Kristologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WikitanvirBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Mengubah: ar, bg, ja, ml, ru, zh
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{inuse|15 Maret 2011}}
[[Berkas:Peter proclaims Jesus.jpg|thumb|180px|[[Stained glass]] window of [[Saint Peter]] proclaiming Jesus, in {{bibleverse||Luke|9:20|KJV|}}: "'''''But who do you say that I am'''''?" Peter answered: "''The Christ of God''".<ref>''Who do you say that I am? Essays on Christology'' by Jack Dean Kingsbury, Mark Allan Powell, David R. Bauer 1999 ISBN 0664257526 page xvi</ref>]]
'''Kristologi''' adalah pemikiran tentang diri Kristus, yaitu Yesus, sasaran iman umat Kristen.<ref name="Groenen">{{id}}C Groenen. C., Pustaka Teologi Sejarah Dogma Kristologi,Yogyakarta: Kanisius, 1998 </ref> Kristologi adalah doktrin yang membicarakan pentaaan Allah dalam diri Kristus.<ref name="Hengel">{{en}} Martin Hengel. Martin., Studies in Early Christology, Scotland: T&T Clark Ltd, 1995</Ref> Kata Kristologi berasal dari bahasa Yunani, ''Χριστός''= kristos = Kristus dan ''λόγος'' =logos = logi = kata-kata = ilmu, jadi bidang ilmu atau ajaran yang membicarakan Kristus. Kristologi adalah cabang ilmu [[Teologi]], khususnya [[Teologi Dogmatika]].<ref name="Groenen">{{id}}Groenen. C., Pustaka Teologi Sejarah Dogma Kristologi,Yogyakarta: Kanisius, 1998 </ref>.<ref name="Dister">{{id}}Dister. Nico Syukur Dister., Kristologi - Sebuah Sketsa, Yogyakarta: Kanisius</ref> Pembicaraan tentang Kristus ini terkait dengan umat Kristen memahaminya dalam kehidupan sehari-hari, keyakinannya akan Yesus di masa lampau, hingga sekarang, selama perjalanan itulah maka terus digeluti karena masih relevan adanya.<ref name="Groenen">{{id}}Groenen. C., Pustaka Teologi Sejarah Dogma Kristologi,Yogyakarta: Kanisius, 1998 </ref> Kristologi dan ajaran [[Trinitas]] tidak dapat dipisahkan satu terhadap yang lainnya, baik dalam sejarah [[dogma]] maupun Sistematika.<ref name="Lohse">{{id}} Bernard Lohse. Bernard., Pengantar Sejarah Dogma Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006 Hlm 90</ref><ref name="Dister">{{id}} Dister, Nico Syukur., Teologi Sistematika - Allah Penyelamat, Jakarta: BPK Gunung Mulia, Halaman 182-241</ref> Selain itu, aspek lain yang menyertai pembicaraan ini adalah mengenai karya Yesus tentang [[keselamatan]], [[soteriologi]].<ref name="Groenen">{{id}}Groenen. C., Pustaka Teologi Sejarah Dogma Kristologi, Yogyakarta: Kanisius, 1998</ref>
 
Pembicaraan tentang Kristus ini adalah inti [[iman Kristen]] yang mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan,[[ Allah]].<ref name="Sagala">{{id}}Mangapul Sagala. Mangapul., Firman Menjadi Daging, Jakarta: Perkantas 2009</ref> Perdebatan tentang Ketuhanan Yesus juga masih berlangsung sampai saat ini, tidak ada yang dibakukan menjadi yang paling benar. Hal ini tampak dalam Paham [[Trinitas]] (Allah Bapa, Puteran dan Roh Kudus) yang berbeda-beda, paling nampak dalam pemikiran [[Ireneus]], [[Tertulianus]] dan [[Origenus]].<ref name="Berkhof">{{id}} Louis Berkhof. Louis., Teologi Sistematika - Doktrin Allah, Surabaya: Pusat Literatur Kristen Momentum (LRII) 1993</ref>
 
