Otonomisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Baris 7:
 
<!--Autonomist theory, in contrast with other forms of [[Marxism]], emphasises the ability of the [[working class]] to force changes to the organisation of the [[capitalist]] system independent of the [[state]], [[trade unions]] or [[political parties]]. Autonomist Marxism is a "bottom up" theory: it draws attention to activities that autonomists see as everyday working-class resistance to capitalism, for example absenteeism, slow working and socialisation in the workplace. The [[Industrial Workers of the World]] are popularly taken as a prototypical "autonomist" labor union.-->
Seperti para Marxis lainnya, mereka menganggap perjuangan kelas sangat penting, namun berbeda dari kebanyakan Marxis, mereka mempunyai definisi yang luas tentang kelas buruh yang mencakup mereka yang digaji (kerah putih dan kerah biru) dan mereka yang tidak digaji (penerima tunjangan, ibu rumah tangga, dll.) Para Otonomis tidak begitu peduli dengan organisasi politik partai dibandingkan dengan pikiran Marxis jenis lainnya. Sebaliknya mereka memusatkan perhatian pada aksi kelas pekerja yang mengorganisasi diri dan pengembangan perangkat-perangkat teoretisnya sesuai dengan perjuangan-perjuangan kelas buruh yang sesungguhnya. Para teoretikus awalnya termasuk [[Mario Tronti]], [[Antonio Negri]], [[Sergio Bologna]] dan lain-lainnya di [[Italia]] pada tahun 1970-an. Gerakan ini telah mempengaruhimemengaruhi kaum akademikus [[Marxis]] termasuk [[Harry Cleaver]], [[John Holloway (ekonomi)|John Holloway]], Steve Wright, dan [[Nick Dyer-Witheford]].
 
'''Otonomisme''' dapat pula merujuk kepada gerakan anarkis Belanda sejak tahun 1960-an yang memusatkan perhatian pada protes jongkok, atau protes jongkok di [[Jerman]] '''Autonomen''' pada tahun 1980-an.