Filsafat proses: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT44Nathaniel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stepanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{inuse|15 Maret 2011}}
 
'''Filsafat proses''' atau filsafat organisme adalah filsafat yang mengatakan bahwa segala sesuatu selalu menjadi.{{fact}} PengertianKata ‘proses’ indimaknai mengandung makna yakni adanyasebagai perubahan berdasarkan mengalirnya waktu (''temporal change'') dan kegiatan yang saling berkaitan (''interconnected activities'').{{fact}} KemudianImplikasinya terlihat pada cara memahami realitas. dipahamiRealitas bukandimaknai sebagai sesuatu yang statis melainkandinamis, terus bergerak dan berubah dalam suatu proses evolusi yang tak kunjung henti. Filsafat ini dicetuskan oleh [[Alfred North Whitehead]] (15 Februari 1861 Ramsgate, Kent, England – 30 Desember 1947 Cambridge, Massachusetts, USA) seorang guru besar Matematika Trinity College yang selanjutnya menjadi guru besar [[filsafat]] di [[Universitas Harvard]] menemukan teori filsafat proses atau disebut juga dengan ''filsafat organisme''. {{fact}}
=Asal Usul Filsafat Proses=
Baris 7:
==Tokoh-Tokoh Filsafat yang mempengaruhi Whitehead==
 
Alfred North Whitehead, yang dikenal dengan sebutan Whitehead, menemukan sistem filsafatnya berdasarkan usaha kritis dan kreatif dalam dialog intelektual dengan para pemikir lain dan dalam konfrontasinya dengan pengalaman hidup (sudarminta, 24). Dalam bukunya yang berjudul ''Process and Reality'', ia menyebutkan filsuf-filsuf yang mempengaruhinya (Sudarminta, 25).Plato adalah salah satu filsuf yang mempengaruhinya (25). Bagi Whitehead, sistem filsafat yang mau dikembangkannya adalah suatu sintesis kreatif atas kosmologi Plato, sebagaimana dikemukakan dalam dialognya yang berjudul Timaeus, dengan kosmologi modern sebagaimana yang dikembangkan oleh Galileo, Descartes dan Newton(25).Aristoteles adalah Filsuf yang bagi Whitehead memberikan sembangan yang penting bagi sistem filsafat proses. walaupun banyak hal yang ditentang dari Aristoteles, Whitehead menerima gagasan Aristoteles yang mengatakan bahwa realitas yang nyata dan konkret adalah realitas aktual yang merupakan perpaduan forma dan materi (26).
 
selain Plato dan Aristoteles, sebagai wakil dari tokoh besar filsafat klasik, Whitehead dipengaruhi oleh filsuf-filsuf moderen seperti Descartes, Spinoza, Leibniz, Jhon Locke, David Hume, Immanuel Kant dan Hegel (26). Whitehead melakukan kritik atas gagasan-gagasan mereka dan merangkaikan gagasan-gagasan yang mendukung filsafatnya. Descartes, Whitehead menolak gagasan subsansi dan inrelasional(26). White head menerima gagasan Descartes mengenai pluralitas kenyataan. Dari Libniz, Whitehead mengambil gagasan dinami dan organik dari konesp Libniz mengenai monad-monad (26). mengenai Jhon Locke, Whitehead menyebutnya sebagai seorang filsuf yang paling dekat dengan sistem filsafatnya (PR, 51-56). Whitehead menerima gagasan Locke mengenai akal budi (26). bagi Locke akal budi merupakan suatu kesatuan yang muncul dari proses menyerap dan mengolah secara aktif ide-ide (PR, 52-54). gagasan yang diterima Whitehead dari Locke ini melemahkan sensasionalisme David Hume yang menganggap penycerapanpenncerapan indrawi sebagai satu-satunya bentuk pencerapan yang ada (26). Di dalam Filsafat Kant, Whitehead sepakat bahwa tindakan mengalami kenyataan itu merupakan suatu proses penyusunan yang melibatkan objek sebagai data subjek yang aktif (27). Whitehead tidak sepaham dengan Kant dalam hal tindakan mengalami selalu mengarah kepengetahuan dan perlu dimengerti sebagai bentuk primitif dari pengetahuan (27). Dalam hubungannya dengan Hegel, Whithead menyatakan bahwa ia tidak banyak tahu tentang filsafat hegel (27). kemiripan yang muncul antara filsafat Hegel dengan filsafat Whitehead muncul atas pengaruh dua orang penganut Idealisme Inggris: Ellis McTaggart dan Francis H. Bradley (27). Whitehead juga banyak berdiskusi dengan Lord Haldane yang gagasannya banyak dipengaruhi Hegel (27). Whitehead sendiri menyebut filsafatnya sebagai transformasi beberapa gagasan Idealisme Absolut ke alam Realisme sebagai dasar (PR xiii).
 
Filsuf sejaman lainnya, yang membangun gagasan Whitehead dalam mendirikan filsafatnya, adalah Samuel Alexander dan LIoyd Morgan (28). gagasan Whitehead mengenai waktu dan keabadian banyak dipengaruhi oleh Samuel Alexander (28). gagasan mengenai peristiwa ia ambil dari Lioyd Morgan (28). Filsuf-filsuf yang juga mempengaruhi Whitehead adalah Henri Bergson, William James, dan John Dewey (PR, xii). Gagasan mengenai realitas, bahwa realitas itu dinamis sehingga kategori perubahan tidak bisa diabaikan dalam menjelaskan kenyataan, dan bahwa realitas lebih sesuai untuk disimbolkan sebagai suatu organisme daripada mesin, adalah gagasan yang Whithead pinjam dari John Dewey(28). keduanya sepakat bahwa filsafat bersumber dan bermuara pada pengalaman manusia (28). dari William James, Whitehead meminjam gagasannya mengenai empirisme radikal (28). Ia menolak rasionalisme Descartes dan empirisme atomis David Hume (28). pandangan James, yang diambil oleh Whitehead, mengatakan bahwa dalam kontak langsung dengan kenyataan, kenyataan diambil oleh manusia, bukan sebagai sesuatu yang sejak awal terperinci dan terpecah, melainkan sebagai gumpalan pengalaman dalam keutuhan yang kompleks, kaya, dan tidak teratur (28). Gagasan Whitehead mengenai Prehensi amat denkat dengan gagasan William James ini(29).