Kristologi berkembang dari masa ke masa, dan tidak pernah mengalami tahap selesai, karena selalu dihubungkan dengan [[konteks]] umat Kristiani oleh para pemikirnya.<ref name="Berkhof">{{id}}</ref><ref name="Dister"Dister1> Dister. Nico Syukur Dister., Teologi Sistematika - Allah Penyelamat, Yogyakarta: Kanisius, 2004</ref> Tema-tema seperti "[[Feminisme]]", "[[Pembebasan]]" adalah tema-teman yang saat ini sedang populer pada zaman modern, hal ini terkait dengan banyaknya penindasan oleh perang, perkembangan isu [["ekslusivisme"]], kesenjangan sosial di masyarakat, dan sistem negara yang terkadang tidak adil pada seluruh [[ciptaan]].<ref name="Hengel">{{en}} Hengel. Martin., Studies in Early Christology, Scotland: T&T Clark Ltd, 1995</Ref> Tema tentang [[ekologi]] (alam) juga berkembang seiring isu pemanasan global, <ref name="Deane"> Celia Drummond. CeliaDeane., Teologi Dan Ekologi, Yogyakarta: BPK Gunung Mulia, diterjemahkan oleh Robert P. Borong- Cetakan ketiga 2006</ref><ref name="Sudarminta"> J Sudarminta. J dkk., Dunia, Manusia dan Tuhan, Yogyakarta: Kanisius 2008 Hlm. 42-44</ref> Kristologi yang berfokus pada ciptaan ini disebut [[Kristologi Kosmik]].<ref name="Sudarminta"> Sudarminta. J dkk., Dunia, Manusia dan Tuhan, Yogyakarta: Kanisius 2008 Hlm. 42-44</ref> Jadi Makna Yesus sebagai Mesias mampu hadir di setiap zaman.<ref name="Hengel">{{en}} Hengel. Martin., Studies in Early Christology, Scotland: T&T Clark Ltd, 1995</Ref><ref name="Deane"> Drummond. Celia., Teologi Dan Ekologi, Yogyakarta: BPK Gunung Mulia, diterjemahkan oleh Robert P Borong- Cetakan ketiga 2006</ref><ref name="Sudarminta"> Sudarminta. J dkk., Dunia, Manusia dan Tuhan, Yogyakarta: Kanisius 2008 Hlm. 42-44</ref> Perjumpaan dengan Kristus selalu dialami dan terjadi dalam konteks tertentu.<ref name="Jurnal Filsafat">{{id}}</ref>
 
==Kristus adalah Mesias==
Baris 18:
 
 
Kata "[[Kristus]]" memiliki arti yang sama dengan mesias yang artinya adalah "Yang Diurapi". <ref name="Siahaan">{{id}} Siahaan. S.M. Siahaan., Pengharapan Mesias dalam Perjanjuan Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001</ref> Kedatangan Yesus juga sudah dinubuatkan semenjak zaman nabi-nabi dalam Kitab Perjanjian Lama: [[Natan]], [[Yesaya]], [[Yeremia]], [[Yehezkiel]], [[Hagai]] dan [[Zakharia]].<ref name="Siahaan">{{id}} Siahaan. S.M., Pengharapan Mesias dalam Perjanjuan Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001</ref> Mesias dalam [[Perjanjian Lama]] dinanti oleh orang Israel untuk mengentaskan bangsa Israel dari berbagai masalah, terutama politik.<ref name="Siahaan">{{id}} Siahaan. S.M., Pengharapan Mesias dalam Perjanjuan Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001</ref> Jadi hadirnya Mesias adalah sebagai "Solusi" dalam masa krisis.<ref name="Siahaan">{{id}} Siahaan. S.M., Pengharapan Mesias dalam Perjanjuan Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001</ref>
 
