|title=Zinc deficiency: a special challenge|journal=J. Nutr.|volume=137|page=1101|year=2007|pmid=17374687}}</ref> Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, mempengaruhimemengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di seluruh dunia.<ref name=Hambridge2007/> Konsumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkan [[ataksia]], lemah lesu, dan defisiensi tembaga.
 
Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan.