Dursilawati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.152.202.41 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh TXiKiBoT
Baris 8:
Dursala menikah dengan [[Jayadrata]] raja [[Kerajaan Sindhu]] dan [[Kerajaan Sauwira]]. Dari perkawinan itu lahir seorang putra bernama Suratha. Jayadrata sendiri tewas dalam perang [[Baratayuda]] di tangan [[Arjuna]]. Beberapa tahun setelah perang berakhir, cucu Suratha sempat bertarung dengan Arjuna ketika Arjuna menarik upeti di Kerajaan Sindhu dalam rangka upacara ''[[Aswamedha]]'' yang diselenggarakan oleh [[Yudistira]].
 
== Silsilah Dursilawati ==
Dewi Dursilawati adalah satu-satunya wanita dari 100 (seratus) orang putra Prabu Drestarasta, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Gandari, putri Prabu Gandara dengan Dewi Gandini dari negara Gandaradesa. Diantara 100 orang, keluarga Kurawa yang dikenal dalam pedalangan adalah; Duryudana (raja Negara Astina), Bogadatta (raja negara Turilaya), Bomawikata, Citraksa, Citraksi, Carucitra, Citrayuda, Citraboma, Dursasana (Adipati Banjar Jumut), Durmuka, Durmagati, Durgempo, Gardapati (raja negara Bukasapta), Gardapura, Kartamarma (raja negara Banyutinalang), Kartadenta, Surtayu, Surtayuda, Wikataboma, dan Widandini (raja negara Purantara) .
Dalam versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], adik perempuan para [[Korawa]] yang menikah dengan [[Jayadrata]] bernama Dursilawati. Ia memiliki tabiat buruk yaitu suka menggoda pria-pria tampan, antara lain [[Arjuna]], sepupunya sendiri.
 
Semula Jayadrata datang ke [[Kerajaan Hastina]] untuk berguru ilmu pemerintahan kepada [[Pandu]], ayah para [[Pandawa]]. Namun karena Pandu sudah meninggal, [[Sangkuni]] berusaha menarik Jayadrata untuk menjadi sekutu Korawa. Antara lain ia menggunakan kecantikan Dursilawati untuk memikat Jayadrata.
Dewi Dursilawati sangat dimanja oleh orang tuanya dan saudara-saudaranya. Hidupnya serba mewah, keinginanya selalu terlaksana. Ia jarang sekali keluar dari lingkungan istana. Wataknya bersahaja, menarik hati, gaya dan kata-katanya serba menarik.Dewi Dursilawati menikah dengan Arya Sinduraja/Arya Tirtanata atau lebih dikenal dengan nama Arya Jayadrata, raja negara Sindu. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang putra bernama Arya Wiruta dan Arya Surata.
 
Jayadrata tertarik dan bersedia menikahi Dursilawati. Namun menjelang hari perkawinan, Dursilawati hilang diculik seekor gajah putih. Arjuna membantu Jayadrata menemukan Dursilawati dan membunuh gajah tersebut.
Setelah berakhirnya perang Bharatayuda dengan tewasnya suaminya, Arya Jayadrata dan seluruh saudaranya dimedan perang Kurusetra, Dewi Dursilawati tinggal dinegara Sindu bersama putranya, Arya Surata yang bertahta menjadi raja negara Sindu menggantikan ayahnya. Sesekali ia datang kenegara Astina untuk membangun dan melanggengkan keakraban hubungan kekeluarga dengan keluarga Pandawa dan keturunannya.
 
Perkawinan Jayadrata dan Dursilawati melahirkan dua orang putra bernama Kartiwindu dan Antisura. Kartiwindu sejak kecil diadopsi sebagai anak angkat Sangkuni. Dalam perang [[Baratayuda]] Kartiwindu melarikan diri ketika jumlah kekuatan pihak Korawa semakin menipis.
 
Sementara itu Antisura masih kecil ketika perang terjadi. ia mendapatkan amnesti dan diterima sebagai perwira Kerajaan Hastina pada masa pemerintahan [[Parikesit]] cucu Arjuna. Antisura terkenal sombong dan suka membanggakan diri. Akibatnya, hubungan pergaulannya dengan para perwira lainnya yang masih keturunan Pandawa kurang baik.
 
Kedua anak Dursilawati, yaitu Kartiwindu dan Antisura menjadi pengacau dalam pemerintahan Parikesit. Kartiwindu merusak ketentraman Hastina dari luar, sedangkan Antisura dari dalam istana.
 
Dursilawati sendiri meninggal dunia ketika perang Baratayuda terjadi karena nyawanya dicabut oleh [[Batara Kala]] sebagai tumbal untuk kemenangan pihak Korawa, khususnya Jayadrata. Sebagai bukti ialah keberhasilan Korawa pada hari ke-13 membunuh [[Abimanyu]] putra Arjuna.
 
== Dursala Versi Jawa ==