==Kristologi dari Zaman ke Zaman==
===Abad Pertama Masehi (Kristologi Biblis)===
'''Kristologi pada masa Yesus''' adalah identitas Yesus sebagaimana dikenal orang-orang saat itu, bisa kita lihat dari beberapa pernyatan orang-orang yang hidup pada masa hidup Yesus sendiri.<ref name="Johnson">{{en}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003</ref><ref name="Hengel">{{en}} Hengel. Martin., Studies in Early Christology, Scotland: T&T Clark Ltd, 1995</Ref>
Jawaban-jawaban tentang siapa Yesus, adalah sebagai berikut:<ref name="Hengel">{{en}} Hengel. Martin., Studies in Early Christology, Scotland: T&T Clark Ltd, 1995</Ref>
 
Paulus : Yesus adalah Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan
Baris 35:
Yohanes - Yesus adalah Sabda Allah yang menjelma sebagai manusia.
 
'''Pada Zaman Yesus''', Yesus orang [[Nazaret]] dikenal sebagai seseorang yang bertindak revolusioner. Yesus adalah orang [[Yahudi]].<ref name="Johnson">{{ed}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003 </ref>
Melalui pendekatan [[biblis]] atau [[Hermeneutika Alkitab]], ditemui sebutan bahwa Yesus adalah Mesias.<ref name="Johnson">{{ed}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis, Yogyakarta: Kanisius, 2003 </ref> Hal ini diperoleh dari Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru, Markus 8 ayat 27-29 ketika [[Petrus]] menjawab pertanyaan Yesus, "Siapakah Aku ini?", maka jawab [[Petrus]], "Engkaulah Mesias". <ref name="Johnson">{{ed}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003 </ref>
'''Mesias dalam Perjanjian Lama''' yang artinya keluarga Daud, Raja yang selalu berjaya digantikan Mesias dalam Perjanjian Baru menjadi raja yang dibangkitkan dari kematian.<ref name="Johnson">{{ed}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003</ref> Raja kerajaan yang gilang gemilang di masa akhir dan lambat laun akan menjadi pemimpin religius, bukan pemimpin politik.<ref name="Siahaan">{{id}} Siahaan. S.M., Pengharapan Mesias dalam Perjanjuan Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001</ref> Dari berbagai istilah tentang Kristus pada orang-orang pada masa Awal Masehi sudah beragam. <ref name="Johnson">{{ed}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003</ref> Informasi lain, Yesus disebut sebagai Mesias dari Israel, [[Mesias]] adalah Kristus disebutkan Paulus sebanyak 270 kali dan variasi nama Yesus Kristus atau Kristus Yesus sebanyak 109 kali.<ref name="Hengel">{{en}} Hengel. Martin., Studies in Early Christology, Scotland: T&T Clark Ltd, 1995</Ref> Nama itu menunjuk pada : Allah, Tuhan atau kata ganti yang menjurus pada Allah.<ref name="Hengel">{{en}} Hengel. Martin., Studies in Early Christology, Scotland: T&T Clark Ltd, 1995</Ref>
 
[[Injil Yohanes]] dilihat sangat khusus dalam pandangan Kristologi, bahwa [[Firman]] atau λόγος, Allah sendiri menjadi manusia, dalam wujud Kristus.<ref name="Sagala">{{id}} Sagala. Mangapul., Firman Menjadi Daging, Jakarta: Perkantas 2009</ref> Di sini dijelaskan bahwa Kristus yang adalah Yesus itu adalah Allah sendiri, [[Ketuhanan Yesus]] merupakan pusat Teologi Perjanjian Baru, menurut Miller, "Yesus adalah Allah"..<ref name="Sagala">{{id}} Sagala. Mangapul., Firman Menjadi Daging, Jakarta: Perkantas 2009</ref>
 
 
===Kristologi menurut(Abad 2 - 11)===
'''Pada abad kedua''', Kristologi belum terlalu diperdebatkan, namun sudah terdapa banyak pertanyaan [[ontologis]] tentang Ketuhanan Yesus.<ref name="Johnson>{{en}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003 </ref> Masyarakat waktu itu ingin sekali mengetahui siapa Yesus sebenarnya, dalam kaitannya dengan Allah.<ref name="Johnson">{{en}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003</ref> Kemudian secara [[hakekat]], terdapat tokoh bernama [[Arius]] yang mengatakan bahwa Allah tetap Allah, dan hanya ada satu, Allah tidak mungkin ada bersatu (sehakikat) dengan sesuatu yang terbatas. Menyebut Yesus "Anak Allah" sama artinya menghujat Allah karena yang ilahi dan tak terbatas disatukan dengan yang jasmani dan terbatas.<ref name="Johnson"</ref>{{en}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis''',Yogyakarta:
Kanisius, 2003</ref>
 
====Kristologi-Logos====
Baris 50 ⟶ 49:
 
====Arianisme====
'''[[Arianisme]]''' adalah ajaran yang dikeluarkan oleh Uskup [[Arius]] pada tahun 300.<ref name="Dister">{{id}}</Ref> [[Dister]] menganggapnya sebagai kecenderungan manusia untuk mempersempit [[misteri Allah]].<ref name="Dister">{{id}}</Ref> Arius menganggap Yesus sebagai ciptaan saja, walaupun paling agung, hal ini dipengaruhi dengan gambaran Allah pada dirinya, lalu dia menyimpulkan "Yesus bukan Allah".<ref name="Dister">{{id}}</Ref>
====Nestorianisme====
'''[[Nestorianisme]]''' adalah ajaran yang dikeluarkan oleh Uskup [[Nestorius]] pada tahun 400.<ref name="Dister">{{id}}</Ref> Menurut Nestorius, Putra Allah di surga dan manusia Yesus di bumi bukanlah satu pribadi yang sama, melainkan dua pribadi.<ref name="Dister">{{id}}</Ref> Keduanya memang berkaitan satu sama lain, tapi toh tinggal tetap dua.<ref name="Dister"></Ref> Akal budi manusia ingin mempertahankan gambaran Allah yang "murni", surgawi dan rohani.<ref name="Dister">{{id}}</Ref> Maka Allah Putra dipisahkan dari Yesus yang pernah berkeliling di dunia ini.<ref name="Dister">{{id}}</Ref>
====Monofisitisme====
'''[[Monofisitisme]]''' adalah ajaran yang meyakini bahwa Yesus hanya satu kodrat, yaitu ilahi.<ref name="Dister">{{id}}</Ref> ''Monofisit'' berasal dari Bahasa Yunani, ''νόμος'' yaitu satu, dan ''φύσης'' berarti [[kodrat]], jadi Kristus hanya memiliki satu kodrat, hal ini bertentangan dengan Nestorianisme.<ref name="Dister">{{id}}</Ref> Yesus yang berjalan-jalan di bumi sebenarnya adalah Allah, kemanusiaan Yesus dianggap hanya semu saja.<ref name="Dister">{{id}}</Ref><ref name="Zamoyta">V Zamoyta. V., Theology of Christ: Sources, Milwaukee, 1967 Hlm 27-58</ref>
 
'''Kristologi pada Abad 4 dan 5 Masehi''' di mana Konsili Nikaia ([[Nicea]]), Efesus dan [[Khalsedon]] adalah doktrin Kristus yand dirumuskan pada tiga konsili itu.<ref name="Johnson">{{en}}</ref> Konsili Nicea, Efesus dan Khalsedon adalah upaya untuk membela iman mereka dari berbagai pengajaran di atas.<ref name="Dister">{{id}}</Ref>
 
====Konsili-Konsili====
[[Berkas:First Council of Nicea (icon).jpg|Bottom|thumb|180px|The First Council of Nicea]]
'''Konsili Nicea''' (325)
Dalam Konsili Nicea, para uskup dari Timur memutuskan bahwa sebutan Allah digunakan bukanlah untuk kehormatan saja.<ref name="Johnson">{{en}}</ref> Dalam Syahadat Nicea yang masih didaraskan dan dinyanyikan gereja dewasa ini, Yesus diakui sebagai "Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar; dilahirkan, bukan dijadikan, sehakekat dengan Bapa." <ref name="Johnson">{{en}}</ref> "Jika syahadat ini tidak benar, kita tidak akan diselamatkan oleh Yesus." Demikian kata mereka. <ref name="Johnson">{{en}}</ref> Konsili Nicea memelihara Gereja dari [[bidaah]] Arianisme.<ref name="Dister">{{id}}</ref> Yesus dari Nazaret, Sang Kristus, Allah betul-betul menyatakan diri di bumi kita ini.<ref name="Dister">{{id}}</ref>
'''Konsili Kontantinopel''' pada tahun 281 juga berpikir demikian, Para Uskup dari Timur berpikir bahwa kita (umat Kristen) diselamatkan oleh Allah yang mengambil sepenuh-penuhnya apa yang menjadi sifat kodrat manusia.<ref name="Johnson">{{en}}</ref> Jika ada sesuatu yang tidak diambil dalam penjelmaan, maka sesuatu itu tidak ditebus.<ref name="Johnson">{{en}}</ref> Maka, Yesus benar-benar seutuhnya manusia menjadi kebenaran yang menyelamatkan.<ref name="Johnson">{{en}}</ref> Maka Konsili ini meneguhkan pandangannya dalam [[Syahadat Nicea Konstantinopel]]
 
Namun di lain pihak ada beberapa orang yang cenderung menekankan keilahian Yesus sehingga mereka tidak melihat bahwa ia benar-benar manusia.<ref name="Johnson">{{en}}</ref>
 
{{cquote2|Sebab Ia makan, bukan untuk keperluan tubuh, yang kesegaran dan keutuhannya dijaga oleh suatu daya kekuatan suci, tetapi untuk keperluan agar mereka yang ada bersama-Nya tidak mempunyai pikiran yang lain tentang diri-Nya}} --[[Klemens]] dari [[Aleksandria]]
Baris 72 ⟶ 71:
 
'''Konsili Efesus pertama'''
[[Konsili Efesus]] tahun 431 memelihara gereja dari bidaah [[Nestorianisme]]. <ref name="Dister">{{id}}</ref> Konsili Efesus mewartakan bahwa - betapapun besarnya kodrat Ilahi dan kodrat insani - hanya ada satu pribadi saja dalam Yesus Kristus, di dalam manusia Yesus kita menemukan Allah.<ref name="Dister">{{id}}</ref> Untuk mengungkapkan misteri Kristus ini dengan setegas-tegasnya, maka Konsili Efesus memberikan gelar [[Teotokos]] kepada Maria, artinya "Bunda Allah".<ref name="Dister">{{id}}</ref>
 
'''Konsili Efesus kedua'''
 
'''Menurut Konsili Khalsedon'''
[[Konsili Khalsedon]] tahun 451 memelihara gereja dari bidaah [[monofisitisme]].<ref name="Dister">{{id}}</ref> Jika Nestorianisme mengatakan satu pribadi Yesus hanya Ilahi saja, maka Konsili Khalsedon mengggarisbawahi kemanusiaan Yesus dengan menegaskan bahwa dalam diri Yesus yang satu dan tunggal itu hadirlah bukan saja [[kodrat ilahi]], tetapi juga [[kodrat insani]] seluruhnya.<ref name="Dister">{{id}}</ref> Di dalam manusia yang sungguh-sungguh, nampak pula Allah yang sungguh-sungguh.<ref name="Dister">{{id}}</ref> Sama luhurnya dengan Allah yang dekat, tergerak oleh belas kasihan, berjuang melawan kejahatan.<ref name="Dister">{{id}}</ref> Di sini, keilahian dan kemanusiaan Yesus tidak tercampur, tidak tergantikan, tidak terpisahkan, tidak terbagi, hal ini nanti diteruskan oleh [[Karl Rahner]].<ref name="Clifford">{{en}}Anne CliffordM. Anne MClifford., di tulis oleh Robert Masson - The Clash of Christologcal Symbols dalam Christology; Memory, Inquiry, Practice, USA: The College Theology Society 2003 Hlm. 63-86</ref> Jadi, Yesus adalah simbol Allah, kata Roger Haight.<ref name="Clifford">{{en}}</ref>
 
Dari ketiga pernyataan [[Magisterium Gereja]] mengenai kristologis, maka misteri Allah menjadi terbuka, tidak dipersempit oleh akal budi, orang Kristen menemukan inti sari misteri Allah yang sebenarnya.<ref name="Dister">{{id}}</ref> Hati manusiawi Yesus itu hati Allah.<ref name="Dister">{{id}}</ref>
 
 
Baris 85 ⟶ 84:
 
===Konsili Trente===
Kristologi pada [[Konsili Trente]] lebih bersifat defensif terhadap gelombang reformasi.<ref name="Johnson">{{en}}</ref>
 
 
Baris 102 ⟶ 101:
Para pemikir yang menghuni pada 'ruang' pemikiran Kristologi ini sangat banyak, terbentang dari Bapa-bapa Gereja abad kedua, Abad ke empat, reformasi bahkan hingga sekarang.
# [[Anselmus]] dari [[Cantebury]]
Anselmun adalah [teolog]] dan [[filsuf]] yang hdip pada [[Abad Pertengahan]].<ref name="Wellem">{{id}} Wellem. F.D. Wellem., Riwayat Hidup Singkat tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987</ref> Berasal dati Italia, terkenal dengan pemikiran [[Skolastik]]nya. <ref name="Wellem">{{id}</ref> Karya yang paling terkenal berjudul ''[[Cur Deus Homo (Mengapa Allah menjadi Manusia)''.<ref name="Wellem">{{id}</ref>Di dalam konteks [[sosiologis]] [[feodalisme]], Anselmus menelaah mengapa Allah menjadi manusia dan harus mati untuk menyelamatkan kita? Sebab, tidak adalah cara lain untuk meyelamatkan? <ref name="Johnson">{{en}}</ref><ref name="Wellem">{{id}</ref> Menurut Anselmus, bahwa Yesus Kristus wafat untuk melakukan silih (ganti) atas [[dosa]]; tanpa penyilihan itu tatanan alam semesta akan kacau balau untuk selamanya.<ref name="Johnson">{{en}}</ref><ref name="Wellem">{{id}</ref> Dengan jalan itu, baik keadilan, rahmat maupun kasih Allah dipenuhi dan disempurnakan.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Anselmus memulai teologinya dari keyakinannya bahwa seseorang bisa berteologi hanya setelah dia beriman <ref name="Wellem">{{id}</ref> ''[[fides quarens intellectum]]''. Iman ini mencakup sikap iman ''[[fides qua creditur]]'' maupun isi iman ''[[fides quae creditur]]''. <ref name="Jurnal Filsafat">{{id}}[[Jurnal Filsafat]] Iman., Menguji Omongan Agama, Yogyakarta: Kanisisus, 1997</ref> Dengan demikian, obyek teologi sebenarnya adalah peristiwa perjumpaan dan komunikasi Allah dan manusia berlangsung melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus merupakan realitas dinamik yang terus berlangsung di seluruh [[sejarah Gereja]].<ref name="Jurnal Filsafat">{{id}}</ref>
# Thomas Aquinas (1225-1274)
'''[[ Thomas Aquinas]]''' adalah tokoh Skolastik yang terbesar di abad pertengahan dari Italia.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Ia adalah seorang Katolik yang saleh, mengenyam pendidikan di berbagai sekolah Katolik dan mengajar Filsafat dan Teologi di Paris.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Pemikirannya tentang kodrat manusia adalah, bahwa manusia menjadi tidak sempurna ketika jatuh dalam dosa, dan diselamatkan Allah melalui rahmat adikodrati yang ditawarkan Gereja.<ref name="Wellem">{{id}</ref>
 
# Martin Luther (1483-1546)
'''[[Martin Luther]]''' adalah seorang imam Katolik di Jerman pada era Reformasi, dialah yang membawa pembaharuan agama, sehingga Gereja Lutheran terbentuk.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Ajarannya tentang Kristus adalah bahwa setiap orang Kristen tidak bebas dari Kristus, melainkan bebas dalam Kristus.<ref name="Wellem">{{id}</ref>
 
# Yohanes Kalvin (1509-1564)
'''[[Yohanes Kalvin]]''' adalah seorang pemimpin reformasi gereja di Swiss.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Dia dilahirkan di kota Noyon, Perancis. Dia ahli [[hukum]] dan teologi, dia banyak membantu gereja di [[Jenewa]] ketika reformasi, dia djuga dikenal dalam sumbangannya terhadap pembaharuan Mazmur Jenewa.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Seperti halnya Luther, dia mengajarkan bahwa manusia dibenarkan hanya oleh iman atau ''Sola Fide''.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Keselamatan didapat dari Allah sebagai karunia di dalam Kristus.<ref name="Wellem">{{id}</ref>
 
# Karl Rahner (1904-1984)
'''[[Karl Rahner]]''' dalam berkristologi ingin menekankan pada "sesuatu" yang berasal dari dialektis (perjumpaan) antara simbol dan penyimbulan, terkhusus pada simbol Yesus.<ref name="Clifford">{{en}}</ref> Simbol menurut Rahner adalah "sesuatu yang menjadi perantara sesuatu lain dari dirinya sendiri.<ref name="Clifford">{{en}}</ref> Petunjuk penting adalah bahwa Yesus adalah benar-benar dari Allah untuk dunia.<ref name="Clifford">{{en}}</ref> ''[[Kristologi Thomas Aquinas]]'' berpusat pada [[inkarnasi]] Allah pada diri Yesus.<ref name="Davies">{{en}}Brian Davies. Brian., The thought of Thomas Aquinas,New York: Oxford University Press, 1992</ref> Rahner menyebut Yesus sebagai "Tuhanku dan Allahku".<ref name="Davies">{{en}}</ref>
 
# Kristologi Karl Barth (1886-1968)
'''[[Karl Barth]]''' adalah teolog dari Swiss pada era reformasi di abad 20, dia membawa pembaharuan yang besar dari teologi abad 19.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Dia belajar teologi di Jerman.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Teologinya disebut dialektis, sebab berawal dari Allah yang ada di Sorga dan suci, dia mengirimkan Kristus yang begitu dekat di dunia yang hina, sehingga pertemuan dua hal yang bertentangan ini disebut dialektis.<ref name="Wellem">{{id}</ref>
'''Kristologi [[Karl Barth]]'''
'''[[Karl Barth]]''' adalah teolog dari Swiss pada era reformasi di abad 20, dia membawa pembaharuan yang besar dari teologi abad 19.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Dia belajar teologi di Jerman.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Teologinya disebut dialektis, sebab berawal dari Allah yang ada di Sorga dan suci, dia mengirimkan Kristus yang begitu dekat di dunia yang hina, sehingga pertemuan dua hal yang bertentangan ini disebut dialektis.<ref name="Wellem">{{id}</ref>
 
'''Kristologi Barth''' dimulai dari pra-eksistensi Kristus, Kristus menjadi sentral teologinya.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Tuhan Allah menyatakan anugerahnya dalam Kristus sekaligus mengikatkan diri-Nya pada Kristus.<ref name="Wellem">{{id}</ref> Pemulihan manusia ditentukan pada pemilihan Tuhan Allah terhdap Kristus,. Allah memilih Kristus sekaligus Tuhan Allah memilih manusia sebagai sekutu-Nya.<ref name="Wellem">{{id}</ref>
 
# Kristologi Gestavo Guteres